Tamparan itu sangat kuat hingga wajah Qin Muchen dalam sekejap bengkak dan terdapat darah di ujung bibirnya.
Gu Shinian sangat terkejut tapi saat dia dia baru saja hendak pergi menghampiri mereka, langkahnya terhenti. 'Laki-laki itu… Jika aku tidak salah dia adalah paman Qin Muchen… dia juga merupakan satu-satunya keluarga Qin Muchen.'
Dulu saat Gu Shinian dan Qin Muchen masih bersama, Qin Muchen pernah membawanya untuk menemui orang itu.
Gu Shinian menggigit bibir bawahnya dan dengan sedih melihat ke arah Qin Muchen. Biasanya ia selalu bersikap arogan tapi kali ini malah dia menundukkan kepalanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com