Fazrani duduk di termenung cukup lama di teras depan setelah menjalankan shalat Ashar. Belum ada tanda-tanda Allam pulang padahal waktu sudah menunjukkan jam empat sore.
"Belum datang suamimu Fazra?" tanya Affandi mengagetkan Fazrani.
"Eh Abi, belum datang Abi.. mungkin masih bersemangat mencari pekerjaan di luar." jawab Fazrani dengan hati yang sedikit gelisah.
"Kenapa tidak kamu bujuk suamimu untuk mengelola usaha Abi yang ada di kota? selama di desa Allam tidak akan bisa mengepakkan sayapnya. Tidak tahu lagi kalau Allam ingin bertani, di desa ini kan Allam bisa menggantikan Abi untuk memajukan hasil padi dan tebu yang sampai sekarang Abi serahkan ke Pak Aslan." ucap Affandi yang tidak mengerti jalan pikiran Allam.
"Allam bermaksud untuk punya usaha sendiri Abi, ingin menunjukkan pada Abi dan Ummi kalau Allam bisa berdiri di atas kakinya sendiri." jelas Fazrani agar orangtua Allam tidak salah paham dengan maksud baik Allam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com