Lima menit berlalu sejak Leon membujuk Qonin, tapi tidak ada hasil. Semua anggota Qonin merasa lelah, mereka mendudukkan kepala dan tidak tahu lagi harus menggunakan siasat apa. Semua ancaman juga sudah dilontarkan, hanya satu cara yang kini ada di pikiran Leon.
"Pak, tidak ada cara lain. Kita harus mendobraknya."
Narti dan Darman saling tatap, lalu keduanya beralih menatap Leon itu mengangguk secara bersamaan. Satrio yang ada disana salah satu orang yang mulai bosan itu berkata, "Dobrak saja sendiri, Kak. Jika rusak jangan lupa diganti."
Narti menghela napas berat, dia yang sudah kehilangan kesabaran itu melempar Satrio dengan sandal yang dia pakai, "Kalau nggak mau bantu, sebaiknya tutup mulutmu!!"
"Aughhh!! Ibuk jahat sekali sama aku, aku ini anak siapa sih?" protes Satrio sambil mengusap kepala bagian belakang, karena dia duduk di kursi ruang tamu membelakangi pintu kamar Qonin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com