"Leon!!! Ada apa dengan tingkah lakumu hari ini sih?" Qonin mengernyitkan dahi, dia menyilangkan tangan di depan dada.
"Bahaya, takutnya ada orang yang berniat untuk mencelakaimu. Kalau aku dalam kondisi seperti ini, terus siapa yang akan menjagamu?" Leon kembali mencari alasan yang bisa membuat Qonin percaya, dia berharapnya begitu.
"Iya, aku jadi ingat kemarin juga ada pemuda aneh yang meneleponku, bahkan tahu bahwa aku sedang berdiri memandangi langit malam. Haduh!! Siapa lagi yang menjadi musuhku?" gerutu Qonin yang sudah menurunkan tangannya, kini kedua tangan berada di samping badannya.
"Tuh kan!! Sudah, besok ganti saja nomormu, sekarang aku non-aktifkan ni. Apa besok kamu izin nggak masuk sekolah saja?" saran Leon mengantisipasi Qonin agar tidak bertemu dengan Zanqi, bukannya kuatir bertemu penjahat, tapi Zanqi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com