Sore hari di hari Minggu, Qonin mau pulang untuk mengambil seragam sekolah yang dibawa Narti sebelumnya. Sejak kejadian salah ucap tadi, Leon sering banyak diamnya.
"Leon, aku pulang sebentar ya," pamit Qonin tersenyum yang sudah siap membawa semua baju kotor, dia berdiri tidak jauh dari ranjang Leon berada.
"Iya," jawab Leon tanpa ada tenaga, tidak tahu sejak kapan dia jadi halu saat tidak bisa bebas bergerak dengan kondisi tangan kirinya di infus, sedangkan tangan kananya di gips.
"Aku akan segera kembali, jika kamu ingin beli sesuatu, langsung hubungi aku saja," kata Qonin lagi.
"Iya."
Leon tidak memandang ke arah Qonin, dia memiringkan kepala merasai patah hati saat hatinya harus hancur berkali-kali. Entah kemana semangat yang sempat dia punya sebelumnya, mungkin menguap terbakar oleh keputusasaan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com