webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · Urban
Zu wenig Bewertungen
404 Chs

58. PERAWAT DAN PEMBANTU

Sepuluh menit kemudian Wuri kembali ke kamar Sander. Untuk memberikan obat pertama. Ketika dia memasuki kamar, dilihatnya Sander sudah tertidur lelap. Wuri menatap ragu pada botol obat yang ada di tangannya. Dia tidak punya banyak waktu untuk menunggu Sander terbangun. Jam di dinding sudah menunjukkan hampir pukul dua belas malam. Wuri hanya memiliki batas toleransi lima menit untuk pemberian obat tersebut.

Dia melangkah ke tepian ranjang Sander. Lalu mulai mencoba membangunkan pria di hadapannya. Dengan suara bernada biasa.

"Sander … Sander … Sander!" Wuri mendengus kesal.

Tampaknya efek obat yang dokter Marina berikan tadi sore masih bekerja. Membuat Sander tertidur dengan nyenyak. Tapi, Wuri perlu memberikan pada Sander obat yang ada di tangannya tepat waktu.

"Sander!"

Pria itu tetap tidak bergeming. Wuri lalu duduk di tepi ranjang Sander. Perlahan dia menjulurkan tangan dan memegang lengan Sander. Mengguncangnya agar pria itu terbangun.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com