webnovel

Bertemu Lagi

Redakteur: Wave Literature

Tidak ada yang menyangka bahwa selama pendekatan antara Zhang Lei dan Xu Weilai harus diketahui oleh Gu Yu dan teman-temannya. Dalam sela-sela pembahasan bisnis ini mereka justru tertarik pada topik pembicaraan mengenai putri sulung keluarga Xu tersebut.

Semua orang di sini sudah tahu mengenai masalah Xu Weilai dengan Gu Yu beberapa tahun lalu. Oleh sebab itu, tidak salah jika Gu Yu langsung menjadi sorotan rekan-rekan bisnisnya di ruangan ini. Namun, sepertinya mereka tidak tahu dengan jelas mengenai perilaku Gu Yu kepada Xu Weilai saat ini.

Gu Yu berlagak tidak mendengar apa-apa. Cara pandangnya tidak berubah dan masih terduduk malas seperti sebelumnya. Jemari panjangnya menggenggam gelas kristal dan dengan perlahan membalikkan tubuh.

Mengetahui sikap Gu Yu seperti itu, orang-orang pun menenangkan diri. Seketika suasana kembali seperti semula.

Demi memecah kecanggungan ini, seorang lelaki langsung membuka pembicaraan mengenai pembahasan yang menggantung tersebut, "Lelaki tua keluarga Zhang? Dia seumuran dengan ayahnya Xu Weilai, kan? Ayah Xu Weilai masih saja tidak pintar memilih menantu!"

Lelaki yang tinggi itu pun menambahkan, "Melihat keadaan keluarga Xu saat ini, mendapatkan pria yang punya banyak uang, itu sudah lebih dari cukup. Walaupun perempuan itu ingin memilih, tetap tidak bisa menolak kehendak ayahnya."

Xu Shuai meneguk birnya, kemudian berkata sinis, "Perempuan seperti Xu Weilai itu cuma melihat dari uangnya. Dia tidak peduli orangnya bagaimana! Sudahlah, tak usah membahas dia lagi, membuat perasaanku menjadi buruk saja!"

"Jahat sekali perkataanmu. Tuan Xu, jangan bilang kau pernah disakiti Xu Weilai..."

Saat kata-kata itu terdengar, Gu Yu meletakkan gelasnya. Ketukan gelas dan meja yang menahannya langsung menimbulkan suara dentingan. Seketika membuat semua orang terdiam kembali.

Raut Gu Yu tampak makin suram, dirinya tidak menunjukkan keadaan hatinya. Lelaki itu hanya bersuara sangat dingin, "Ayo pergi!"

Hanya mengatakan dua kata itu, Gu Yu lalu angkat kaki dari ruangan.

Xu Shuai melihat bayangan Gu Yu pergi, kemudian melotot pada lelaki tinggi lawan bicaranya tadi, "Dasar, gara-gara omong kosongmu, sih!"

Dengan rasa kesal Gu Yu berjalan keluar dari restoran. Asistennya datang menjemput menggunakan mobil. Terlihat dari jendela mobilnya, Gu Yu tampak berjalan sempoyongan. Saat sampai di mobilnya, lelaki ini memilih untuk bersandar pada mobilnya. Ia mengambil sebatang rokok, lalu menyalakannya.

Asap rokok pun seketika mengepul tebal, menyelimuti pupil hitam Gu Yu yang sepekat tinta.

*****

Di sisi lain, setelah selesai makan, Xu Weilai dan orang tuanya juga berjalan keluar untuk meninggalkan restoran tersebut. Baru saja mereka melangkah keluar, ketiga orang ini melihat seorang lelaki tinggi sedang berdiri bersandar pada pintu mobilnya.

Meskipun malam sudah sangat gelap, lelaki itu masih terlihat seperti berkilau.

Hal itu membuat tangan Xu Weilai langsung mengepal. Ternyata takdir memang harus mempertemukannya lagi dengan Gu Yu...

Semenjak pesta itu, orang yang tidak ingin Xu Weilai temui lagi adalah Gu Yu. Gadis ini pun juga tidak ingin terlihat olehnya. Apalagi Xu Weilai juga langsung teringat bahwa dirinya yang terabaikan karena pria ini, telah melalui hidup yang sangat sengsara.

Xu Weilai berbalik badan dan pura-pura tidak melihatnya.

Sayangnya, orang tuanya terlanjur melihat Gu Yu. Mereka pun menghampiri lelaki itu tanpa ragu. Xu Weilai seketika mengerutkan alisnya dan hanya bisa mengikuti kedua orang tuanya perlahan-lahan tepat di belakangnya.

Ayah Xu Weilai yang berjalan paling depan langsung menyunggingkan senyuman terlebih dahulu, "Gu Yu, lama kita tak bertemu."

Gu Yu perlahan menaruh pandanganya pada ayah Xu Weilai. Ia menyampingkan rokoknya sejenak, sambil menata postur tubuhnya dengan tegak. Ia membalas sapaan itu, lelaki ini menyunggingkan senyuman yang acuh dan membalikkan badannya untuk berlagak menghindarinya secara langsung, "Oh, ya. Paman Xu."

"Di pesta kemarin aku melihatmu, tapi tidak sempat menyapamu. Tak menyangka kita bertemu di sini." Kata ayah Xu Weilai. 

Entah apa yang dipikirkan ayah Xu Weilai tiba-tiba menoleh pada putrinya, "Oh iya, Weilai sudah pulang. Dia juga terus saja meminta untuk mencari kesempatan agar dapat berkunjung ke rumahmu."

Tertangkap basah oleh Gu Yu membuat Xu Weilai kebingungan. Mendengar ayah Xu mengatakan hal itu, Xu Weilai rasanya ingin mati saja saat itu.

Di sisa hidupnya saja, Xu Weilai tidak ingin bertemu Gu Yu lagi. Bagaimana bisa ia ingin berkunjung ke rumah Gu Yu? Akibat peristiwa yang memalukan ini, ia makin tidak ingin bertemu untuk yang kedua kalinya.

Mendengar itu, badan Gu Yu langsung berbalik dan kedua matanya bergulir dari wajah ayah Xu Weilai menuju Xu Weilai. Matanya menunduk lantaran tubuhnya lebih tinggi dari gadis ini. Tatapan itu terlihat jelas oleh Xu Weilai, yakni pandangan menghina.

Kepalan tangan Xu Weilai makin bergetar. Ia sangat membenci suasana yang terjadi saat ini.

Namun dalam hati Gu Yu, ia merasa bahwa saat ini Xu Weilai sedang merasa takut, sehingga ia menjadi orang yang tidak punya malu. Apakah gadis ini masih saja ingin menempel padanya walaupun sudah diacuhkan seperti itu?