webnovel

CINTA 9 TAHUN

Urban
Laufend · 38.4K Ansichten
  • 54 Kaps
    Inhalt
  • 5.0
    15 Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Arra Maharani. Perempuan berumur enambelas tahun yang memiliki dua sisi yang lain di dalam dirinya, dia polos, lugu, ramah, baik dan mudah dimanfaatkan. Berada di tempat yang salah adalah kebiasaannya, dia diajarkan untuk selalu jujur dan membicarakan apa saja yang dilakukan dimana saja. Perempuan itu dididik sangat baik oleh orang tuanya dan dua kakaknya. Hanya saja, semuanya menjadi sedikit rumit. Raenal dan Giral memiliki pilihan terbaik untuk adiknya, sayangnya semuanya menjadi sebuah peperangan. Selain itu, Arra juga dihadapkan dengan situasi jika dia berpihak maka dia akan kehilangan mana yang tidak dia pilih. Cinta bukan tempat untuk memilih mana yang diberikan, namun perasaan kecil Arra ingin dia mendapat pemimpin di dalam hidupnya dengan baik. Sayangnya semua itu tidak mudah. "Tyo bukan pria yang baik untuk Arra." "Apa kau pikir laki-laki kecil itu pilihan terbaik untuk Arra? Bodoh sekali!" "Kak, bukankah kalian keterlaluan?"

Tags
5 tags
Chapter 11. Malaikat Bisa Berhati Iblis.

"Apakah aku harus mengatakan itu?" tanya polos Arra sebab yang dikatakan Fian terhadapnya sedikit membuatnya tidak nyaman.

"Iya, kenapa tidak?" Arra menghela nafasnya berat, dia menatap sekitarnya, meneliti ada berapa banyak siswa yang akan melihat pada Arra jika dia mengatakan lelucon itu, bahkan mata serius itu juga mengecek akan berala banyak orang yang akan ikut mendengarkan leluconnya nanti.

50% = 50%

Tidak buruk memang, tapi untuk ukuran Arra yang pemalu dan tidak banyak bicara benar-benar membuat Arra kesusahan.

"Aku tidak bisa mengatakannya," jawab Arra menyerah lebih dulu, laki-laki itu menatap ke arah Arra dengan pasrah sebab Arra benar-benar tidak mau berusaha keluar dari zona nyamannya sendiri.

"Kenapa kau menyerah saat kau sendiri saja tahu jika dampaknya akan lebih baik, Arra?" Perempuan itu memilih menghela nafasnya berat, sejujurnya dia juga tidak tahu.

Tapi mau bagaimana lagi, sifat pemalunya sudah mendarah daging, sudah melebihi permanen dari dirinya sendiri.

Memang, apa salahnya menjadi pendiam dan pemalu? Setiap manusia memiliki pilihannya sendiri untuk hidup.

Kenapa tidak?

"Sekarang coba ku tanya," ucap Arra mengembalikan posisi duduknya yang awalnya tidak nyaman. "Apa?"

"Jika kau diminta untuk menjadi pendiam olehku, apa kau mau?" tanya Arra mengembalikan posisi tersudut dari Arra pada Fian sendiri.

Laki-laki tadi terkekeh, perempuan yang baru saja bertanya pada teman laki-lakinya itu terkekeh. "Aku tidak keberatan sama sekali jika itu maumu," jawabnya.

Alis Arra menyatu dengan jelas, mata tajam di balik kacamata yang sengaja dia kenakan karena dia dalam pakai soflen di matanya menjadi tatapan paling menyenangkan dari Arra pada Fian.

"Kenapa kau semarah itu? Memang pada dasarnya aku tidak keberatan, kenapa harus terkejut," sambungnya lagi. Arra menghela nafasnya berat, tangannya mengambil minuman kotaknya karena lelah dan meneguknya sedikit.

"Kau tidak akan pernah paham kenapa aku menolaknya, jangan memaksaku lagi," minta Arra dengan malas-malas pada Fian sebab dia tidak ingin membuat temannya merasa sakit hati dengan ucapannya bahkan merasa tidak nyaman di sampingnya.

"Aku tidak memaksamu, aku memintamu." Fian terus menjelaskan jika maksudnya adalah baik, bukan bermaksud memberatkan Arra.

"Kau ingin tahu kenapa aku tidak mau?" tanya Arra meminta pertanyaan dari Fian sebab dia ingin ditanyai. "Apa?"

"Aku tidak bisa menjadi orang lain." Arra mengatakannya tanpa penjelasan, dan dia juga yakin jika Fian tahu apa yang Arra mau.

"Maafkan aku," jawab Fian dengan perasaan sangat bersalah miliknya membuat Arra terkekeh, tangannya melepas kaca matanya karena matanya sedikit panas.

"Apa kau merasa aku terlalu mengekangmu akhir-akhir ini, Arra?" Pertanyaan seperti lelucon kembali Fian tanyakan pada perempuan itu, sayangnya Arra tidak menanggapinya memilih memasang lagi kacamatanya tanpa jawaban.

"Dimana Vio? Kenapa dia tidak ikut makan siang bersama kita?" tanya balik Arra pada Fian membuat laki-laki itu tidak bisa marah sedikitphn hanya tertawa kecil.

"Dia ada rapat organisasi, mungkin limabelas atau sepuluh menit lagi dia datang. Kenapa kau mencarinya saat kita sedang berdua saja, apa kau tidak nyaman denganku?" tanya Fian sedikit menuntut jawaban dari Arra sebab dia juga sadar diri sebanyak apa Arra berusaha berkelit darinya.

Tiga bulan pertama ditahun pertama sekolahnya membuat Fian mengerti banyak hal mengenai perasaan Arra terhadapnya dan sikal Arra padanya.

Apa Fian terlalu keras padanya?

"Bukan seperti itu," jawab Arra meneguk minumannya sampai habis karena terlalu lama menunggu Vio untuk datang. "Lalu?"

"Aku merasa tidak enak saja pada Vio dan semua teman-teman kita, kau seakan-akan seperti laki-laki yang memiliki kewajiban padaku dan Vio saat kita hanya sebatas teman. Bukankah pemikiranku untuk masalah ini terlalu jauh, Fian?"

Seseorang tertawa, dia perempuan yang membawa makan siangnya sebab tidak terlalu lama mengantri untuk membeli makan siang di kantin.

"Arra, kau terlalu berlebihan." Vio menimpali Arra sebab perempuan itu berpikir terlalu jauh bahkan saat dia tahu dan sadar dengan apa yang Fian berikan padanya dan Arra juga.

"Dimana masalahnya?" tanya Arra melihat pada Vio meminta jawabannya, Vio terkekeh dan mengambil duduk di sambing Fian sebab Vio datang tepat dari belakang Fian.

Fian menatap serius Vio agar perempuan itu tidak mengatakan banyak hal lada Arra, perempuan iti terkekeh hanya bisa menganggukkan kepalanya pelan.

"Kau terlalu berlebihan saja menurutku, Fian melakukan itu padaku dan padamu sebab dia ingin berteman baik dengan kita. Bukankah seperti itu, Fian?" Laki-laki itu tertawa merasa puas dengan jawaban Vio hari ini. "Ya." Fian menimpalinya juga.

"Yang Vio katakan memang benar, aku hanya ingin berteman baik denganmu."

"Dan Vio juga," sambung Fian agar Arra tetap percaya padanya, bodohnya lagi Arra hanya menganggukkan kepalanya pelan tanpa berpikir panjang.

Ketiganya mulai fokus dengan makanan mereka masing-masing, Vio yang menikmati makan siangnya, Fian yang menyelesaikan makan siangnya dan juga Arra yang sedang sibuk melihat kedua temannya yang masih saling diam.

Tiba-tiba suara ponsel terdengar ditengah keheningan meja mereka, Vio yang paling terlihat santai, hanya saja teman laki-laki Arra terlihat sangat penasaran. Entah untuk apa juga.

"Siapa?" tanya Fian langsung cepat, Arra terkekeh. Dia menunjukan layar ponselnya dengan cepat begitu mengatakan yang sebenarnya terjadi. "Kakakku," jawab Arra singkat, dia mengambil minuman kotaknya dengan berjalan menuju kelas lebih dulu.

"Vio, Fian, maaf. Aku ke kelas dulu, ya." Arra berjalan meninggalkan keduanya yang masih sibuk di kursinya tanpa suara sedikitpun, dan untuk mereka. Vio dan Fian juga menganggukkan kepalanya pelan.

Arra berjalan menjauh menuju kelas, disetengah koridor Arra mulai mengangkat telfon dari kakaknya. "Ya, Kak?"

Seseorang terdengar sedikit lega mendapat jawabannya, namun kali ini kabar tidak menyenangkan membuat Arra menjadi murung.

"Pukul berapa kau pulang? Sepertinya aku tidak bisa menjemputmu pulang, aku ada kerja kelompok nanti?" Giral Anoval.

Pria yang sekarang masuk tahun pertama S2 kuliahnya menelfon adik perempuannya, Arra yang mendengarnya sedikit kecewa. "Apa aku harus menelfon Kak Raenal?" tanya Arra sedikit ragu sebab dia juga tidak pernah dibolehkan belajar menggunakan motor atau bahkan mobil.

Supir pribadinya juga hanya digunakan untut ayahnya saja.

"Tidak, Kak Raenal sedang sibuk-sibuknya saat ini. Aku juga, apa kau tidak bisa meminta bantuan temanmu untuk meminta tolong padanya mengantarmu pulang?"

"Apa kau tidak punya teman?" tanya Giral memastikan adik perempuannya jika dia hari ini memang sedang tidak bisa menjemput, Arra menghela nafasnya berat.

"Aku punya!" Giral terkekeh, setidaknya hari ini dia merasa lega dan tenang sebab dia sudah mengatakan pada adik perempuannya jika dia tidak akan menjemput.

"Kau mau meminta tolong pada temanmu untuk mengantarmu pulang hari ini saja atau bagaimana?" Walaupun ragu, pada akhirnya pria itu memikirkan apa yang sedang dia inginkan, adiknya menjawab, setidaknya kali ini jauh lebih nyaman dan baik.

"Aku akan mencobanya, Kak." Giral menganggukkan kepalanya pelan, dia merasa lega sekarang, setidaknya sampai adik perempuannya mengatakan dia memiliki seseorang untuk menjemputnya.

"Tapi jika aku tidak ada teman untuk mengantarku, kira-kira Kak Giral akan menjemputku pukul berapa?" tanya Arra hanya antisipasi sebab dia tahu aman yang harus dia selesaikan lebih dulu.

"Jika kau pulang pukul dua, kau bisa menungguku menjemputmu sampai tiga jam. Aku pulang pukul lima sore nanti, kau keberatan menungguku, Arra?" Arra menghela nafasnya berat, sebenarnya dia tidak yakin dengan apa yang dia katakan sendiri.

Namun melihat seberapa Arra menutupi apa yang dia miliki dan tidak miliki, itu terlihat jelas jika seseorang sedang berbohong.

"Aku akan menghubungi Kak Giral lagi nanti, tapi jika aku tidak menghubungi Kak Giral itu tandanya aku menunggu Kak Giral menjemputku, maaf." Giral menghela nafasnya berat, dia sama sekali tidak paham dengan jalan pikir adiknya, hanya saja sebagai kakak laki-laki yang memiliki tanggung jawab besar terhadap adik perempuan, Giral hanya bisa menjawanya dengan deheman pelan.

"Hm. Aku tutup dulu, Arra." Arra mendapat sambungan telfon terputus dari kakak laki-akinya, dia menyimpan ponselnya di saku kanan baju seragam sekolahnya, lalu dia memilih meneguk minumannya sampai habis dan membuangnya pada tong sampah seperti biasanya.

Seseorang menyapanya. Kali ini dari belakang membuat Arra terkejut bukan main, orang itu terkekeh karena berhasil. "Kenapa kau sangat takut sekali jika itu bukan aku, Arra?" balas Fian karena orang itu adalah dirinya.

Melihat seberapa jahilnya Fian terhadap dirinya Arra hanya bisa memutar bola matanya malas tanpa suara.

"Kau mencuri dengar pembicaraanku dengan kakakku?" tudir Arra pada Fian membuat laki-laki itu hanya bisa tertawa kecil, dia menggaruk sedikit kepalanya sendiri karena merasa canggung.

Fian terkekeh, dia sama sekali tidak yakin dengan apa yang dia lakukan adalah benar, namun dia yakin jika kali ini dia salah.

"Maaf, Arra." Perempuan itu memutar bola matanya malas tanpa bicara, perempuan itu juga memilih untuk berjalan menjauh dari Fian memilih masuk ke kelasnya saja.

"Tunggu dulu, tapi niatku baik, Arra." Fian berusaha menghentikan langkah Arra tanpa menyentuh perempuan itu degan berdiri di depan Arra menyita jalan. "Kenapa?"

Fian memutar bola matanya malas, laki-laki itu memilih untuk menaikan satu alisnya meminta Arra untuk berbicara padanya.

"Kenapa kau melihatku dengan mengerikan seperti itu?" tanya Arra sebab Fian sedang menahan senyumnya seakan-akan meminta ditanyai.

Lagi-lagi, laki-laki itu memilih berbicara lebih dulu dari Arra bahkan saat perempuan itu membutuhkan bantuan.

"Apa mulutmu berat, Arra?" tanya Fian membuat perempuan itu memilih untuk diam tidak menjawab sebagau respon.

"Apa hatimu sekeras batu, Arra?" Arra membuang wajahnya agar arah pandangannya teralihnya.

"Apa berat meminta tolong pada seseorang, Arra?" Fian menghela nafasnya berat, dia mengalah lagi sekarang.

"Tenang saja, karena kau selalu baik padaku, aku akan mengantarmu pulang. Aku akan membantumu sampai ke rumah dalam keadaan selamat, Arra." Fian tersenyum manis, Arra menatap wajah laki-laki itu tidak nyaman.

"Kenapa kau selalu ada saat aku butuh bantuan Fian, apa kau malaikat yang tuhan ciptakan untukku?" tanya Arra dengan nada bercanda.

Fian tertawa, dia menggelengkan kepalanya kuat. "Jangan malaikat, malaikat bisa berhati iblis, Arra."

"Aku bisa menjadi Fian teman baikmu, dan pelindungmu juga jika kau tidak keberatan."

Das könnte Ihnen auch gefallen

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Zu wenig Bewertungen
500 Chs

The Forgotten Princess.

Bijaklah memilih bacaan, terdapat beberapa adegan kekerasan dan dewasa dalam novel ini. “Suka atau tidak suka kau akan tetap menjadi wanitaku, Gina,”ucap Massimo dingin tak terbantah. “Semuanya sudah tertulis dalam perjanjian yang dibuat kakekmu dan kakekku.” “Aku bukan bagian dari keluarga Sanders lagi, jadi aku tidak berkewajiban memenuhi perjanjian itu.” Gina menjawab lantang tanpa rasa takut. Massimo tertawa lebar. “Jadi kau menolakku?” “Tentu saja!” “Baik, kalau begitu akan kubuat satu-satunya orang yang kau cintai hidup dalam keadaan menyedihkan. Akan kubuat dia berharap kematian lebih baik dari hidupnya saat ini,”ancam Massimo sungguh-sungguh. sinopsis: Gina yang terlahir dari wanita yang tak diakui keberadaannya oleh keluarga sang ayah terpaksa harus mencari ayahnya ke Barcelona atas amanat sang ibu yang meninggal karena kanker. Hidup bersama ibu dan saudara-saudara tirinya ternyata tak membuat hidup Gina menjadi lebih baik, sang ibu tiri yang mengincar harta ayahnya menghalalkan segala cara untuk membuat putra kesayangannya Diego Alvarez menjadi ahli waris keluarga Sanders. Sementara itu Gina harus terjebak dalam sebuah perjanjian gila yang dibuat kakeknya puluhan tahun yang lalu untuk menjadi wanita seorang ahli waris dari penguasa Barcelona Massimo del Cano yang tak menginginkan pernikahan, Gina menjadi pengganti adik tirinya atas perbuatan sang ibu tiri yang menjebaknya. Hubungan yang Massimo inginkan tak lebih dari hubungan Tuan dan budak, mampukah Gina bertahan dalam hubungan itu? Hubungan mengerikan dari seorang pria yang ternyata menjadi cinta pertamanya.

nafadila · Urban
4.8
618 Chs

Terima Aku Apa Adanya (21+)

Charlos adalah CEO Golden Group yang tampan dan sukses di usia muda. Siapa sangka jika ia pernah mengalami masa lalu yang menyakitkan saat ia ditinggal menikah oleh kekasihnya. Hal itu membuatnya sakit hati. Di tengah kesedihannya, ia dekat dengan seorang pemain saxophone, bernama Reva. Charlos jatuh cinta pada Reva, tapi tidak ada seorang pun yang setuju dengan hubungan mereka. Hingga suatu hari, Charlos bertemu dengan Rissa dari perkenalan di sebuah acara latihan drama di gereja. Rissa adalah seorang wanita cantik dengan suara yang merdu. Rissa tanpa sengaja mengetahui hubungan Charlos dengan Reva. Hanya Rissa, satu-satunya yang mendukung hubungan di antara Charlos dan Reva, tanpa mengetahui siapa Reva yang sebenarnya. Seiring berjalannya waktu, Charlos dan Rissa jadi semakin dekat. Cinta perlahan tumbuh di antara mereka. Reva tidak terima jika Charlos akhirnya direbut oleh wanita lain sehingga ia melakukan hal keji untuk bisa mendapatkan cinta Charlos kembali. Siapakah sesungguhnya orang yang Charlos cintai? Dapatkah Rissa menerima Charlos apa adanya dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki? Sebuah kisah romantis, sebuah jebakan yang sanggup membuatmu menganga tak percaya, sebuah balas dendam, percobaan pembunuhan, dan hal-hal tak terduga lainnya. Temukan jawabannya di sini! *** Terima kasih untuk kalian yg sudah berbaik hati mau membaca. Untung mendukung author, kalian bisa menekan tombol power stone, komen sebanyak-banyaknya. Follow jg IG saya : santi_sunz9 Siapa tahu saya akan bagi2 koin gratis atau giveaway. Dengan senang hati saya ingin sekali bisa mengenal para readers yang setia. Happy reading! 21+ KHUSUS DEWASA!! HANYA DI WEBNOVEL! Di dalam cerita ini banyak mengandung unsur dewasa. Bagi pembaca di bawah usia 21 dimohon untuk tidak membacanya. Karya lainnya: -Milly's First Love (spin off Terima Aku Apa Adanya) -The Look Of Love (sekuel Milly's First Love) -Farmakologi Cinta -Baron, The Greatest Animagus -Menikahi Barista Ganteng (sekuel Terima Aku Apa Adanya)

Santi_Sunz · Urban
4.9
360 Chs

Pernikahan Elite Penuh Cinta: Suami Licik, Istri Manis Penyendiri

Wen Xuxu adalah seorang wanita ulet, berbakat, cerdas dan berani yang diasuh oleh keluarga Yan pada usia empat tahun ketika dia kehilangan kedua orang tuanya. Dibesarkan untuk menjadi penerus konglomerat besar, Yan Rusheng adalah seorang pria penyendiri, cerdas dan sombong yang merupakan seorang bujangan paling dicari di ibu kota. Meskipun tumbuh bersama, keduanya seperti saling memperlakukan dengan buruk. Wen Xuxu mengecap Yan Rusheng sebagai seorang yang berengsek dan penakluk wanita, sementara di mata Yan Rusheng, Wen Xuxu adalah seorang wanita pemarah. Seiring waktu, mereka saling jatuh cinta, tetapi mereka tetap menyembunyikan perasaan mereka satu sama lain. Karena sebuah nasib, mereka dipaksa untuk menikah. Dan tidak diketahui oleh orang lain dan Yan Rusheng, Wen Xuxu telah menyembunyikan rahasia yang mendalam selama bertahun-tahun .... Kata kunci: Kekasih masa kecil, Penakluk Wanita, Penyendiri, Belahan Jiwa, Pernikahan Paksa, Anak Yatim, Sekretaris Adegan Manis: Tiba-tiba, Wen Xuxu mengulurkan tangannya untuk mencengkeram dan menarik pergelangan tangan Yan Rusheng dengan paksa. Yan Rusheng tertangkap basah dan dia kehilangan pijakannya. Dia jatuh di tempat tidur dan kemudian napasnya melambat. Tuan Muda Yan takut bahwa dia mungkin kehilangan kendali atas dirinya dan melakukan sesuatu pada Wen Xuxu ... wanita yang dibencinya. Oleh karena itu dia buru-buru mengangkat kepalanya. Tetapi dia belum sempat bergerak menjauh ketika Wen Xuxu mengulurkan tangan dan melingkarkannya ke leher Yan Rusheng. "Jangan pergi."

Wei yang · Urban
4.6
1998 Chs

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · Urban
Zu wenig Bewertungen
490 Chs
Inhaltsverzeichnis

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN