webnovel

Bukan Pernikahan Kontrak (Sweet Marriage)

Autor: Belugaa
Urban
Laufend · 63.9K Ansichten
  • 21 Kaps
    Inhalt
  • Bewertungen
  • NO.200+
    UNTERSTÜTZEN
Zusammenfassung

Pernikahan kontrak antara Aurel dan Kevin, tidak lebih dari sekedar untuk kepentingan keluarganya semata. Selama ini dengan sikap dingin dan tak berperasaan Kevin terhadapnya, Aurel sudah berusaha bersikap sabar dan membalas Kevin dengan bertingkah menjadi istri pria dingin itu yang lemah lembut dan patuh di hadapannya. Aurel sudah sangat menanti akhir dari pernikahan palsu mereka tersebut. Namun, ketika hari perceraian mereka telah ditetapkan di dalam kontrak itu, Kevin malah melanggar kontrak mereka dan membuat Aurel tetap menjadi istrinya selamanya.

Chapter 1Permintaan kecil

Aurelia Nugraha mengerjap beberapa kali sebelum berakhir mengerang saat sinar matahari menerkam wajahnya dan menari-nari di sana. Dia melihat sekelilingnya dengan panik.

Kamarnya benar-benar kosong! Selain kamar yang berantakan oleh baju-baju robek di lantai, Aurel tidak penemukan si pelaku yang bersamanya tadi malam.

"Tidak mungkin pria itu sudah pergi, aku bahkan belum mengatakan apa-apa!" Wajah panik Aurel memanas dengan amarah, bercampur dengan cemas.

Dia berteriak frustrasi, "Pria berengsek!"

Aurel sudah menunggu waktu yang pas untuk menggunakan pria itu. Tadi malam dia bahkan sangat lelah, namun dia tetap memaksakan diri untuk terjun ke tempat tidur ini untuk merayunya. Dia hanya ingin hal sederhana dan sekarang dia bahkan belum sempat mengatakan apapun tapi pria itu sudah menghilang begitu saja.

"Siapa yang kamu panggil berengsek?"

Seorang pria yang tampak baru saja keluar dari kamar mandi, dengan mengenakan handuk putih yang melilit longgar di pinggulnya, dia menatap Aurel dengan tajam.

Aurel tertegun.

"K-kevin..."

Dia pikir Kevin sudah kabur begitu saja. Otaknya tidak terlalu jernih jadi dia tidak dapat mengira bahwa Kevin mungkin saja sedang ada di dalam kamar mandi.

Apa Kevin mendengar teriakannya? Itu jelas akan membuat Kevin marah dan berakhir dengan suasana hati yang buruk.

"Kamu barusan... Siapa yang kamu teriaki 'pria berengsek'?" Kevin menatap tajam pada Aurel yang sekarang masih tidak menjawabnya.

"A-aku? Aku tidak pernah berteriak dengan kata-kata buruk seperti itu."

"Katakan dengan jujur. Apa kamu baru saja mengatakannya untukku?"

"Ti-tidak, tidak, bagaimana mungkin aku .... ?"

"Aurel ... " Kevin menegur dengan suara datar namun jelas dia terdengar sedang mengintimidasi.

"Baiklah, baiklah, tadi aku hanya bermimpi di culik oleh pria tak dikenal, jadi... Mungkin karena begitu ketakutan, sehingga aku berteriak tanpa sadar dalam tidurku."

Alasan itu sungguh bodoh, namun hanya alasan itu yang terlintas di benaknya.

"Kamu sangat manipulatif." Kevin benar-benar dalam suasana hati buruk sekarang. Bagaimana mungkin dia percaya dengan dalih Aurel barusan. Wanita itu pasti berniat mengolok-olok dirinya!

Mata Aurel sedikit bergetar, dalam suasana hati seperti ini, Kevin pasti akan menolaknya lagi. Tetapi Aurel tidak akan menyerah.

"Aku mengatakannya dengan jujur, Kevin."

Aurel menarik selimutnya untuk menutupi bagian tubuhnya, berdiri dari kasur dan tersenyum manis pada Kevin.

Kevin mengamati. Matanya menjelajahi tubuh Aurel dengan tenang. Kulit putih Aurel terlihat lebih kontras dengan warna selimut yang dia lilit sembarangan, kulitnya terlihat lebih lembut saat matahari membantu menyinari tubuhnya dengan jelas. Kevin terutama menyukai senyum Aurel yang menawan dan rambut acak-acakan itu, menambah daya pikatnya sendiri.

Tidak bisa dipungkiri, Aurel benar-benar cantik.

Kevin segera memalingkan wajahnya. "Apa yang kamu inginkan?" Dia berbicara acuh tak acuh sambil berjalan ke sisi lemari untuk mendapatkan pakaiannya.

Mendengar itu, Aurel tampak berseri dan bergegas berjalan mendekat pada Kevin. "Vila di kota Due, bisakah kamu memberikannya padaku?"

"Tidak!" Kevin langsung menjawab dengan sangat santai. Aurel sedikit terkejut.

Benar sekali Kevin akan menolaknya seperti itu.

"Kenapa? Kamu memiliki banyak vila diberbagai kota, aku hanya meminta vila di kota Due yang bahkan aku yakin vila itu tidak terlalu bernilai di matamu."

Kevin mengerutkan kening saat Aurel sudah berada di depan lemari untuk mendapatkan perhatiannya. Dia berbicara dengan suara dingin, "vila itu masih tetap milikku, terlepas dari apa itu bernilai atau tidak di mataku, mengapa kamu sangat percaya diri untuk memintanya padaku?"

Aurel merapatkan giginya. Tangannya sudah mengepal kuat di bawah sana, siap meninju pria ini. Tapi, itu jelas tidak mungkin terjadi.

Dia tidak akan berani, jadi Aurel hanya menarik napas dalam-dalam. Mencoba menelan sikap sombong Kevin, Aurel melempar senyum memikat padanya.

"Kita baru saja tidur bersama tadi malam, tidakkah kamu merasa memberikan vila kecil itu padaku akan sangat ringan dikabulkan?"

Kevin mengabaikannya. Seolah tidak mendengar apa yang Aurel ucapkan barusan, dia selesai mengenakan kemeja nya dengan rapi dan beralih untuk mengikat dasi pada kerah kemeja nya. Aurel bergegas menarik dasi tersebut dari tangan nya dan mengambil alih untuk membantu.

Aurel melilitkannya dengan gerakan hati-hati dan kembali membuka mulutnya untuk berbicara, "Kevin, aku hanya membutuhkan vila itu, tidak bisakah-"

"Tidak." Kevin memotong.

Saat Aurel selesai membantunya mengenakan dasi, dia meraih mantelnya kemudian berbalik untuk pergi dari sana.

Aurel sangat kesal. Sungguh. Namun, dia bertekad untuk tidak menyerah, jika emosinya keluar saat ini maka dia tidak akan mendapatkan vila itu sama sekali. Tenang dihadapan Kevin akan sangat membantu dirinya untuk saat ini.

Aurel memandang Kevin dengan tersenyum lagi. "Sekali ini saja, aku hanya butuh vila itu, setelah ini aku tidak akan meminta apapun. Aku janji." Aurel bersungguh-sungguh.

Kevin menatapnya. Aurel sedang tersenyum dengan sangat menawan.

Wanita ini... dia hanya bertingkah sangat mempesona padanya seperti itu ketika ada maunya saja.

Kevin lekas berpaling dengan mantap, bertahan untuk tidak tergoda padanya. Kemudian dia benar-benar berlalu meninggalkan Aurel di sana.

Melihat Kevin pergi, Aurel tidak mungkin tidak semakin panik.

"Kevin!" Aurel mendidih. Aurel juga tidak mengerti kenapa Kevin memiliki sifat buruk seperti itu, sombong, dan keras kepala. Aurel tidak bisa menahan rasa frustrasi nya lagi. Dia sangat kesal, dia rela tidur dengannya tadi malam, tetapi sekarang dia tidak mendapatkan apa-apa. Itu semua sia-sia.

Tanpa menoleh sedikitpun, Kevin berjalan meninggalkan ruangan itu dengan santai. Aurel ingin mengejarnya lagi, namun karena saat ini dia belum mengenakan pakaian, hanya melilitkan selimutnya, Aurel mengurungkan niat nya untuk melangkah lebih lanjut. Dia lantas menarik napas dalam-dalam dan berjalan kembali menuju kamar mandi.

Aurel menoleh lagi ke pintu tempat dimana Kevin meninggalkannya. Karena pintu masih belum tertutup, dia berniat untuk menutupnya dulu, namun perasaan jengkel lebih dulu merayap di matanya ketika menatap pintu itu, dengan mata permusuhan dia mulai meneriki pintu nya.

"Kevin berengsek! Aku akan memotong tubuhmu menjadi seratus bagian dan akan melempar nya ke laut. Kamu pria sombong yang tidak memiliki perasaan, aku akan membunuhmu!" Aurel berteriak nyaring, bahkan jika kamar mereka kedap suara, itu akan tetap terdengar karena pintu kamarnya tidak sedang tertutup saat itu.

Aurel tersenyum puas. Dia tidak menyangka mengutuk Kevin dengan keras seperti itu bisa membuat hati nya cukup tenang.

Aurel berjalan mendekati pintu untuk menutupnya, tetapi tiba-tiba sebuah sosok tinggi yang sedang menggenggam beberapa lembar dokumen di tangan ramping nya, muncul perlahan di depan sana.

Aurel mengerjap dengan ketakutan. Dia baru saja mengutuk suaminya begitu keras. Dan sekarang... suami nya ada di depan nya, menatapnya dengan datar, dengan aura dingin yang mengelilinginya.

'Apa dia mendengarnya?!'

"Apa yang baru saja kamu katakan, Aurel?" Wajah Kevin menjadi gelap dan senyum sinis yang tidak benar-benar jelas terukir di wajah tampannya.

Das könnte Ihnen auch gefallen

Istri Jenius si Miliarder

Dunia Scarlett runtuh ketika dia dicampur obat dan dipaksa menikah dengan janda kaya yang sangat tua, yang memiliki lima anak. Mencoba melarikan diri dari masalah yang nampaknya tidak bisa dihindari, dia menerima tawaran pernikahan kontrak selama satu tahun untuk pria misterius tersebut. Dia berjanji ini akan mengeluarkan dia dari masalah pernikahan yang ditentang dengan paksa. Dia menerima tawaran tersebut. Jika semuanya lancar, dia akan menjadi wanita bebas dan mandiri dalam satu tahun ... Namun, banyak hal yang mengambil giliran yang tak terduga. Pernikahan kontrak membuat kehidupan Scarlett terasa seperti dia sedang menaiki rollercoaster. Campuran kegembiraan dan antusiasme, diteror neraka, dan surganya yang bahagia. Bersiaplah untuk cerita yang menawan yang akan membuat Anda terpikat dari awal hingga akhir, mengurai rahasia enigmatik dari kehidupan Scarlett. ******* Hanya orang gila yang akan menerima tawarannya. Dan sekarang ini, dia tidak termasuk dalam kategori itu. Pikirannya masih waras. "Tolong jangan salah paham. Saya hanya mencoba membantu diri saya sendiri. Dan pada saat yang sama membantu Anda." Scarlett semakin bingung. "Saya tahu masalah saya rumit. Tapi, aku rasa menikah dengan pria yang baru saja kukenal, tanpa cinta, terasa aneh..." katanya. "Ini bukan pernikahan sungguhan, tetapi pernikahan kontrak yang bisa Anda atur untuk keuntungan Anda. Dan juga milikku." Scarlett mendengarkan dengan diam; di dalam hatinya, dia terkejut dan agak bingung. Xander menyilang lengan di atas dada sambil menatap mata Scarlett. Dia melanjutkan, "Seperti yang saya katakan sebelumnya, saya akan membantu Anda, dan pada saat yang sama, Anda akan membantu saya. Saya tidak perlu menjelaskan apa masalah saya. Tapi, saya menjamin Anda, jika Anda setuju untuk melakukan pernikahan kontrak dengan saya, maka masalah Anda akan terpecahkan. Jadi, apa pendapatmu!?" Scarlett tidak terburu-buru untuk bicara. Dia perlahan mengangkat kepala dan berkata, "Jadi saya bisa memasukkan klausul apa pun yang saya inginkan dalam kontrak?" Pria itu mengangguk, berkata, "Selama itu tidak menyakitiku." Dia menawarkan jabat tangan kepada Xander, "Oke. Kau dapat mengatasi!"

PurpleLight · Urban
4.7
540 Chs

Ahli Waris Palsu Ternyata Miliarder Sejati!

Setelah dikeluarkan oleh keluarganya, ternyata dia adalah pewaris sejati yang bernilai miliaran, dan orang-orang di sekitarnya menyadari hal itu. Keluarganya sangat menyesal dan menuntut setengah dari kekayaannya sebagai balasan atas membesarkan dia. Dia mencemooh dan menggunakan jimat kebenaran untuk mengungkap rencana mereka. Seorang bajingan selalu mengganggunya dan ingin kembali bersamanya. Dia dengan mudah membuatnya "bertemu dengan leluhurnya" setiap malam. Selain itu, sepupu-sepupunya selalu meremehkannya, menganggapnya sebagai aib. Yang mengejutkan, ketua dari keluarga kaya datang padanya dan berkata, "Asalkan kamu bisa menyelamatkan putriku, aku akan memenuhi semua permintaanmu!" Keluarga kaya lainnya, yang telah bermusuhan dengan keluarga barunya untuk waktu yang lama, juga tidak tahu malu datang dan berkata, "Asalkan kamu bisa membantu kami, keluarga kami akan sangat berterima kasih atas kebaikan keluargamu!" Kemudian, bahkan sepupu yang memberontak menjadi pengikutnya, mengklaim, "Dia adalah satu-satunya saudariku! Siapa pun yang berani menghina dia, aku akan mengutuk seluruh keluarganya!" Keluarga barunya akhirnya menyadari bahwa gadis kecil miskin mereka ternyata adalah orang besar! "Aku perlu menggambar mantra, mengusir kejahatan, menyelamatkan orang, dan mengejar pria itu! Betapa sibuknya aku!" katanya dalam kesusahan. Pria itu berkata, "Sebenarnya, kamu tidak perlu mengejarku. Aku sudah menjadi milikmu."

LittleFishOnKitty · Urban
Zu wenig Bewertungen
411 Chs

Setelah Meninggalkan CEO, Dia Mengejutkan Dunia

``` Mo Rao lahir di keluarga dokter militer. Orang tuanya telah mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyelamatkan nenek Fu Ying, sehingga yang terakhir memaksa Fu Ying untuk menerima Mo Rao sebagai istrinya. Mo Rao selalu tahu bahwa Fu Ying memiliki gadis pujaan bernama Qu Ru. Gadis ini gagal menikah dengan Fu Ying sebagaimana keinginannya karena nenek Fu Ying menghalanginya. Setelah menikah, Fu Ying sangat memperhatikan Mo Rao. Mereka bahkan sangat cocok terutama di atas ranjang. Fu Ying selalu menemukan dirinya tenggelam dalam kelembutan Mo Rao. Hingga suatu hari, Fu Ying berkata, “Qu Ru telah kembali. Mari kita bercerai. Aku akan mentransfer properti yang telah aku janjikan kepadamu atas namamu.” Mo Rao berkata, “Bisakah kita tidak bercerai? Bagaimana jika... aku hamil...?” Fu Ying menjawab tanpa hati, “Aborsi saja! Aku tidak ingin ada lagi hambatan antara aku dengan Qu Ru. Lagipula, Qu Ru memiliki leukemia, dan sumsum tulangmu secara kebetulan cocok dengan dia. Jika kamu bersedia mendonasikanmu, aku bisa menjanjikanmu apa saja.” Mo Rao berkata, “Bagaimana jika syaratku adalah kita tidak bercerai?” Mata Fu Ying berubah dingin. “Mo Rao, jangan terlalu serakah. Bahkan jika aku menjanjikanmu demi Qu Ru, kamu tahu sendiri aku tidak mencintaimu.” Kata-kata ‘aku tidak mencintaimu’ menusuk hati Mo Rao seperti sebilah pisau. Senyumnya tiba-tiba menjadi terpelintir dan dia bukan lagi wanita penurut seperti dulu. “Fu Ying, ini pertama kalinya kamu membuatku muak. Kamu menyebutku serakah, tapi bukankah kamu sama? Kamu ingin aku menceraikanmu agar kamu bisa bersama dengan Qu Ru? Baik, aku setuju dengan itu. Tapi kamu bahkan bermimpi kalau aku akan menyelamatkannya? Jangan lupa, tidak ada yang namanya mendapatkan semua yang terbaik dalam hidup, sama seperti antara kamu dan aku.” Kemudian Mo Rao pergi. Fu Ying benar-benar merasa sesak, dan perasaan ini membuatnya gila. Ketika Mo Rao muncul sekali lagi, dia telah menjadi bintang yang menyilaukan. Ketika dia muncul di hadapan Fu Ying, bergandengan tangan dengan kekasih barunya, Fu Ying tidak peduli lagi dan berkata, “Sayang, bukankah kamu bilang kamu hanya akan mencintaiku?” Mo Rao tersenyum samar. “Maaf, mantan suami. Aku salah dulu. Kamu hanya pengganti. Aku sebenarnya mencintai orang lain.” ```

Mountain Springs · Urban
Zu wenig Bewertungen
670 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Urban
Zu wenig Bewertungen
695 Chs

Bewertungen

  • Gesamtbewertung
  • Qualität des Schreibens
  • Aktualisierungsstabilität
  • Geschichtenentwicklung
  • Charakter-Design
  • Welthintergrund
Rezensionen
Beliebt
Neuest

UNTERSTÜTZEN