Trian dan Mark mendatangi rumah sakit di mana Devano berada. Saat Trian datang, ibunda Devano terlihat menunggui puteranya yang baru saja sadar untuk dimintai keterangan. Di samping Nyonya Arta Wiguna juga sudah ada beberapa polisi yang berniat sama, meminta penjelasan Vano.
"Permisi?" Trian menyapa dan langsung menghampiri Tuan Arta Wiguna.
"Paman, apa kabarmu? Lama tidak bertemu," Trian menyapa ayah Vano dengan sopan, "Bagaimana keadaan Vano sekarang? Apa dia sudah lebih baik?" sambungnya bertanya.
"Aku baik, Nak. Hanya saja, kenapa kejadian ini terjadi. Aku menyangkan hal ini," Tuan Arta Wiguna mengungkapkan kesedihannya. Tak lama ibunda Vano mendekati Trian.
"Sayang, kau tidak perlu sedih. Sudah sangat jelas untuk kita bahwa semua ini terjadi karena wanita itu kembali mendekati Vano. Sejak dulu sampai sekarang wanita itu memang pembawa sial!" Nyonya Arta Wiguna menggerutu dan memaki, dan Trian tahu siapa yang sedang dibicarakannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com