Jay menyempatkan diri ke ruang TU hanya untuk meminta alamat Zico. Akan tetapi, susah sekali membujuk petugas itu untuk memberikan apa yang ia inginkan.
Sesulit mendapatkan alamat agen rahasia jika terus-menerus seperti ini. Padahal tak ada yang perlu disembunyikan, toh hanya meminta sebuah alamat rumah.
"Ibu jangan bohong! Semua siswa yang sekolah di sini pasti menyertakan alamat mereka."
"Memangnya ada apa kamu mencari Zico?"
"Saya kan temannya, Bu." Jay beralibi.
"Kalo memang kamu temannya kenapa kamu malah nyari alamat dia ke sini? Zico sendiri tidak memberi alamatnya pada kamu?" Jelas Bu Veronika lebih cerdas dari Jay.
"Um, dia kan murid baru jadi ...." Jay menjeda Kalimatnya. Ia tidak bisa meneruskan kata-katanya alias Jay kehabisan kata-kata.
"Jadi apa?"
"Ya udahlah, Bu. Kasih aja alamatnya sama saya. Bisa aja nanti tiga hari Zico gak masuk. Takutnya dia sakit nanti gimana?"
"Maaf tapi Pak Hendrik tidak mengizinkan saya untuk memberi alamatnya pada siapa pun."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com