"Kamu malam ini ada acara atau nggak? Kalau misalnya nggak, nanti abis dari sini, kamu ke rumahku aja. Gimana?"
Sementara Firda tampak berpikir, Kirana kembali memakan kentang goreng yang tersaji di hadapannya. Tidak seperti sahabatnya, sore itu Kirana tidak memesan makanan berat. Makan siang yang terlambat membuatnya masih merasa kenyang.
Firda terlihat berpikir sebentar, lalu berkata, "Boleh juga idemu, Na. Kayaknya aku nggak ada acara apa pun, sih."
"Ya, udah. Cocok banget, tuh. Nanti kamu ikut naik mobil bareng aku aja," usul Kirana.
Firda tampak mengernyit. Dia merasa tidak yakin dengan usulan sahabatnya. "Terus motorku? Ditinggal di sini gitu?"
Tanpa ragu, Kirana menganggukkan kepala. "Nanti tinggal bilang sama Satya. Pasti dia nggak keberatan kalau motormu nginep semalam di sini."
"Kalau motornya ditinggal di sini, besok aku ke kerjanya naik apa, dong?"
"Ada suami, kan? Minta diantar suami kamu lah."
"Oh, iya. Lupa. Aku punya suami. Hahaha...."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com