Momen saat Rendra menoleh ke belakang dan tersenyum ketika netranya menemukan Kirana benar-benar dramatis jika digambarkan dalam adegan gerakan lambat.
Banyak orang sepakat jika pesona Rendra tidak terbantahkan. Mereka semua histeris dan semakin iri dengan Kirana yang bisa mendapatkan jodoh luar biasa seperti Rendra.
Apakah Kirana juga terpesona setengah mati gara-gara Rendra tersenyum kepadanya? Jawabannya, tentu tidak.
Bukannya tersipu, Kirana malah menghela napas sambil memasang ekspresi kesal saat memandang Rendra yang sekarang terlihat melambaikan tangan kepadanya.
"Apa-apaan ini? Kenapa situasi menyebalkan ini terasa familiar?"
Ternyata apa yang terjadi sekarang mirip dengan kehebohan di kafe beberapa hari yang lalu.
Hari itu, Rendra juga tersenyum tanpa dosa seperti ini dan membuat hampir semua pengunjung kafe memperhatikan mereka.
Oh, baiklah. Haruskah Kirana melakukan hal yang sama juga hari ini? Menyeret Rendra keluar, lalu kabur entah ke mana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com