Sebastian membalas lambaian tangan Stevan yang penuh dengan semangat. Anak itu tersenyum lebar dengan netra yang berbinar terang.
"See you later, Uncle!"
Pria yang dipanggil Uncle itu pun mengangguk sambil membisikkan kata yang sama, lalu menutup kaca mobil dan memerintakan sopir untuk meninggalkan apartemen kecil di pinggir kota.
Sebastian duduk di kursi penumpang dalam keadaan gelisah. Hari sudah menunjukkan pukul Sembilan malam dan dirinya belum memberitahu Tera jika hari ini akan pulang terlambat. Pria itu sengaja mematikan ponselnya sejak dua jam yang lalu karena Stevan merengek minta makan hotpot bersamanya. Bocah kecil itu bilang bahwa temannya sangat sering membicarakan sesi makan hotpot bersama keluarga setelah capek berlatih taekwondo di sasana. Sebab itu, Sebastian tak tega menolak keinginan Stevan hingga akhirnya Sebastian mengacak bocah itu ke tempat hotpot terdekat.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com