"Untuk ukuran orang yang tidak memperjuangkan apapun dan mengutamakan dirinya sendiri, kamu pun tidak berhak mempertanyakan saya!" jawab Sebastian tegas.
"Kita akan terus seperti ini 'kan?! Bertengkar, bertengkar dan bertengkar! Apa kamu tidak lelah? Aku sih capek ya? Capek banget. Sampe mual rasanya karena terus bertengkar denganmu!"
"Kalau kamu mual, maka saya muak! Saya muak dengan sikapmu!" geram Sebastian.
"Seb, kamu kenapa sih? Kamu ini Sebastian yang kemarin aku temui, atau hantu yang sedang menyamar?"
"Cut the crap, Tera! jawab dengan jujur, anak siapa yang ada di dalam kandunganmu!?" Sebastian tak menerima omong kosong Tera dan langsung menyerangnya dengan suara tinggi.
Tera terhenyak di tempat. Ia tak menyangka jika Sebastian akan menjawabnya dengan nada keras seperti itu.
"Seb…" lirih Tera.
"Jangan menangis! Saya tidak mau melihat air mata hari ini! Tidak ada mellow dan omong kosong! Saya hanya mau jawaban jujur, siapa ayah dari anak yang kamu kandung!?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com