86 "Menemui si iblis itu,"

"Fan! Di sekolah sebesar ini memang tidak ada perawat di uks, ya?" tanya Devan dengan wajahnya yang mulai panik. Kedua telapak tangannya menggosok-gosok milik sosok yang terbaring di ranjang kecil itu, sangat dingin, Devan sangat panik dan makin gencar untuk meremat lengan dari tubuh dingin itu.

Pandangan Devan sedari tadi memandang wajah pucat yang tengah memejamkan mata. Bibirnya terlihat sangat kering dengan kantung mata yang nampak sangat jelas. Keadaan itu juga diperparah dengan kelopak mata atasnya yang membengkak, sosok terbaring itu pasti sedang kesakitan. Sudah berapa lama remaja pria itu menangis di sudut toilet?

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

avataravatar
Nächstes Kapitel