Kelli berlari dari parkiran ke ruangan Shaka, ini semua karena motornya yang mendadak bermasalah. Riska meninggalkan dirinya, perempuan itu mengumpulkan tugas lebih dulu ke ruangan Shaka.
Katanya, dosen galaknya itu juga akan pergi karena ada urusan mendadak. Alamat, semoga saja dosennya itu belum pergi. Sampai di depan ruangan Shaka, Kelli mencoba menstabilkan deru napasnya yang tidak beraturan.
Knock... knock....
Tidak ada jawaban. Terus tugasnya ini bagaimana, Kelli mengeluarkan ponsel dari saku celananya. Lebih baik dirinya menghubungi pria itu, daripada pengerjaan tugasnya kemarin sia - sia.
"Halo, Pak Shaka," sapa Kelli begitu panggilan tersambung.
***
"Kenapa, Kelli?"
Cika menoleh ke arah pria di sampingnya kala Shaka menyebutkan nama perempuan itu. Entah kenapa, perasaannya itu seperti tercabik - cabik. Oke, dirinya memang lebay.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com