Erza duduk di samping Ardy tepat di ambang pintu tenda Ardy, si empunya diem aja setelah guru pembimbing menyetujui kalau Erza ditukar dengan anak lain dan jadi temen satu tendanya setelah bukti-bukti kuat tentang perundungan itu terungkap. Erza meremat-remat salep yang lagi dia pegang, salep itu buat luka lebam di pipi Ardy tapi si empunya luka bak nggak mau diajak bicara dengan masang wajah dingin dan mengerut kesal. Erza kan jadi enggan buat olesin salepnya kalau Ardy pasang wajah begitu.
"Duit lo abis?" tanya Ardy setelah sekian lama diem dan pasang wajah yang bikin Erza takut.
Erza gelengin kepalanya pelan. "Jangan bohong," tegur Ardy yang memang hafal betul kalau si pacarnya itu lagi bohong atau jujur meskipun bak rajawalinya itu nggak lagi natap paras manis Erza.
"Ma-masih ada sisanya kok," lirih Erza sembari nunduk.
"Berapa?" tanya Ardy dan kali ini noleh ke Erza yang menunduk takut.
"Li-lima puluh ribu," jawab Erza dengan suara yang amat kecil.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com