Aku tidak sedang melihat pemandangan ketika aku menjawab, "Ya."
"Ini favorit aku. Aku menemukan kedamaian dengan hamparan luas. Perpisahan."
Kata-katanya membuatku mengerutkan kening. Aku berbalik menghadapnya, menyelipkan sehelai rambut panjang ke belakang telinganya. "Kamu tidak merasa hidupmu damai?"
"Apakah ada orang hari ini?" dia menjawab. "Ponsel, laptop, jam tangan yang merekam gerakan Kamu, semuanya memiliki kemampuan untuk menjangkau Kamu di mana saja. Terkadang aku suka tersesat, lupakan dunia ABC yang gila." Dia tersenyum padaku, tapi matanya sedih. "Itulah yang menarik ayah aku ke sini. Kedamaian. Istirahat dari Bandung. Dia menghabiskan lebih banyak waktu di sini. Dia bilang itu yang menyelamatkannya." Dia tertawa pelan. "Yah, tempat ini dan ibuku." Matanya menatap pemandangan di depan kami. "Aku suka disini. Aku sangat senang ketika kami memutuskan untuk memindahkan markas kami ke sini."
"Tapi kamu sering pergi ke Bandung?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com