"Kamu sangat cantik." Darren tidak bosan mengatakan hal yang membuat jantung Alya hampir lompat keluar.
"Bisa berhenti mengatakan itu?"
"Tidak," jawab Darren.
Setelah proses panjang dan mengahrukan kini mereka duduk bersama keluarga.
Para tetua duduk di meja lain bersama dengan tamu dan kerabat yang di undang.
Sebastian mengenggam tangan Anna sedari tadi, mengabaikan tatapan menggoda dari seluruh keluarga.
"Cincin dari siapa?" Pria itu melihat Anna mengenakan cincin selain cincin kawin mereka.
"Cincin persahabatan," jawab Anna.
"Kamu punya sahabat?" Alis pria itu terangkat.
Anna melirik kearah Dania yang duduk di sebelah Fitra, kakak iparnya itu sedari tadi menempel bagai perangko pada wanita cantik yang memakai kebaya berwarna peach, sangat cantik.
"Sahabat Anna itu kami berlima." Sahut Dania yang mendengar pertanyaan Sebastian.
"Kalian bersahabat? Bagaimana mungkin?" Darren tak habis pikir, hubungan mereka bahkan lebih dekat dari sahabat, pikirnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com