Anna gelisah saat melihat kissmark Sebastian terpampang jela. Setelah dua jam tertidur mereka terbangun saat senja hampir berganti malam.
"Aku suka." Sebastian menyentuh lehernya sambil menatap diri di cermin, pipi Anna bersemu.
"Harusnya seluruh wajahku." Sebastian semakin menggoda Anna.
Anna menghela nafas, membalut tubuhnya dengan selimut dan turun dari ranjang, setiap kali habis bercinta maka dia lah yang telat bangun.
"Kenapa wajahmu tertekuk begitu?" Sebastian membalikkan tubuh dan menyandarkan bokongnya di meja rias dengan tangan di lipat kedada serta kaki lurus yang menyilang.
"Annaya, ini hasil karyamu. Wajahmu begitu seolah kamu melihat sesuatu yang di buat oleh wanita lain." Alis Sebastian terangkat.
"Aku malu." Jawab Anna pada akhirnya, ia menghentikan langkah dan menatap gelisah suaminya.
"Malu?" Tanya Sebastian. Anna mengangguk.
"Alasan?" Tuntut pria itu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com