"Aku mau lihat Brayn dulu." Anna beranjak dari sofa diruang keluarga menuju kamar Rani yang juga di gunakan anak-anak.
"Ann, putramu sudah tidur bersama si kembar. Jangan di bangunkan." Ammar melarang adiknya untuk pergi.
"Anna hanya melihatnya saja kak."
"Tidak usah!" Seru Alya.
"Ada yang kalian sembunyikan?" Anna merasa mereka semua berbeda.
"Menyembunyikan apa? Ayolah Ann, malam ini kita bicara sepanjang malam. Jarangkan punya moment langka begini." Ammar kembali buka suara.
"Istriku tidak boleh begadang, dia harus istirahat tepat waktu." Sebastian mengintrupsi ucapan Ammar.
"Yakin tidak pernah begadang?" Sarkas Darren.
Tanpa menjawab Sebastian bangkit dan menghampiri Anna, ia menarik lembut tangan istrinya untuk beranjak dari sana, tentu Anna hanya boleh begadang berdua saja dengannya.
"Tunggu, aku mau lihat Brayn dulu." Anna menahan tangan suaminya.
"Dia pasti sudah tidur."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com