webnovel

Adventure in a Strange Land: Land of Ice and Fire.

Namaku Naila Azafa,aku sejak kecil hidup dan tinggal bersama Kakek dan Nenekku bahkan akupun tidak mengetahui siapa orang tuaku.Setiap kali sekolah aku selalu dikucilkan oleh teman temanku jadi sejak kecil aku sama sekali tidak memiliki teman,aku kadang bermimpi bahwa aku pergi ke suatu tempat yang aneh disanalah aku bisa bertemu orang tuaku walaupun hanya dalam mimpi. bertahun-tahun lamanya dan kini aku telah tumbuh dewasa kini usiaku 17 Tahun nah pada usia inilah berbagai misteri yang disembunyikan oleh Kakek dan nenek perlahan mulai terbongkar mereka memberi tahuku tentang diriku dan keluargaku saat hari ulang tahunku awalnya aku kaget dan tertekan karena ternyata aku bukan berasal dari sini aku malah berasal dari Negeri Es dimanakah itu akupun tidak tahu.Beberapa hari kemudian aku merasa ada yang aneh ketika aku bercermin dikaca tiba tiba muncul gelombang seperti air lalu ada yang coba menarik tanganku kedalam rasa seperti sedang berada didalam air yang dingin disitulah portal menuju Negeri Es dan Api berada.Akankah aku bisa menemukan jati diriku yang sebenarnya dan siapakah aku ini? Ikuti perjalanan Naila Azafa didunia Es dan Api untuk menemukan siapa dia.

Meizarita · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
2 Chs

Ruang Istana dan pertemuanku dengan Pangeran Negeri Api.

"Pangeran lepaskan aku lepaskan sudah cukup kau memelukku aku tidak bisa bernafas sekarang". ucapku."baik baik aku akan melepaskanmu sudah lama sekali aku tidak memelukmu aku sangat merindukan pelukanmu. tapi ingat aku akan memeluk lagi tapi kalau kau tidak suka untukku peluk sebagai gantinya kita cium bibir".Ucap Adrian Lee dengan nada menggoda lalu melepaskan pelukannya."apa kau sudah gila ya dasar pria mesum aku tidak mau lagi dipeluk bahkan dicium olehmu lagi ihhh ". ucapku dengan nada kesal."oh baik kalau kau tidak mau keduanya,ada satu lagi yang ini pasti sesuai keinginanmu kita lakukan hubungan intim kau setuju kan kau kan sudah lama tinggal di bumi kau pasti menginginkan yang ini". ucap Adrian Lee dengan nada menggoda dan dengan berbisik di telingaku."apa yang ini aku tidak mau juga sudah cukup kau menggodaku aku mau pulang sekarang antarkan aku kembali ke bumi aku tidak mau disini apalagi bersamamu". ucapku dengan suara kesal dan jengkel tapi malah Adrian tidak mau mengantarku dia tetap di sana dan malah melamun, aku menoleh ke belakang melihatnya seperti itu aku tidak tega dan aku pergi menemuinya"hei kamu kenapa melamun di sini,baik aku minta maaf atas apa yang aku ucapkan tadi". ucapku lalu memeluk Adrian dia lalu juga memelukku lagi seperti telah lama sekali kami tidak berpelukan."sudah kau jangan sedih aku tadi cuma bercanda sekarang aku akan menjawab apa pilihanku yaitu lebih baik dipeluk saja". ucapku."hahaha kau kalah juga aku yang menang jadi pilihan.u itu baik akan aku ingat". ucap Adrian.mendengar semua itu aku langsung kesal lagi"lepaskan aku kau mengerjaiku lagi dasar pria brengsek". ucapku sambil melepaskan pelukannya tapi malah Adrian semakin erat lagi memelukku beberapa saat kemudian Adrian melepaskan pelukannya lalu mencium bibirku aku melawan lagi tapi tetap saja dia yang menang kemudian setelah Adrian selesai menciumku,aku melihat sekeliling ternyata tempat ini adalah Kamar tidur"wahh ruangan ini besar sekali dengan nuansa warna silver dan gold,apa ini kamar tidurmu". tanyaku."iya ini kamar tidurku,apa kau tidak pernah melihat kamar seperti ini ". ucap Adrian."belum pernah tapi aku melihatnya di mimpiku itu saja, ruangan ini benar benar mirip seperti dalam mimpiku". ucapku sambil berjalan kesana kemari melihat dan mengamati seluruh isi ruangan ini."sudah cukup kau melihat sekeliling, aku ingin melakukan sesuatu padamu karena kita sudah dewasa maka tidak masalah melakukan hubungan intim". ucap Adrian sambil menarik tanganku."aku tidak mau melayani nafsumu itu lepaskan aku dasar pria mesum". ucapku sambil melepas genggaman tangan Adrian."kau bilang apa, kalau kau tidak mau melayani nafsuku aku akan mengubahmu menjadi Patung Es selama ini belum pernah ada yang tidak mau menuruti semua perintah dan keinginanku". ucap Adrian dengan marah dan memegang tanganku lalu mengubah semua yang ada dikamar ini menjadi Es."ehhh jangan ubah aku jadi patung es Pangeran, aku akan melakukannya itu sesuai permintaanmu tapi setelah kita menikah, sekarang ubah kamar ini menjadi seperti tadi aku mulai kedinginan karena kau mengubah seisi ruangan ini menjadi Es.Apa kau mau kalau aku sampai sakit". ucapku."baik". ucap Adrian lalu menggunakan kekuatannya untuk mengubah kembali seisi ruangan ini menjadi seperti tadi.aku kagum dengan kekuatan Adrian melihat seisi ruangan ini yang kembali seperti semula hanya dalam waktu beberapa detik."wahh aku hebat sekali Pangeran aku kagum dengan kekuatanmu". ucapku."aku sudah mengubah seisi ruangan ini kembali sekarang aku ingin kita lakukan itu". ucap Adrian."Pangeran aku pergi dulu ada urusan dahhh". ucapku sambil berlari kencang keluar dari kamar."heh dia sama sekali tidak berubah seperti dulu kalau aku memaksanya melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan maka dia akan lari sekuat tenaga untuk meninggalkanku". ucap Adrian."hah untung saja aku sudah kabur dari situ". ucapku sambil berlari dan menoleh ke belakang"aduh'.ucapku dan aku mengetahui kalau aku menabrak seseorang laki laki , saat aku melihatnya aku mulai terpana karena dia sangat menawan rambutnya berwarna merah."apa aku tidak salah lihat dia punya rambut berwarna merah aku belum pernah melihat seseorang memilikinya". ucapku dalam batin."maafkan aku tuan aku buru buru berlari jadi aku menabrak anda". ucapku sambil menunduk kan kepala."tidak masalah aku kesini untuk menemui Yang mulia Pangeran Adrian, sebagai gantinya karena kau telah menabrakku apa kau bisa mengantarku sampai ke kamarnya".tanya pria yang ditabraknya tadi"baik saya akan mengantar anda mari". ucapku dengan suara lembut dan sopan.lalu kami berdua berjalan sampai di kamar Adrian."sudah sampai tuan silahkan masuk". ucapku mempersilahkan dia untuk masuk dan aku mengikuti dibelakangnya."Maaf mengganggumu yang mulia Pangeran". ucap pria itu sambil masuk ke kamar Adrian aku mengikutinya dari belakang lalu setelah kami berhadapan langsung dengan Adrian kami langsung membungkukmemberi hormat dan mengucapkan salam."oh Yang mulia Pangeran negeri api, ada apa anda mencariku sampai ke mari dan membawa turut serta istriku". ucap Adrian sambil memandang kami dengan kesal."oh dia adalah istrimu saya baru pertama kali mengetahuinya kami tadi bertemu saat nona ini menabrak saya diperjalanan ke sini jadi saya memintanya untuk mengantar saya ke mari sebagai gantinya karena dia menabrak saya". ucap Pangeran Negeri Api."maafkan aku lagi yang mulia karena saya tidak mengenal anda sebagai Pangeran Negeri Api dan maafkan saya atas kelancangan saya". ucapku sambil memberi hormat."sudah lah tidak usah dipikirin aku sudah memaafkanmu ngomong omong boleh saja tahu siapa namamu". ucap Pangeran Negeri Api hal itu lantas membuat Adrian merasa kesal karena cemburu melihat kami."oh nama saya Naila Azafa Yang mulia Pangeran". Ucapku dengan menundukkan kepala dengan suara lembut dan sopan."Naila Azafa nama yang indah,apa kau benar-benar Istri dari Pangeran Negeri Es".tanya Pangeran Negeri Api."terimakasih atas pujiannya yang mulia Pangeran, sebenarnya saya ini memang Istri dari Pangeran Negeri Es ". ucapku sambil melihat ke arah Adrian sebenarnya aku ingin mengatakan bahwa aku bukan istrinya tapi jika aku mengatakan itu dia pasti akan menjadikanku Patung Es selamanya,aku tidak mau itu terjadi."Yang mulia Pangeran Negeri Api jika tidak keberatan bolehkah saya tahu nama anda". ucapku dengan suara lembut dan halus serta dengan sikap sopan."baik aku akan mengatakannya namaku adalah Mahendra Gu"

ucap Pangeran Negeri Api.lalu Mahendra dan Adrian berbicara tentang kejadian yang terjadi belakangan ini di Kedua Negeri selama beberapa jam aku duduk di sebelah mereka berdua yang sedang asyik mengobrol tapi aku tetap saja tidak dipedulikan aku bosan dan kesal selama beberapa jam itu sampai aku tertidur di sebelah mereka."Naila bangun kau harus pindah ke tempat tidur ayo, Mahendra sudah pergi ayo". ucap Adrian tapi aku tetap tidak bangun juga akhirnya dia menggendongku dan membaringkanku di tempat tidur, karena aku sedang tidur Adrian mulai melihat diriku lalu dia tidur disampingku semalam aku tidur dengan nyenyak tapi karena aku biasa memeluk sesuatu seperti guling saat tidur aku sekarang memeluk Adrian dengan erat.Adrian terkejut melihatku memeluknya tapi dia pun juga langsung memelukku sambil tersenyum dan memejamkan matanya lalu tidur hatinya sangat senang melihatku memeluknya seperti ini walaupun saat aku tidur.