Di Restaurant
Vino bersama leonna dan juga adrian tengah menikmati makan malam bersama, setelah berjalan-jalan dan menonton film bersama.
"Abang berangkat kapan?" Tanya leonna
"besok sore, abang berangkat" ujar vino menikmati makanannya.
"Abang mau balik lagi kesini?" Tanya adrian
"Nggak tau rian, tapi papa dan mama sudah minta abang balik ke spanyol" ujar vino
"Rian pengen ikut,, pengen ketemu jen" ujar adrian
"Kapan kapan jen akan kesini bareng mama dan papa" ujar vino
"Abang,, kesini laginya jangan lama-lama" rengek leonna manja
"Akan abang usahakan, nana sayang" ujar vino membuat leonna senang.
Tak jauh dari mereka michella datang bersama datan untuk menikmati makan malam mereka.
"Kak, itu ada kak chella dan kak datan" ujar adrian membuat vino dan leonna menengok
"Oh iya bener,, chell... datan..." panggil leonna membuat mereka menengok.
"Woi ona" teriak datan dan berjalan ke arah mereka.
"Hai chell, datan" sapa vino tersenyum manis
"Hai abang" ujar datan dan duduk di atas kursi tanpa malu. Michellapun duduk tepat di samping vino dan di sebelah vino satunya lagi adalah leonna.
"Kalian abis darimana?" Tanya leonna
"Ini si kunyuk datan gagal kencan, dia minta gw traktir dia makan. Dia kan lagi kere sekarang" ujar chella
"Gw lagi gaslau tau" ujar datan dan tanpa malu mencomot kentang goreng dari piring leonna.
"Kasian bener kak datan, sekarang idupnya melarat" kekeh andrian membuat yang lain terkekeh.
"Pesen aja datan, sepuas kalian" ujar vino
"Bener nih bang?" Tanya datan
"Iya" jawab vino
"Gini kek,, kan gak gaslau lagi" kekeh datan
"Dasar kunyuk" cibir leonna
"Kamu juga pesan saja, chell" ujar vino
"Iya bang" jawab chella
Mereka berduapun akhirnya memesan makanan untuk mereka berdua.
"Ona, leon gak ikut?" Tanya chella
"Nggak,, dia di bengkel lagi semedi" jawab leonna asal
"Dia semedi apaan lagi,, karena di hukum papa dhika" ujar datan
"Semedi biar makin kuat ilmu pemikat ceweknya" kekeh leonna asal
"Tidak perlu semedi juga dia udah mempesona" celetuk chella membuat vino melirik chella dengan kernyitan di dahinya.
"Alah mempesona di mata loe" ujar leonna
"Ya nama juga cinta buta,, cowok jelek aja bisa di sangka robert pattinson" ujar datan santai
"Chella menyukai leon?" Tanya vino ingin meyakinkan.
"Iya bang, dia fanz beratnya leon. Sayangnya tak pernah dilirik" kekeh leonna
"Kagak perlu di sebutin gak pernah diliriknya kali ona jelek" cibir chella
"Itu faktanya kali chellong,, akui aja deh" timpal datan
"apanya yang di akui kunyuk? gw hanya penggemarnya, dan tak mungkin lebih" ujar chella merendah
"Kak chella cemen nih. Masa gak bisa naklukin sang pangeran es" celetuk adrian
"sulit rian,, dia tetap aja beku" ujar chella menghela nafas.
Pesanan datan dan chellapun datang, mereka menikmati makanan mereka berdua.
"Makanya kalau ngadepin si es batu jangan cuma di elus elus,, kagak bakalan liur dia. Kalau mau bakar dia sama api, atau gak getokin pake palu biar ancur" kekeh datan asal.
"Loe pikir kembaran gw itu es balok" cibir leonna
"lah emang iya kan,," ujar datan.
Mulailah adu mulut antara leonna dan datan, sedangkan chella, vino dan Adrian hanya bisa menghela nafasnya pusing mendengar perdebatan mereka.
"chel, memang kamu tidak berniat mencari lelaki lain?" Tanya vino membuat chella menengok ke arah vino dan sedikit mengernyitkan dahinya.
"ya berniat bang, aku ingin laki-laki yang bisa membuatku nyaman dan bisa membantuku melupakan perasaanku ke leon" ujar chella apa adanya tanpa merasa curiga dengan pertanyaan vino.
"begitu yah" vino tersenyum manis hingga memperlihatkan lesung pipinya.
"dasar buaya kunyuk loe!!!" ujar leonna
"ona jelek,," timpal datan
"sampai kapan kalian mau berantem? Kalau berantem terus, abang tinggal nih" ancam vino
"jangan bang" ujar leonna manja sambil merangkul lengan vino.
"dasar manja" cibir datan sambil kembali menikmati makanannya.
"datan, kamu di hukum sama daddy karena apa?" Tanya vino
"karena balapan liar bang dan sama ngilangin mobil karena gagal taruhan"kekeh datan
"kak datan, gak main cantik nih. Jadi ketahuan daddy kan" ujar Adrian
"bukannya gak main cantik Adrian, tapi dasar daddy-nya aja yang kolot" celetuk datan
"jangan gitu, datan. Bagaimanapun, daddy kamu khawatir sama kamu, dia gak mau sampai kamu salah pergaulan" ujar vino
"bener tuh kata abang, dengerin tuh curut" ujar leonna
"iya bang,, tapi hukuman daddy keterlaluan, masa iya gw tidur di kandang si conel, kan gak elits banget" keluh datan
"itu sih DL" ujar leonna santai, membuat yang lain terkekeh.
Michella mengantar datan pulang dengan mobilnya, sedangkan vino mengantar leonna dan Adrian.
"nana, abang boleh bicara sebentar sama kamu" Tanya vino saat mereka sampai di pekarangan rumah dhika.
"boleh bang, ada apa?" Tanya leonna
"ya udah, Adrian masuk yah. makasih abang" ujar Adrian menuruni mobil dan memasuki rumah.
"kita ke taman komplek yah" ujar vino membuat leonna mengangguk.
Tak lama, mobil vino sudah berhenti di dekat taman komplek.
"ada apa bang?" Tanya leonna melepas seth beltnya dan menengok ke arah vino yang terlihat sedang menarik nafas dalam-dalam.
"abang ada apa?" Tanya leonna lagi penasaran.
"leonna, abang-" vino terdiam sesaat saat menengok ke arah leonna.
"ya tuhan bagaimana aku mengatakannya, ini sungguh terasa sangat sulit" ujar vino bingung mengusap wajahnya gusar.
"ada apa abang?" Tanya leonna semakin penasaran. "abang baik-baik saja kan?" tambah leonna
"aku mencintaimu..."
Deg
Leonna mematung di tempatnya dengan vino yang menatap mata leonna dan tersenyum manis.
"a-abang-" gumam leonna, kaget bercampur bahagia bahkan leonna tersenyum sangat bahagia.
"aku mencintaimu" seru vino kembali mengatakannya membuat leonna terkekeh senang mendengarnya.
'ya tuhan, apa ini mimpi? Abang, mengungkapkan perasaannya padaku? Ternyata cintaku tak bertepuk sebelah tangan' batin leonna sangat bahagia.
"oh shitt!!" umpat vino pelan. "bagaimana aku mengatakannya, ini sangat sulit bagiku, leonna" ujar vino terlihat gugup dan leonna masih tersenyum senang.
"ini pertama kalinya abang menyimpan perasaan ini pada seorang wanita, dan abang sangat kesulitan untuk mengatakannya. Abang benar-benar kaku dan payah" kekeh vino mengejek dirinya sendiri. leonna masih berbinar mendengarkan vino, leonnapun bingung harus mengatakan apa pada pangeran di hadapannya ini.
"aku terlalu takut mengatakannya leonna, tetapi saat pertama kali aku melihatnya aku langsung jatuh cinta (raut leonna langsung berubah menjadi mengernyitkan dahinya) senyumannya membuatku terpana dan bahkan jantungku di buat berdetak dengan begitu kencang. Kamu tau leonna, dia wanita pertama yang membuatku seperti ini" ujar vino terkekeh bahagia tanpa melihat raut wajah kecewa leonna.
"dia?" Tanya leonna pelan
"iya dia,, michella maksudku"
Deg
Leonna seakan di tusuk dengan rajam yang sangat tajam tepat di jantungnya,, hati yang awalnya berbunga-bunga langsung hancur seketika karena rajam itu. Leonna menunduk dengan pandangan masih tak percaya.
'abang menyukai chella? Jadi benar selama ini, bukan karena kebetulan?' batin leonna
"hei nana, kenapa?" Tanya vino melihat leonna yang menunduk syok.
"ti-tidak, aku sedikit kaget mendengarnya" ujar leonna tersenyum kecil.
"baiklah kita latihan lagi yah,, kamu jadi michellanya yah. Abang butuh latihan, abang tidak mau terlihat konyol di hadapannya nanti" ceroscos vino dengan bahagia, sedangkan leonna hanya bisa tersenyum kecil dengan mata yang berkaca-kaca.
"aku mencintaimu, chella" seru vino dan leonna masih mematung di tempatnya, sungguh hatinya terasa sangat sakit dan perih.
"a-aku mencintaimu" ujar vino lagi tersenyum manis
"aku juga mencintaimu, bang" jawab leonna lirih membuat vino mematung dan tersenyum bahagia.
"a-apa dia akan menjawab seperti itu, na?" Tanya vino dan leonna mengangguk lirih.
"ya tuhan" vino menarik tubuh leonna ke pelukannya dengan sangat bahagia.
Sedangkan leonna menangis di pelukan vino, hatinya hancur. Sangat hancur mendengar pernyataan cinta pangerannya tetapi untuk lelaki lain.
"apa abang harus segera mengatakannya?" Tanya vino
"hmm" gumam leonna sedih
"abang harus mengatakannya sekarang juga, karena besok abang akan pergi" ujar vino hendak melepas pelukannya dan leonna segera mengusap air matanya dengan sebelah tangannya dan memasang wajah seperti biasanya ceria.
"terima kasih adikku sayang, abang sangat bahagia" kekeh vino terlihat sangat bahagia dan leonna berusaha menampilkan senyuman terbaiknya di hadapan vino walau hatinya sangat terluka.
"abang akan mengantar kamu pulang dulu" ujar vino hendak menyalakan mesin mobilnya.
"tidak bang" tahan leonna membuat vino menengok ke arah leonna dengan kernyitan di dahinya.
"abang pergi saja, keburu chella tidur. Leonna turun disini saja, lagian gak terlalu jauh dari rumah" ujar leonna
"tidak apa-apa?" Tanya vino dan leonna menggelengkan kepalanya.
"nana, mau sekalian hirup udara malam" cicit leonna sudah tak bisa menahan air matanya lagi.
"baiklah, kamu hati-hati yah. dan terima kasih sudah mau mendengarkan cerita abang. Abang sangat menyayangi kamu, nana" ujar vino lembut dan mengecup kening leonna dan mengusap kepalanya.
Leonna hanya memberi senyuman kecil dan beranjak keluar dari mobil, vino menurunkan kaca mobilnya untuk melihat leonna kembali.
"semoga berhasil bang" ujar leonna masih memasang wajah tersenyumnya.
"oke princes" mobil vinopun berlalu pergi meninggalkan leonna yang masih mematung di tempatnya.
Michella siapa lagi,,
Aku mencintaimu chella....
"hikz...hikz...hikz..." isakan leonna akhirnya keluar setelah sejak tadi dia tahan sekuat tenaga. "hikz..hikz..rasanya kenapa sakit sekali" isak leonna sejadi-jadinya.
Kretak duar
Langit malam seakan merasakan kegundahan hati leonna yang menangis sejadi-jadinya di tempatnya berdiri. Hujan deras turun dan mengguyur tubuh leonna hingga basah kuyup.
"aku mencintaimu, abang. Kenapa kamu lakukan ini,,hikz...hikz..." isak leonna sejadi-jadinya.
Leonna berjalan tertatih sambil menangis di bawah guyuran air hujan yang sudah membasahi seluruh tubuhnya.
Leonna bersandar di salah satu pohon pinus yang ada di sana dan kembali menangis.
'cinta pertamaku sudah kandas begitu saja, bahkan sebelum aku mengungkapkannya. Aku sudah mengartikan lain kasih sayang abang, dia hanya menganggapku sebagai adiknya dan tak pernah lebih dari itu.' Batin leonna
'tapi apa salahnya kalau aku mencintainya? Apa salahnya aku mencintai kakakku sendiri? kenyataannya dia hanya kakak angkatku saja. Kenapa tuhan? Kenapa cinta pertamaku harus sesakit ini. aku tak pernah merasakan cinta sebelumnya, dan ini cinta pertama sekaligus sakit hati pertama yang aku dapatkan' batin leonna
Leonna sampai di rumahnya, dan berjalan tertatih dengan pandangan kosongnya dan badan yang basah kuyup.
"assalamu'alaikum" seru leonna lemas.
Dhika dan lita yang sedang berada di ruang televisi menengok dan kaget melihat kondisi leonna. Keduanya beranjak menghampiri leonna.
"sayang, kamu kenapa?" Tanya lita khawatir.
Leonna menatap sendu mama, dan papanya.
"papa...hikzz" leonna langsung memeluk tubuh dhika dan menangis sejadi-jadinya di pelukan dhika.
"kamu kenapa, princes"ujar dhika mengusap kepala dan punggung leonna.
Thalita berlalu untuk membawakan handuk. Leonna masih menangis sejadi-jadinya di pelukan dhika.
"ada apa? siapa yang buat kamu seperti ini, leonna?" Tanya dhika tak bisa diam saja mendengar isakan leonna yang memilukan.
Dhika sangat jarang melihat leonna menangis, dan saat ini leonna menangis dengan begitu memilukan. Thalita datang dan menyelimutkan handuk putih itu di punggung leonna.
Dhika melepas pelukannya dan menatap wajah princesnya yang terlihat tersedu-sedu.
"katakan sama papa, apa yang terjadi?" Tanya dhika lagi
"sakit pa,,hikzzzz" isak leonna
***