```
Van kecil itu meluncur melewati kota yang diliputi senja dan tiba di sebuah hotel.
Dua pria berpakaian hitam membantu Liu Tingyu ke dalam kamar yang sudah dipesan sebelumnya, raut lega terlihat di wajah mereka.
"Jika kamu ingin mati, aku bisa mengabulkan keinginan itu," ujar pria lain berpakaian hitam dengan dingin, "Kamu berani mengincar wanita yang Bos Hai suruh kita tangkap? Apakah otakmu berisi cacing, tidak tahu hidup atau mati?"
"Hei, aku hanya bercanda!" Mata pria itu berkelip-kelip karena takut, lalu dia berbicara dengan enteng, "Apa bedanya orang tanpa mimpi dengan ikan asin?"
"Bahkan jika kamu memiliki mimpi, kamu tetap hanya ikan asin yang memiliki mimpi!" ujar pria berpakaian hitam lainnya dengan tidak sabar, "Cepat telepon Bos Hai. Uang dari pekerjaan ini cukup untuk kamu habiskan sebulan dengan cewek kampus!"
...
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com