webnovel

Chapter 5 - Harapan Baru

Beberapa minggu setelah kompetisi, Raka masih terjebak dalam ketidakpastian. Meskipun otot-ototnya semakin besar, efek samping dari steroid dan obat-obatan lain mulai mengganggu kehidupannya. Ia merasa lebih lelah, suasana hatinya berubah-ubah, dan yang paling mengkhawatirkan, jantungnya sering berdebar tak karuan. Raka mulai menyadari bahwa impian yang dikejar dengan cara yang salah dapat membawa konsekuensi yang mengerikan.

Suatu malam, saat sedang berselancar di media sosial, Raka melihat iklan untuk produk suplemen baru—sejenis susu protein yang diklaim dapat membantu mengurangi efek samping penggunaan steroid. Dia awalnya skeptis, tetapi rasa penasaran mulai mengalahkan keraguannya. Iklan tersebut menjelaskan bahwa suplemen ini mengandung bahan alami yang bisa mendukung pemulihan dan menjaga keseimbangan hormon.

"Bisa menghilangkan efek samping? Serius?" Raka bergumam pada dirinya sendiri. Ia melanjutkan membaca komentar-komentar pengguna lainnya. Banyak yang mengklaim bahwa suplemen ini membantu mereka kembali ke jalur yang benar setelah menggunakan steroid. Beberapa pengguna bahkan membagikan transformasi mereka setelah menggunakan produk tersebut.

Raka merasa ada harapan baru. Mungkin ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi dampak negatif yang ia rasakan. Tanpa ragu, ia mengklik tautan untuk membeli produk tersebut. Dengan harapan tinggi, Raka merasa seolah menemukan cahaya di tengah kegelapan.

Keesokan harinya, Raka menerima paket suplemen yang telah dipesannya. Ia segera membacakan petunjuk penggunaan dan mulai mengonsumsinya sesuai arahan. Setiap hari, Raka merasa lebih bersemangat saat melihat perubahan kecil dalam dirinya—tidak hanya dari segi fisik, tetapi juga kondisi mentalnya.

Seiring waktu, efek samping yang mengganggu mulai mereda. Jantungnya tidak lagi berdebar kencang, dan suasana hatinya mulai stabil. Raka merasa lebih fokus dan termotivasi untuk berlatih tanpa rasa cemas yang sebelumnya menyertainya. Dia mulai merasakan kembali cinta terhadap olahraga yang selama ini dia jalani.

Di gym, teman-teman Raka mulai memperhatikan perubahan positif. "Apa yang kamu lakukan, Raka? Kamu terlihat lebih baik!" tanya Andi, dengan nada terkejut. Raka menjelaskan tentang suplemen yang dia temukan dan bagaimana produk itu membantunya.

"Kalau kamu merasa lebih baik, itu hebat! Yang penting sekarang, fokus pada latihan yang sehat," kata Andi, tersenyum.

Raka mulai memikirkan kembali cara berlatihnya. Dengan dukungan suplemen baru ini, dia merasa lebih percaya diri untuk kembali ke pendekatan yang lebih alami. Dia mengurangi dosis steroid dan mulai memprioritaskan makanan bergizi. Dia mengatur pola makan dengan lebih disiplin, menjadikan sayuran dan protein sebagai bagian utama dari dietnya.

Namun, dalam perjalanan ini, Raka tidak bisa sepenuhnya mengabaikan ketakutannya. Ia masih merasakan godaan untuk kembali ke cara cepat yang selama ini dia tempuh. Setiap kali melihat otot-ototnya yang terus berkembang, ia teringat pada semua yang telah dia lalui. Ia tahu bahwa impian untuk menjadi bodybuilder sejati memerlukan lebih dari sekadar penampilan—itu juga tentang kesehatan dan keseimbangan.

Di malam hari, Raka sering merenung di depan cermin, menilai apa yang sebenarnya dia inginkan. "Aku ingin menjadi yang terbaik, tetapi bukan dengan cara yang berbahaya," katanya pada diri sendiri. Dengan keberanian baru, Raka memutuskan untuk memperjuangkan mimpinya dengan cara yang lebih bijaksana.

Minggu demi minggu, Raka semakin berkomitmen untuk membangun tubuh yang tidak hanya kuat, tetapi juga sehat. Dengan suplemen baru dan rutinitas latihan yang lebih baik, ia merasa yakin bahwa ia dapat mencapai puncak tanpa mengorbankan kesehatan.

Saat ia melihat bayangannya di cermin, Raka tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah. Namun, dia bertekad untuk menjalani setiap langkah dengan hati-hati, berfokus pada proses dan bukan hanya hasil akhir. "Inilah jalan yang benar," gumamnya, tersenyum pada sosok yang sedang berjuang di depan cermin—sosok yang dia harap bisa menjadi juara sejati.

Nächstes Kapitel