webnovel

Chapter 49 - Kekuatan Dan Tanggung Jawab

Pagi menjelang, Irian terbangun dengan semangat baru, tetapi kekhawatiran masih menggelayuti pikirannya. Setelah sarapan cepat, mereka berkumpul untuk membahas langkah selanjutnya terkait Artefak Kekuatan Terlarang.

"Kita harus menemukan cara untuk melatih penggunaan artefak ini tanpa membahayakan diri kita atau lingkungan," Garron menyatakan, merasakan beratnya tanggung jawab.

"Benar," Kira menambahkan. "Kita perlu ruang yang aman untuk bereksperimen. Ada sebuah lembah terisolasi di sebelah utara, jauh dari pemukiman. Kita bisa berlatih di sana."

Irian setuju, dan mereka segera berkemas. Setelah menempuh perjalanan selama beberapa jam, mereka tiba di lembah yang dimaksud. Lingkungannya tenang, dengan bukit-bukit hijau yang mengelilingi mereka. Irian merasa ini adalah tempat yang tepat untuk melatih kemampuan baru mereka.

"Mari kita mulai dengan langkah pertama lagi," Irian berkata, menatap sahabat-sahabatnya. "Aku akan melakukannya dan kalian siap untuk membantu jika ada yang salah."

Dengan percaya diri, Irian mengangkat jimat dan melangkah maju. "Langkah pertama!" Suaranya penuh keyakinan.

Sekali lagi, bumi bergetar di bawahnya, tetapi kali ini ia merasa lebih siap. Garron dan Kira berdiri di sampingnya, berusaha menstabilkan energi yang mengalir. Irian fokus dan mengendalikan energi yang keluar dari jimat.

"Kita bisa mengendalikannya!" Kira berteriak, merasa ada kemajuan.

Setelah langkah pertama, Irian mundur dan tersenyum. "Ini lebih baik. Sekarang, bagaimana kalau kita coba langkah kedua?"

Dengan semangat, Kira melangkah maju. "Langkah kedua!" Ia mengucapkan, dan cuaca mulai berubah. Awan gelap berkumpul, tetapi kali ini mereka lebih siap.

Irian dan Garron membantu Kira, memusatkan energi untuk menetralkan efek yang berlebihan. Mereka berhasil mengendalikan situasi dengan lebih baik daripada sebelumnya.

"Ini luar biasa!" Garron berseru, merasakan kekuatan mengalir melalui mereka. "Kita belajar cepat."

Setelah melatih langkah ketiga dan keempat dengan lebih hati-hati, mereka merasa lebih percaya diri. Namun, saat mereka bersiap untuk langkah kelima, Irian merasa ada sesuatu yang berbeda di udara.

"Tunggu," Irian berkata, menatap ke kejauhan. "Aku merasakan kehadiran yang tidak biasa."

Sebelum mereka bisa berbuat banyak, bayangan gelap muncul dari arah bukit. Sosok itu terlihat mengerikan, dengan aura kegelapan yang menyelimuti sekelilingnya. "Kau berani menggunakan artefak terlarang itu?" suaranya menggema.

Irian dan timnya bersiap, merasakan ancaman yang nyata. "Siapa kau?" Irian bertanya, bersikap berani meski hatinya bergetar.

"Aku adalah penjaga kegelapan, dan kekuatan itu bukan untukmu!" makhluk itu mengancam, mendekat dengan kecepatan menakutkan.

Mereka tidak punya pilihan. Dengan kekuatan baru yang mereka latih, Irian segera mengangkat jimat. "Kita harus bersatu dan menggunakannya dengan bijaksana!" dia berteriak.

Mereka bersiap, mengarahkan jimat ke makhluk itu. "Langkah pertama!" Irian meneriakkan perintah, dan bumi bergetar sekali lagi.

Makhluk itu terhenti sejenak, terkejut dengan kekuatan yang terpancar. "Kau berani menggunakan itu? Kekuatan itu akan membunuhmu!"

Garron dan Kira bersatu dengan Irian, memfokuskan energi mereka. "Kami tidak akan mundur!" Kira menegaskan.

Irian merasa kekuatan yang mengalir dalam diri mereka, dan saat makhluk itu melanjutkan serangan, mereka bersiap untuk melawan, menggunakan kekuatan jimat untuk menghentikan ancaman yang akan datang. Dengan langkah-langkah yang baru saja mereka pelajari, mereka bersatu melawan kegelapan yang mengancam.

Nächstes Kapitel