Kakaknya sudah pergi untungnya namun detak jantungnya sendiri masih cepat. Ia memutar seluruh tubuhnya kembali dan mengusir Alix kembali ke dalam kamar tidur seolah-olah ia sedang mengejar balita yang bermain di tempat yang tinggi dan berbahaya.
"Ke dalam, mundur." ia mengisyaratkan dengan tangannya, mendorongnya ke belakang dengan tergesa-gesa sambil menutup gorden secara manual.
Alix melompat ke belakang dengan hati-hati namun kepalanya masih bergerak ke kanan dan ke kiri dengan penasaran. Apa yang telah dilihatnya sehingga ia tidak ingin Alix melihatnya?
"Apa itu?"
"Kakak lelaki yang menyebalkan itu pindah ke gedung sebelah. Mereka berada di lantai yang langsung berhadapan dengan kita." jawabnya dengan tidak senang.
Alix bersinar dan mencoba untuk mengelilinginya, lupa bahwa ia berpakaian tidak pantas. Yang ia dengar dari jawabannya hanyalah bahwa Xiaobo akhirnya pindah ke Pengadilan Blossom.
"Apakah itu Xiaobo di luar sana?" tanyanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com