webnovel

Sakit bang 21+ dewasa

"aarrgggg....abang jangan bang."hiikkk...."

Firman tak mendengar isak tangis vivi.kabut gairah sudah memuncak ke ubun ubun seakan Firman lupa siapa Yang sedang iya leceh Kan.

"Aaaa....abang tolong ...bang ini vivi jangan bang..hiikkkk....tubuh Vivi sudah tak bertenaga lelah memberontak melawan.lelaki tinggi besar Dan kasar ini.

Hanya satu Kali tarik baju Vivi koyak tak ber bentuk.

Mata Firman berbinar melihat tubuh putih mulus Tanpa cela .jari jari Firman menyentuh lembut kulit tubuh Vivi. Napas nya memburu Firman mengecup,mengendus bau harum tubuh Vivi.

"Bau tubuh mu memabuk Kan,aku suka sangat Indah sayang."Tanpa Sadar Firman memanggil Vivi sayang.

Vivi menarik Kaki nya Vivi malu tubuh polos nya Di tatap seperti itu.

Firman menarik kembali Kaki Vivi seperti posisi semula.

"Vivi menangkup Kan tangan Di dada Memohon pada Firman jangan melakukan itu.

"Abang jangan bang kasihan vivi.akan Vivi laku Kan apa pun mau abang tapi jangan seperti ini Vivi Mohon bang." Vivi berderai air Mata.

Firman menyeringai Firman membungkuk Kan tubuh nya Dan Firman mengunci tangan Vivi ke atas.

" Kamu harus jadi milik Ku sayang Aku tidak bisa begini." Lagi lagi firman memanggil vivi sayang.

Firman melumat bibir Vivi cukup lama hingga Vivi mengerang.bibir Firman turun ke leher Dan turun ke dada.firman langsung melahap bulatan kenyal itu seperti bayi Yang ke hausan .

Vivian mengerang Dan mendesis sakit perih Karna Firman menghisap nya kuat Dan meremasnya begitu kuat mungkin gemas ya.

Ahirnya Vivi melenting Kan tubuh nya karna tak tahan dengan sentuhan firman.

"Aaarrrgggg...Napa's Vivi memburu .pelepasan pertama Vivi.

Firman melihat itu." Cantik sekali sayang ,Aku menginginkan mu cantik." Firman lagi lagi berkata seakan Vivi kekasih nya.

Vivi merapatkan kaki nya Vivi takut Firman kebablasan.

" I want you darling...

Vivi mengeleng Kan kepala.

Tangan itu menarik kembali Kaki Vivi Dan membuka nya.

"No bang hiikkkk...

"Cantik sekali ."Firman menelan saliva nya sendiri.firman menatap wajah Vivi Yang sudah memerah.karna malu takut abang nya terlanjur.

"I want you vi bisik Firman Di telinga Vivi." Membuat Vivi makin takut.

Firman melumat bibir Vivi kembali Dan turun ke bulatan kenyal itu Yang kini sudah Di penuhi bercak merah.

Vivi memberani Kan diri berbisik Di telinga firman.sambil terisak Vivi berkata.

"Love you abang hiikkkk..." vivi terisak.vivi berbisik kembali semoga abang nya Sadar.

"Ibu Sama ayah pasti kecewa bang." Bisik Vivi Di telinga Firman.

Benar saja Firman tersentak dan Sadar.

Firman melihat tubuh vivi sudah sangat memprihatin Kan.firman memeluk nya Dan menangisi nya.

"Maaf Kan abang dek maaf,abang hilaf abang takut kehilangan adek maaf maaf maaf...!!" Firman memeluk tubuh Vivi Yang sudah bergetar hebat Vivi menangis dalam pelukan abang nya Yang hampir hampir saja.

"Maaf dek maaf Firman mengecup kening Vivi Firman mencari selimut Yang iya lempar dan segera Firman menutupi tubuh Vivi.

Dalam balutan selimut Vivi Di peluk erat oleh Firman Yang terus berkata maaf maaf sampai kedua nya tertidur.

Jam 6 pagi Firman sudah bangun,sesudah Firman Mandi Firman langsung memasuki kamar Vivi.Dan membawa semua barang Vivi pindah ke kamar nya.

Vivi Yang Masih tidur nampak wajah lelah nya.disingkir Kan rambut Yang menutupi wajah nya Di pandangi begitu lekat wajah nya.

"Maaf sayang abang takut kehilangan mu.semoga Kamu memaaf Kan abang." Firman mengecup kening Vivi cukup lama.

Ahirnya Firman memilih bersandar Di kepala ranjang sambil menatap wajah Vivi Yang Masih Pulas Dalam tidur nya.

Cukup lama Firman menatap Vivi ahirnya Vivi menggeliat ,Firman pura pura tidur memejamkan Mata.

"Eeehhhhh Vivi menggeliat

"Ya Tuhan sakit sekali badan Ku. Iiisss sakit sekali tangan Ku. Eeehhhh....." Vivi terdiam sejenak.

Vivi tersentak ingat kejadian semalam.

"Abang ....".Vivi melihat kekiri dan Kanan.

"Aaahhh ... " Vivi cepat cepat menutup mulut nya.tidak mau menggangu tidur Firman Vivi ahirnya memutuskan untuk Mandi.

Vivi ingin menangisi tubuh nya pada pegel Dan sakit.

Vivi Mandi cukup lama Vivi benci tubuh nya penuh bercak merah bagai mana ini menutup nya.

Vivi keluar kamar dengan melilit Kan handuk nya Vivi melihat kekiri Dan Kanan sialavtau Firman masih tidur.

"Aahh syukur dia sudah pergi."ya Firman keluar mencari makanan untuk sarapan.

Setelah berpakaian Vivi terdiam sejenak merasakan rasa pegal Di sekujur tubuh nya.

Ceklekkk....pintu terbuka terlihat Firman membawa bungkusan.

Vivi hanya melihat sekilas.

"Dek sarapan dulu." Firman mengajak Vivi sarapan tapi vivi diam saja.

Firman meletakan makanan Di meja Dan Di susun nya.

"Dek ayok makan dulu."anak Firman lagi.

Vivi masih diam seribu Bahasa.

Firman memberanikan diri mendekati Vivi.meraih tangan nya Dan menuntun nya duduk Di kursi.

Vivi hanya diam memaling Kan muka.

Firman tersenyum melihat Vivi begitu.

Firman menyesal atas kejadian semalam.

Ahirnya Firman memilih bersimpuh Di depan Vivi Firman meraih tangan Vivi Dan mengecup nya Ber Kali Kali.

"Maaf Kan abang dek,abang hilaf maaf.kalau adek tidak mau memaafkan abang abang tidak Akan bangun Dari sini.

Vivi menghela Napas panjang berat sekali rasa nya.

"Bangun lah bang adek memaaf Kan abang." Kata Vivi lirih

"Sudah bang lupakan semua nya.buksn Kan abang tidak menyukai ku.kita hidup masing masing Sama jangan saling mengusik.

"Vivi janji Vivi tidak Akan mengejar ngejar abang lagi.vivi tau diri bang siapa Vivi." Ahirnya Vivi Sadar Dan Akan belajar melupakan Firman

"Tidak dek abang takut kehilangan adek abang sayang adek abang takut adek kenapa Napa. Karna ibu bilang adek tidak pulang abang mencari mu kemana- mana."

Jelas Firman .

"Ayah Sama ibu tau Vivi kursus satu minggu.karna Vivi sudah inin kok." Jelas Vivi.

"Haah jadi ayah Sama ibu tau

adek kursus kesini. Firman terkejut.

"Iya tadi malam adek sudah Coba kasih tau abang tapi, abang selalu memotong perkataan Vivi." Perkataan Vivi membungkam Firman.

"Firman terdiam hampir saja Firman menodai adek nya.

"Abang Minta maaf."Firman menunduk lesu.

"Sudah lah lupakan saja.vivi ingin menata hati nya.

Vivi mengambil sarapan nya Dan memakanya walau tak habis Karna rasanya pait Di tenggorokan.

Vivi memakai baju Yang tertutup sampai ke leher untung Di tempat dingin.

"Vivi pergi Ada seminar pagi ini." Vivi berpamitan.

"Vi...Firman memeluk Vivi Dan mengecup bibir Vivi."abang sayang Vivi." Itu katanya sayang.

Vivi menghela napas malas tidak Banyak berharap.vivi tidak Banyak berharap dengan semua Yang Firman kata Kan.

Firman menemani Vivi sampai Vivi selesai seminar. selama 5 malam mereka tidur satu kamar satu ranjang.walau hanya kecup kening Dan bibir Dan berpelukan.ahirnya keduanya pulang ke ibu Kota.firman mengantar Vivi sampai kerumah Firman memberikan kartu apartment nya.Dan Firman langsung kekantor karna ini Masih Siang.

Firman kembali bekerja seperti biasa begitu juga dengan Vivi.

Sekarang Vivi sangat berbeda sudah satu Bulan Vivi tidak menghubungi Firman atau berkunjung ke apartemen Furman.

Firman seperti kehilangan sesuatu seperti Ada Yang kosong.

"Vi apa Vivi Sering ketemu abang,nanti sebelum kerumah sakit Vivi hantar makanan kerumah abang ya." Pinta mama.

Tadinya Vivi ingin menolak tapi ga tega sama ibu.

"Baik bu." Vivi menyetujui perintah ibu nya lagian GA Salah singgah sebentar nganterin masakan ibu.

Vivi mengganti Kan teman nya berjaga malam ini.

Vivi pun pergi ke apartment firman.vivi mengernyit kok ada sendal wanita.karna pintu tidak tertutup rapat Vivi masuk kedalam Dan langsung menuju meja makan tapi, langkah Vivi terhenti ketika vivi melihat firman sedang memeluk wanita.

Vivi sedih melihat itu ternyata abang nya sudah punya kekasih pantesan tidak pernah menelpon nya."sudah lah vi lupakan Firman." Vivi menasehati diri nya.

Vivi berdehem.

"Hemmm....! Maaf bang ini makanan dari ibu.vivi permisi.vivi keluar Vivi menangis Vivi terisak Tanpa menoleh pipi berjalan cepat

"Braagggkkk ...Firman menjatuh Kan tubuh wanita cantik itu.

"Vivi...tunggu,"Firman mengejar vivi.benar saja Vivi baru Akan masuk ke mobil nya.

Greppp...

Firman memeluk Vivi Dari belakang

"Lepassss! Vivi melepas pelukan Firman.

"Vi ini Salah paham tidak seperti yang Vivi bayang kan.abang bisa jelaskan." Kata Firman.

Vivi berbalik Vivi menghapus air Mata nya.

"Sakit bang,Vivi sakit bang,ini jawaban selama ini." Vivi memukul dada nya sendiri

Vivi berbalik Dan masuk kemobil nya. Vivi langsung pergi kerumah sakit sepanjang jalan Vivi menangis.menangisi nasib nya. Ini jawaban selama ini Yang dia tunggu.kecewa ..

Next 💋 💋 💋 💋 💋

🙏 Dukung ya ❤️

Nächstes Kapitel