```
"Saya hanya tidak ingin kamu terlalu khawatir," kata Qin Jiang sambil membuka lengannya dan menarik Xu Muge ke dalam pelukannya. "Ayo, cium aku!"
Setelah mengatakan itu, dia perlahan mendekati bibir halus Xu Muge.
Wajah cantik Xu Muge seketika menjadi merah.
Dia tergesa-gesa berkata, "Berhenti, tidak akan baik jika orang tuamu melihat kita."
"Jangan khawatir, kita di kamar; mereka tidak akan melihat kita."
"Tapi..."
Sebelum Xu Muge bisa menyelesaikan kalimatnya, Qin Jiang dengan lembut menggigit bibir halusnya.
Pikiran Xu Muge menjadi blank, dan napasnya bertahap menjadi cepat.
Melalui celah pintu, sebuah mata sedang mengintip Qin Jiang dan Xu Muge di kamar.
"Sial, ini mengejutkan!" Qin Sisi hati-hati mengintip dari pintu.
Wen Wenling memperhatikan perilaku Qin Sisi, dan dengan rasa penasaran yang terpampang di wajahnya, dia berjalan mendekatinya. Saat dia hendak berbicara, Qin Sisi mendiamkannya dengan sebuah isyarat.
Hmm?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com