"Maukah kamu berdansa denganku, Samantha?" bisik Elliana ke telinganya, dan melihat ekspresi bingung Samantha, ia mengangguk lemah.
Apa ini perasaan? Setiap kali Elliana menatapnya dengan energi maskulin seperti ini, rasanya ia tidak pernah bisa menolak apapun dari manusia ini. Pertama, saat balapan sepeda ketika ia tidak bisa mengalihkan tatapannya dari matanya, lalu saat berbelanja, dan fungsi sekolah.
Cara Elliana menemukan jalan ke dalam hatinya, secara perlahan merintis jalannya sangat mengagumkan. Elliana adalah gadis yang sama yang tidak disukainya karena ia pikir Alcinder mengejar manusia ini, tapi lihat di mana mereka sekarang.
"Tentu saja," ujar Samantha, dan Elliana memegang tangannya sebelum mencium punggungnya, membuat pipi Samantha memerah dalam yang ia sembunyikan di balik batuk canggung dan mengalihkan pandangannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com