webnovel

Sajikan Aku Teh, Panggil Aku Ibu

Shi Qian melihat selimut kecil yang menutupi Fu Sinian. Efek visualnya tidak kalah mengejutkan daripada pria berotot yang mengenakan gaun balet.

Yang penting, warnanya pink!

Serius, kenapa ibunya menutupi Fu Sinian dengan selimut seperti itu?

Dari yang dia tahu tentang dia, pasti dia sangat marah. Dia hanya tidak bisa meledak.

"Ibu, tidak perlu. Selimut ini tidak akan berguna untuk menghangatkan pangkuannya." Shi Qian mengambil selimut itu.

Fu Sinian langsung merasa aneh.

Dia tidak bisa menahan rasa gugup. Bulu di punggung tangannya berdiri.

Dia mencoba menekan ketidaknyamanan itu, tidak ingin ada yang melihat ada yang salah.

Shi Qiuran merebut selimut itu dan menutupi kaki Fu Sinian lagi.

Sentuhan lembut mengusap punggung tangannya, seketika meredakan emosinya yang tegang.

"Qian Qian, meskipun Sinian sudah sadar sekarang dan belum pulih sepenuhnya, kamu harus belajar merawat orang, mengerti?" Shi Qiuran berkata dengan nada menggurui.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel