Qiao An agak berhati-hati. Lagipula, Huo Xiaoran sekarang punya pacar. Dia takut kalau pacarnya akan tidak senang jika dia datang tanpa diundang.
Dia berdiri ragu-ragu di luar pintu ukir kecil. Pada akhirnya, dia tidak memiliki keberanian untuk masuk.
Huo Xiaoran mengerutkan dahi. "Qiao An, masuklah."
Baru kemudian Qiao An melangkah gontai ke halaman.
"Kakak laki-lakiku merepotkanmu dengan tinggal di sini. Lebih baik aku membawanya pulang. Aku akan membawanya ke rumah sakit besok," kata Qiao An dengan tidak nyaman.
Huo Xiaoran berhenti dan tiba-tiba berbalik. Karena Qiao An mengikutinya, Qiao An menabraknya.
Saat instingnya terdorong mundur, dia kehilangan keseimbangan dan sempoyongan. Huo Xiaoran cepat-cepat meraih dan menariknya ke dalam pelukannya.
Qiao An segera mendorongnya pergi.
Huo Xiaoran menjelaskan dengan ekspresi serius, "Qiao An, aku sendirian di sini."
Mata gelap Qiao An melebar kaget.
"Lu Mo tidak di sini?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com