Huo Xiaoran berdiri tertegun dengan ekspresi yang penuh kekalahan.
"An'an, sudah lama sekali. Bisakah kamu melupakannya?" Dia berharap Qiao An bisa melupakan kejadian malam itu. Dia tidak ingin membersihkan dirinya sendiri, tapi dia merasa rasa sakit Qiao An sepertinya telah bertambah.
Dia tidak ingin Qiao An menderita sebegitu rupa.
Qiao An menatapnya. Pikirannya penuh dengan akibat dari kecelakaan mobil itu. Dia terluka. Meski lukanya tidak serius, karena dia sedang hamil, banyak obat yang tidak bisa digunakan saat pengobatan. Bahkan anestesi pun tidak bisa digunakan, yang akhirnya hampir membawanya keluar dari neraka.
Bagaimana dia bisa melupakan rasa sakit yang menyayat hati itu?
"Huo Xiaoran, kebencianku padamu tidak akan berakhir sepanjang hidupku." Dia seperti ngengat yang terbang ke api, dengan berani menerjang nyala api yang menyala-nyala.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com