Mo Rao tahu bahwa Fu Ying sedang marah, tetapi dia ingin dia marah dan menyerah.
"Dia pacarku. Kenapa aku tidak bisa memegang tangannya?" Mo Rao berpura-pura tenang saat menatap langsung ke mata Fu Ying.
Fu Ying mengertakkan giginya dan berkata, "Meski dia pacarmu, kamu tidak bisa begitu mesra dengannya. Aku pasti akan merebutmu kembali. Sebelum itu, aku tidak akan mengizinkan pria mana pun menyentuhmu, begitu pula aku tidak akan mengizinkan kamu menyentuh pria manapun!"
Setelah berpura-pura untuk sementara waktu, sifat dominan dan tidak masuk akal Fu Ying kembali terbuka. Mo Rao merasa cemas dan gelisah. Dia tidak berani terus membuat pria ini marah dan kembali ke pintu untuk membukanya.
"Kamu mau kemana?" Fu Ying menariknya kembali ke dalam pelukannya lagi. Mo Rao sama sekali tidak bisa melepaskan diri.
"Lepaskan aku!" Mo Rao berteriak dengan gelisah.
Apa dia akan mati hanya karena membiarkannya memeluknya sebentar?
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com