webnovel

XI:Gunung yang Dingin

Khulafaur terbangun dari mimpinya,dan melihat ke sekeliling untuk menganalisis lingkungan sekitarnya,rupanya ia berada di sebuah gunung es dengan lereng yang curam dan hampir tegak lurus dengan tanah datar di sekitar kaki gunung tersebut,ia juga sedang memakai sebuah jaket untuk musim salju yang tak pernah mereknya tak pernah ada di muka bumi.Xavi hanya bergantung pada sebuah paku besar yang diikatkan oleh tali untuk memanjat,ia secara perlahan melepas paku tersebut yang telah ditancapkan di lereng gunung tersebut.Ia mulai mendaki perlahan-lahan dan di ketinggian 210 meter di atas permukaan laut,Xavi sudah kelelahan dan kedinginan dari memindahkan paku,memanjat,dan juga lingkungan keras yang tidak mendukung.Untungnya gletser di gunung tersebut tidak rapuh dan keras dan ditambah dengan paku yang digunakan Xavi memiliki ujung yang tajam sehingga bisa di gunakan untuk memahat es.Dengan ide tersebut,Xavi berhasil memahat sebuah ruangan segi empat kecil untuk dirinya beristirahat beberapa menit.Namun,tertidur telah membuat sebuah kelalaian besar dimana Xavi terjatuh dari ruangan yang ia pahat dan hampir saja terjatuh ke dalam sebuah jurang mematikan yang bisa saja menghancurkan tubuhnya.Tubuh Xavi mengeluarkan hormon noradrenaline dengan jumlah yang besar,akibatnya ia memanjat gunung tersebut dengan usaha dan kecepatan yang lebih tinggi dari sebelumnya.Usaha yang kerasnya akhirnya berbuah manis,Xavi berhasil mencapai tempat dimana lereng gunung yang tadinya curam sekarang menjadi datar.Dengan keuntungan ini,akhirnya ia bisa beristirahat dengan tenang tanpa mengkhawatirkan bahaya apapun.Namun walapun demikian,ia tetap merasa sangat dingin dan hampir hipotermia sehingga memerlukan suatu hangat.Di sekitarnya tiada satu pun korek api atau kayu yang bisa digunakan untuk membuat api unggun namun,secara tiba-tiba sebuah kertas melayang ke arahnya dengan kecepatan tinggi melukai pipinya.Untungnya,kertas tersebut di tangkap oleh Xavi dan dibaca isinya.

"Sang Pencipta,dengan restu mu selamatkanlah anak Adam dari kedinginan yang akan membunuhnya dengan api-Mu yang suci dan murni." Isi dari kertas tersebut.

Sesudah Xavi membaca isi dari kertas tersebut,sebuah guntur menyambar suatu lokasi di sekitarnya dan memunculkan api unggun yang entah darimana.Dengan sumber kehangatan,ia berlari ke arah api unggun tersebut dan mulai menghangatkan tubuhnya dari kondisi lingkungan tersebut yang sangat dingin.Xavi kemudian mengambil salah satu kayu dari api unggun tersebut yang terbakar untuk melelehkan balok es disekitar lereng gunung tersebut sebagai minuman pencegah kehausan.Dengan energi yang sudah penuh,Xavi melanjutkan pendakiannya untuk mencapai puncak dari gunung es tersebut menggunakan dua paku yang berfungsi untuk memanjat.Tak lama mendaki,ia bertemu dengan seorang pemanjat juga yang sedang pingsan dan menggelantung di udara.Awalnya,Xavi ingin membantu membangunkan pemanjat tersebut namun jarak dari dirinya ke pemanjat yang tak dikenal itu berkisar 10 meter.Dengan tekad yang kuat,Xavi mendorong batas ototnya dan mulai memanjat ke samping demi membantu seseorang dari kematiannya.Tali dari paku panjat yang menopang tubuh sang pemanjat pun dalam keadaan kritis dan hampir putus namun untungnya,Xavi berhasil meraih tubuh pemanjat itu dan menggantikan tali yang mengikat dirinya dengan tali yang mengikat pemanjat tersebut.Xavi mulai terjatuh dan dalam keadaan pasrah ia hanya bisa berkata "Aku sudah tua,orang yang lebih muda dariku berhak mendapatkan hidup yang lebih baik".

Ia mulai memejamkan matanya menunggu kematian yang akan datang namun saat ia membuka matanya,seorang wanita cantik berada di sampingnya dan kemudian menghilang.Xavi melihat ke sekelilingnya,tempatnya sudah datar dan ditandai dengan pagar ketinggian bertuliskan "500 meter".Saat ia melihat ke bawah secara perlahan,pemanjat yang tadi pingsan itu menghilang,banyak teori bermunculan di pikirannya namun ia menghiraukan semua spekulasi tersebut.Xavi pun melanjutkan perjalanannya yang panjang namun suatu musibah melanda,gletser gunung tersebut mulai terdegradasi serta kualitas dan kekuatannya mulai melemah untuk menahan sebuah paku panjat.Gletser tersebut mulai runtuh dan menerpa seorang manusia,untungnya Xavi memancangkan paku panjatnya secara dalam dan menusuk gletser yang masih kuat dan belum terdegradasi.Ia terus menaiki gunung tersebut sampai suatu saat,Xavi melihat sebuah matahari mulai terbit dari arah timur.Ia tak bisa menahan air matanya dikarenakan dirinya telah melihat sebuah penerangan dan penghangat setelah usahanya yang beresiko terhadap nyawanya.Xavi melanjutkan perjalanannya dan akhirnya menemukan puncak dari gunung tersebut."Puncak Gunung,6000 Mdpl",dirinya tercengang melihat informasi dari papan tersebut.

"Hah?, 6000 meter?,perasaan aku baru mencapai 500 m." Xavi meragukan kebenaran papan tersebut.

Namun dirinya merupakan orang yang tak peduli dengan apapun dan mulai turun dari gunung tersebut.Lereng gunung tersebut yang awalnya curam, sekarang mulai membentuk sebuah tangga es.Tiba-tiba ia terjatuh dan terguling dari tangga tersebut,Xavi tak bisa bergerak dikarenakan ia terjatuh dan terguling dengan keras sehingga putaran terhadap badannya semakin cepat.Tangga tersebut perlahan bersatu dengan lereng gunung yang menyebabkan putaran badan Xavi menjadi lebih cepat.Di akhir tangga, terdapat sebuah tanjakan setinggi 10 meter yang menerbangkan Xavi sejauh 400 meter dari gunung es tersebut.Saat mendarat,ia masuk kedalam suatu lubang aneh yang menghubungkan ke entah berantah.Lubang tersebut menjadi terowongan ketika Xavi memasukinya lebih dalam lagi.Terowongan itu mulai menyempit dan membuat dirinya sulit untuk bernafas dan bergerak sampai suatu ketika,ada 7 cabang jalan terowongan tersebut.Saat Xavi ingin memasuki cabang pertama,rencananya di hentikan oleh suatu kertas yang menunjukkan isi dari cabang jalan tersebut.

"Cabang pertama,Kamu mati.Cabang kedua,api neraka menyiksamu.Cabang ketiga,angin merusak matamu dan membusukkan tubuhmu secara perlahan.Cabang ke empat,cahaya ilahi akan membutakan mata mu dan membuatmu gila.Cabang kelima,asap akan membuat mu sesak nafas dan membunuhmu secara pelan-pelan.Cabang ke enam,jalan buntu.Cabang ke tujuh,?.Ketika sudah memasuki salah satu terowongan,maka orang tersebut tidak akan bisa kembali lagi." Isi dari kertas tersebut

"Hmm,banyak kemungkinan seperti sebuah kelalaian dan meninggal atau keberhasilan dan hidup.Dari 6 cabang tersebut,semuanya adalah kematian dan cabang ketujuh masih menjadi misteri.Jika benar bahwa ketujuh cabang tersebut menuju ke kematian maka kertas ini tidak akan ditulis.Jadi mungkin terowongan ke tujuh menjadi jalan keluar." Hipotesa yang dibuat oleh Xavi.

Dengan keyakinan yang kuat,ia merangkak ke terowongan sempit itu dan dugaannya benar bahwa terowongan yang ketujuh merupakan terowongan menuju jalan keluar.Tibanya di luar,ia telah melewati gunung es tersebut yang sangat berbahaya bagi orang awam.Lingkungan sekitarnya menjadi rerumputan hijau yang luas dan tenang yang juga disertai oleh angin yang berhembus dari arah barat.Xavi beristirahat dan berbaring di atas rerumputan tersebut sambil melihat pemandangan yang indah di kanan dan kirinya.Saat ingin bangkit,ia meraba sesuatu benda aneh yang keras,kasar,dan seperti diberi ukiran.Xavi mengambil benda tersebut dan menelitinya lebih lanjut,

"Piagam kekuatan,kekuatan sang El Shaddai telah menyertai dan membantumu dalam bencana yang hebat dan berbahaya." Isi dari benda tersebut.

Xavi teringat bahwa sebuah mesin menyuruhnya dan Khulafaur untuk menemukan empat Piagam kehidupan untuk benar-benar melampaui realita.Piagam tersebut mengkilap dan memantulkan sebagian besar cahaya matahari ke suatu arah.Dengan pencapaian ini,Xavi menjadi lebih semangat untuk menemukan lebih banyak Piagam dan melampaui realita secara mutlak.

To be continued...