Curtis membeku dan menunduk melihat telur kukus itu. Jakunnya bergerak pelan saat dia menelan makanan hangat itu ke dalam perutnya.
Dulu, dia tidak mengerti sama sekali apa yang dimaksud manusia binatang dengan "enak". Tapi sekarang, dia akhirnya mengerti. Misalnya, semangkuk telur kukus ini, hangat, lembut, dan lezat gurihnya.
Curtis tidak bisa makan makanan panas atau dingin, tapi dia sangat menyukai makanan hangat. Makanan hangat dan ringan rasanya pas di mulut manusia binatang ular.
Senyuman merekah di wajah Bai Qingqing saat dia melihat reaksi Curtis. Dia menunjuk rice cooker dan bertanya, "Kamu suka? Masih ada lagi di rice cooker."
Jantung Parker berdebar mendengar kata-kata Bai Qingqing. Dia menahan diri untuk tidak mengambil satu suap lagi telur kukus agar dia bisa makan lebih banyak, dan sekarang dia memberikannya semua ke manusia binatang ular?
"Kamu makan saja, Qingqing," Parker segera menyela.
Bai Qingqing menjilat bibirnya dan menjawab, "Aku kenyang."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com