webnovel

Bab 12.Amarah Alex

Ternyata Alex dari tadi diam karena ia fokus menatap mantan istrinya itu, ia tidak pernah menyangka sama sekali , setelah ia menuruti semua perintahnya, tapi ia dengan mudahnya bersenang-senang dengan kekasih baru nya itu.

"Kenapa kamu tidak bicara sama sekali, dasar sampah !!" Jonathan mendekati Alex dan menunjuk-nunjuk dada Alex .

Barulah saat itu Alex tersadar, ia lantas menatap tangan Jonathan kemudian menatap wajah pria yang menunjuk nya itu dengan tajam

"Kenapa, apa kamu menyesal karena sudah berani membohongi putri dari keluarga Simanjuntak ?" ejek Jonathan.

Sherly segera melepaskan rangkulan Alex, ia melihat kalau pria yang disampingnya itu seperti akan meledak, karena ia sudah beberapa kali melihat Alex marah.

Alex tersenyum ketika melihat wanita nya itu begitu pengertian, setelah itu wajah nya berubah menggelap. Ia mencekal lengan Jonathan dengan tangan kirinya , kemudian dengan cepat tangan kanannya memelintir tangan Jonathan.

Pletakkk...

Arghhh.....

Suara tulang patah di barengi jeritan Jonathan langsung menggema di cafe tersebut.

Aghhh...

Aghhh ....

Setelah itu para wanita yang ada disana menjerit histeris ketika melihat Tulang Jonathan menyembul keluar dengan darah yang mengalir di sela-sela nya.

Alex tidak berhenti disitu saja, ia mencengkram leher Jonathan dan mengangkat nya , sehingga pria itu menggantung di udara dengan nafas tersengal. Jonathan mencoba berontak namun sayangnya cengkraman Alex begitu kuat.

Alena yang melihat itu bergidik ngeri, dia tidak pernah menyangka kalau mantan suaminya yang pecundang itu bisa melakukan hal kejam seperti itu.

Teman-teman Jonathan mau bergerak maju, tapi Sherly langsung buka suara, "Berani kalian mengganggu pria ku ?Aku pastikan keluarga kalian akan hancur !!" ucapnya dingin.

Seketika teman-teman Jonathan langsung menelan ludahnya sendiri, mereka tidak berani lagi melangkah kan kaki nya kedepan.

"Terimakasih Sayang" ucap Alex sambil tersenyum.

"Sama-sama sayang , silahkan lanjutkan !!" ucap Sherly sambil mencari tempat duduk dan melihat kejadian tersebut dengan santai.

Wajah Jonathan semakin membiru, karena ia tidak bisa bernafas, kaki nya juga terus kelojotan, dengan darah di tangannya yang terus mengalir deras.

"Jonathan Asu ,kamu kira keluarga Asu mu itu akan bisa menolong mu sekarang? Dengar baik-baik ya sampah, aku dari tadi diam itu karena aku menghargai keluarga Alena, bukan karena aku tidak bisa melawan mu, tapi sekarang semua itu sudah berubah !! Alex Nurdin kini sudah terlahir kembali , orang-orang seperti kalian tidak pantas lagi berada di kalangan atas !!"ucap Alex langsung melemparkan Jonathan .

Bruakhhh...

Arghhhh...

Jonathan jatuh diatas kursi, ia pun langsung berteriak sebelum akhirnya jatuh pingsan disana.

Alex menatap Alena sambil tersenyum, "Terimakasih karena kamu telah membebaskan aku dari jerat keluarga Hartanto yang seperti kotoran itu, Alena Hartanto...."

Alex lantas merapikan Jas nya ,lalu menghampiri Sherly yang sedang duduk santai.

"Apa kamu mengenal wanita itu?" tanya Sherly sambil menunjuk Alena, karena dari tadi ia selalu memperhatikan Alex yang selalu melihat Alena dengan tatapan jijik.

"Dia mantan istri ku, kenapa? Apa kamu cemburu?" tanya Alex santai.

"Aku cemburu padanya?? Untuk apa, lagi pula kamu tidak mungkin kembali padanya, bukan??" tanya Sherly sambil beranjak dari tempat duduknya dan merangkul manja lengan Alex.

"Wanita pintar," ucap Alex sambil mencubit dagu Sherly dengan lembut.

Setelah itu Sherly menoleh kearah Jonathan yang terkapar dan para teman-teman nya hanya bisa menunduk lesu, tidak berani menatap Sherly.

"Niat nya aku mau mengenalkan kekasih baru aku pada kalian, tapi ternyata sambutan kalian membuat ku kecewa, semoga orang tua kalian tidak akan membunuh kalian semua saat pulang nanti," ucap Sherly santai kepada teman-teman nya.

Teman-teman Sherly pun jelas saja langsung panik, para wanita itu langsung bersimpuh di kaki Sherly dan Alex, hanya Alena yang diam terpaku di tempatnya.

"Nona Sherly, tolong maafkan kami, kami tahu kami bodoh ,Tuan Alex tolong maafkan kami!"

"Benar nona Sherly, kami hanya terpengaruh dengan Jonathan, kami benar-benar buta, tolong maafkan kami !"

"Nona Sherly, saya juga memohon ampunan nya !"

Teman-teman Sherly semuanya seketika memohon ampun, karena mereka semua jelas tau kalau Sherly melaporkan masalah itu ke Ayah nya, otomatis keluarga mereka akan hancur.

Sherly menoleh ke arah Alex ,ia meminta saran dari pria yang sedang bersama nya itu. Namun Alex hanya menggendikkan bahu nya, dia tidak perduli apa yang akan di lakukan wanita itu.

"Baiklah, aku akan memaafkan kalian tapi sebagai gantinya, tampar wanita itu karena berani berbicara tidak sopan dengan pria ku!" perintah Sherly sambil menunjuk Alena.

Wanita itu hanya bisa menangis sambil memohon ampun.

Alex yang melihat itu semua hanya terdiam di tempatnya tanpa berbicara sepatah katapun.

"Ampun ,tolong maafkan aku, Alex tolong aku!" Alena mencoba berontak tapi ia kalah jumlah sehingga menjadi bulan-bulanan dari teman-teman nya Sherly.

"Bagaimana sayang, apa kamu puas?" tanya Sherly manja.

Alex hanya mengangguk kemudian ia mengajak Sherly pergi dari tempat tersebut, karena mood nya benar-benar sudah hilang.

Sherly yang melihat Alex hanya terdiam di dalam mobilnya pun mengira kalau pria nya itu sedang marah karena acaranya sudah di rusak.

Padahal dalam hati Alex yang sebenarnya ,Alex masih memikirkan Alena, wanita yang masih tersimpan di dalam hatinya walaupun hanya sedikit.

Walaupun Alex membenci Alena, tapi kenyataannya yang sebenarnya ia masih sedikit menyimpan rasa untuk nya, mengingat selama ini ia tidur satu kamar dengan nya walau cuma di lantai, tapi wanita itu yang selalu menemani nya, karena itu lah ia butuh waktu baginya untuk bisa melupakan Alena sepenuhnya.

"Sayang ,kamu kenapa? Apa kamu masih marah dengan tadi?" tanya Sherly manja.

Alex yang sedang menyetir menghela nafas, "Sedikit" jawabnya singkat.

Sherly menaruh tangan Alex di paha nya, "Kita ke apartemen ku saja, aku harap dengan begitu kamu tidak akan marah lagi," rayu nya manja.

Alex menelan ludah, tentu saja ia tidak menolak sama sekali. Mereka berdua pun segera pergi ke apartemen nya Sherly, terlihat sepanjang jalan Sherly terus menggoda Alex, sehingga membuat pria itu benar-benar sudah tidak tahan lagi.

Ketika mereka berdua sudah sampai di apartemen, Alex langsung menggendong Sherly dan melemparkannya ke atas ranjang.

"Ih....kamu nakal ya sayang!!" goda Sherly sambil menggigit bibir bawahnya.

Alex yang melihat itu pun langsung melucuti pakaiannya dan menerkam Sherly , wanita itu tidak melawan sama sekali, ia pasrah di perlakukan seperti apapun oleh Alex , sehingga kedua-duanya sudah benar-benar memuncak.

Alex yang sudah siap untuk menggagahi Sherly , seketika wanita itu buka suara dengan nafas yang terengah-engah, "Pelan-pelan ya sayang ,ini pertama kalinya buat aku!"

Alex mengangguk mengerti, ia pun dengan perlahan mulai menggagahi Sherly, hingga akhirnya terdengar robekan teredam yang membuat Sherly tersentak dan sedikit berteriak kesakitan.

Alex mengecup keningnya, kemudian ia membiarkan Sherly terbiasa dengan junior nya terlebih dahulu, baru ia memulai nya dengan lembut.

Awalnya Sherly kesakitan, tapi lama kelamaan wanita itu terlihat semakin liar, sehingga mereka berdua menikmati pergumulan tersebut.

Darah segar yang mengalir di sela-sela junior nya Alex, rasa sakit berubah kenikmatan, keduanya menikmati momen tersebut hingga lunglai.

Alex yang baru merasakan kenikmatan tubuh wanita lagi ia pun merasa lega, akhirnya penantian nya selama ini terbayar kan sudah, ditambah ia yang mendapatkan perawan kembali, seperti hal nya dulu ketika ia mendapatkan Alena.

Hanya saja bedanya Sherly melakukan nya dengan suka rela dan secara sadar, membuat pergumulan tersebut sangat di nikmati oleh Alex.

Setelah beberapa jam, mereka berdua terkulai lemas tanpa sehelai benangpun di ranjang, Sherly menaruh kepalanya di bahu Alex, sambil memainkan jari nya di dada Alex.

"Sayang ,apa kamu sudah tidak marah lagi?" tanya Sherly lembut.

Alex tersenyum lalu ia mengecup kening Sherly, "tentu saja tidak, amarah ku berubah menjadi kebahagiaan berkat wanita ku yang cantik ini."

"Ih....kamu bisa aja nge gombal nya," ucap Sherly sambil mencubit kecil pinggang Alex.

"Terimakasih ya sayang,"ucapnya lembut sambil mengecup kening Sherly sekali lagi.

Nächstes Kapitel