Tangan Miguel Abbott yang hendak membawa cangkir teh ke bibirnya, tiba-tiba membeku di udara.
Setelah membayar harga yang mahal, ia ingin merasakan bagaimana rasanya yang sesungguhnya. Meskipun ia tahu sedikit tentang budaya teh, teh yang biasa diminum Miguel Abbott tidak ada apa-apanya dibanding dengan yang mewah ini. Dibuat sendiri dan hemat, dia berhati-hati dengan uang, meski putrinya cukup boros.
Air cucian kaki—apakah bisa diminum atau tidak?
Dilema ini mengganggu Miguel Abbott, tapi pada akhirnya, ia memutuskan untuk meletakkan cangkir teh kembali.
"Tuan Reed pasti bercanda... ini sangat mahal..."
"Memang dulu dipakai untuk merendam kaki, tapi kemudian saya merasa tidak begitu baik, jadi saya beralih ke yang lain."
Julius Reed melirik daun teh di atas meja dan berkata, "Namun, saya belum menggunakan ini untuk merendam kaki saya bertahun-tahun lamanya. Nanti malam saya akan membawanya ke kamar saya dan mencobanya!"
"Setuju!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com