hati yang menggigil, tawaran yang dingin

"Mungkin kamu tidak mengerti saat aku katakan pertama kali," Ari menatap senyum menyebalkan di wajah Noah. Dia menatapnya seolah-olah dia bisa memperbaiki segalanya, seperti dia adalah seorang penyihir agung yang hanya perlu mengucapkan mantra dan semuanya akan menjadi lebih baik. 

Dia tidak bisa. Tidak mungkin Ari akan pernah lupa atau memaafkan hal-hal yang telah dia lakukan padanya. Dia pasti sedang bermimpi jika dia pikir dia masih bisa memperbaiki semuanya. Tidak setelah apa yang telah dia lakukan. 

Dia menatapnya dengan jari-jari yang terkepal erat dan menyatakan, "Aku menjauh darimu karena aku lebih suka tidak berbicara denganmu." Ari tidak mengerti mengapa pria itu mengejarnya, dan mengapa sekarang? Sudah terlalu terlambat baginya untuk memperbaiki apapun.