"Teman saya?" Bella mengulang katanya, mencoba mengingat siapa temannya itu. Karena daftar temannya sangat pendek, setelah sejenak, hanya Harper yang terlintas dalam pikirannya.
'HARPER???' Dia berteriak dalam hatinya. 'SERIUS? NGGAK MUNGKIN. Mustahil. Eh, apa aku punya teman wanita lain selain Harper? Bibi Noora?'
Bella menahan tawa saat membayangkan Sean naksir Bibi Noora.
'Lucu, kan? Mustahil banget.' Dia menggelengkan kepala dan mempertimbangkan Harper lagi sebagai kandidat yang paling mungkin.
Dia memalingkan pandangannya ke Sean dan bertanya, "Sean, kamu suka Harper?" Mendengar pertanyaannya sendiri membuatnya merinding, dan bayangan Sean dan Harper sebagai pasangan membuatnya bergidik.
Sean menggelengkan kepalanya perlahan, membuat Bella sedikit kecewa, menyadari bahwa bukan Harper yang diminati Sean.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com