webnovel

03.Permintaan maaf love

Setelah semalaman brina ngak bisa tidur memikirkan percakapan gamall sampai akhirnya dia terlelap sekitar jam 02.00 Saat azan subuh berkumandang brina terbangun dan siap-siap sholat subuh kemudian bersiap berangkat sekolah.

'Hoam.... gue masih ngantuk banget, ini gara-gara si amal sedekah itu. Rasanya pengen gue tendang tuh orang keantartika tapi gue takut dibunuhnya. Tapi kok gue takut sih, klo dia bunuh gue tinggal bunuh balik kan gampang. Kok gue ngak kepikiran dari kemarin sih sampe gue begadang semalam, Ya Allah ampunilah hambamu yang goblok nan tolol Aamin.' Batin brina yang sedang duduk dibangku kelasnya dan mengusap mukanya seperti berdoa

"Hei... sabrina." Ujar seseorang yang mengejutkannya

"Hei.... hai... heii... hamba goblok nan tolol." Kaget brina yang berhasil membuat semua orang tertawa

"Haaa... Ngaku goblok nan tolol dia." Tawa pria itu pecah, pria yang tak lain dan tidak bukan adalah tara

"Lo ngagetin gue aja, gue tonjok lo entar." Ujar brina marah

"Iya, jangan marah-marah tambah jelek lo. Lo tadi mangat-mungut kek baca mantra, gak gila lo kan." Jawab tara membuat muka brina ingin marah dan malu seketika sementara semua isi kelas menonton drama pagi mereka

"Gue baca doa biar lo bisa masuk neraka jahanam kan bagus doa gue." Balasnya lagi membuat tara langsung istifar

"Ya, allah tega bener teman gue ini kepada tara yang tampan nan manis ini." Ujar tara dramatis

Sebenarnya Abyantara Sura Manggala alis tara memang tampan seperti orang Indonesia umumnya, dan sangat populer karena dia adalah ketua anggota club seni serta anggota club futsal.

"Iya kalo dipikir-pikir tampan juga lo namun sayang lo bukan tipe gue." Jawab brina

"Berarti tipe lo yang jelek dong haa...." Balas tara yang mengejek

"Tipe gue itu bukan kayak lo. Percuma tampan tapi buaya. Percuma manis tapi obral janji mending imut kek Park jimin dengan liat mukanya aja udah meleleh." Ujar brina tersenyum sambil memegang pipinya dengan kedua tangannya

"Oh, kalo gue udah mirip belum Park jimin." Tanya gamall yang sudah duduk dari tadi yang mendengarkan obrolan mereka

"Lo... lebih mirip psikopat eh.. maksud gue suga." Jawab brina yang terpaku sebentar lalu melanjutkan perkataannya kemudian gugup karena perkataannya

'Lo udah gila sabrina, yang ingin lo hindari lo katai psikopat. Fiks, lo bakal dibunuhnya.'Batin brina

"Sorry gue ngak bermaksud tadi gue salah ngomong." Ujar brina ketakutan sedangkan situasi semakin hening karena aura kematian yang dikeluarkan gamall

"Tit...Pelajaran akan segera dimulai silakan masuk kekelasnya masing-masing." Seru bel masuk

'Uhh... bel masuk yang menyelamatkan.' Batin brina

Setelah semua siswa-siswi berkumpul dan pak adre datang pelajaran dimulai seperti biasa. Pak Andre adalah guru killer yang mengajar fisika, walaupun killer namun banyak siswi yang suka kepada dirinya belum menikah. Setelah waktu istirahat tiba, brina pergi melaksanakan hukumannya.

"Lo ngak kekantin?" Tanya cicil

"Nanti gue mau ngerjain hukuman gue dulu, bye." Jawab brina berjalan meninggalkan cicil

"Semangat, yah." Teriak cicil

Brina membersihkan wc siswi bersama love membuat situasi menjadi sunyi nan canggung.

"Gue minta maaf brina untuk kejadian kemarin. Gue tau itu bukan salah lo tapi karena cowok gue emang buaya. Sebenarnya gue juga terlalu posesif, gue sadar kalo dia gak pantes buat gue sebab kejadian gue udah putus sama gue. Dia bilang dia ngak cinta sama gue, gue hanya pelampiasannya." Ujar love yang matanya berair yang ditahan untuk jatuh

"Sudahlah lo ngak salah, emang cowok lo aja yang playboy. Jangan nangis dia ngak pantes lo tangisin dan perjuangin mending lo memperbaiki diri untuk jadi wanita yang berkualitas agar lo bisa menemukan cowok yang tulus sama lo." Jawab brina sambil tersenyum tulus

"Makasih brina, lo emang baik. Gimana kalo kita jadi teman kalo ada masalah lo bisa menghubungi gue jangan sungkan-sungkan." Ujar love yang menghapus air matanya

"Iya. Kita teman sekarang." Jawab brina dengan senyuman

Disisi lain gamall bersama cicil dan tara sedang makan dan mengobrol dikantin.

"Lo kenapa sinis bener dari tadi? Takut gue liat lo." Tanya cicil pada gamall sambil menelan makanannya sedangkan gamall diam tak menjawab

"Sudahlah ngak usah ditanya, ngambek dia dibilang psikopat oleh brina." Jawab tara santai

"Gak, gue ngak ngambek. Gue bukan anak kecil ngambek." Balas gamall sinis

"Iya, iya. Lo ngak ngambek. Btw gue masih penasaran dengan cerita brina waktu itu." Ujar tara mengalah dengan gamall yang ngambek

"Sepertinya brina tau sesuatu tentang kasus itu. Terus juga kenapa dia ngak mengakui kalau dia temanan dengan layla, gue curiga kalau kematian layla bukan bunuh diri tapi pembunuhan." Balas cicil mode detektif yang disimak oleh gamall dan tara dengan serius

"Apa yang bilang bisa juga terjadi tapi gue bingung apa alasannya kalau memang benar brina bunuh layla?" Ucap tara bingung sama halnya seperti cicil dan gamall

"Sebenarnya gue tau sesuatu sebelum si layla meninggal, namun ini rahasia. Kalau kalian janji ngak cepu gue bakal cerita." Ujar cicil mengecilkan volume suaranya seperti berbisik

"Kita janji ngak bakal cepu, cepet lo cerita." Balas gamall dengan nada datar

Cecil Pov on

"Cik... sial. Kenapa selalu gue yang disuruh bersihin halaman belakang gudang. Mana gue takut lagi karena kasus layla yang bunuh diri." Omel cicil

Setelah menyapu halaman cukup lama akhirnya dia pun lelah dan ingin beristirahat sejenak

"Capek gue, istirahat bentar ah." Ujar cicil yang duduk didinding gudang

"Rena, ini bukan perbuatan lo kan? Kenapa layla bisa bunuh diri?" Ujar seorang gadis bernama Armilda marella alias milda

"Gue ngak tau apa-apa tentang hal ini. Menurut gue ini ulah brina karena kemarin brina dan layla bertengkar hebat." Jawab gadis bernama Brenna huberta alias rena

"Iya, itu benar seperti brina yang membuat layla bundir sebab dia ngak suka layla lebih populer, cantik, pintar dan disenangi banyak orang apalagi cowok yang dia suka kan lebih suka pada layla dibanding dia." Balas gadis bernama Cira kacaya alias ira

"Tapi menurut gue brina tak terlibat dalam hal ini tetapi yang terlibat itu lo. Gue yakin itu, gue akan buktikan kalau lo yang salah." Ujar milda dengan nada yang tegas

"Lo kenapa menyalahkan rena, ini salah brina bukan salah rena. Lo ngak tau kan kalau tidak ada rena layla telah meninggal dikolam renang saat party anis. Kalau dia memang mau membunuh layla dibiarkan saja oleh rena layla tenggelam." Balas ira marah kepada milda yang hanya diam 

"Sudahlah, ini bukan salah siapapun. Lebih baik kita doakan layla." Ujar rena melerai pertengkaran mereka 

Seketika situasi menjadi hening, tak ada percakapan diantara mereka dan mereka akan meninggalkan gudang karena bel masuk namun hanya milda yang masih diterdiam ditempatnya.

"Lo ngak masuk kelas milda bel udah bunyi." Tanya rena yang tak direspon oleh milda

"Udahlah rena, biarkan saja dia. Ayo kita masuk kelas." Balas ira sinis dan mereka meninggalkan milda

Setelah dia terdiam cukup lama akhirnya dia menangis. "Maafkan gue lay, ini gara-gara gue harusnya lo harusnya dengerin kata brina semua ngak bakal kek gini. Kayla gue emang sahabat terburuk buat lo. Hiks.... kayla... gue minta maaf.... hiks...." Ucap milda yang menangis tersedu-sedu atas meninggalnya layla

Sebenarnya mereka bersahabatan berlima namun brina kurang suka dengan rena dan akhirnya keluar dari grup mereka. Brina pernah memperingati layla bahwa rena itu jahat, manipulatif namun kayla ngak percaya kalau rena jahat akhirnya persahabatan layla dan brina hancur. Layla cukup dekat dengan milda, karena milda orang yang hangat walaupun dia ngak banyak bicara dibanding ira dan rena. Hubungan mereka baik-baik saja sampai beberapa hari sebelum kematian layla, milda curiga layla yang biasanya periang menjadi sosok pendiam dan pemurung. Beberapa kali milda menanyakan penyebabnya dan masalah yang dihadapi layla namun layla selalu bilang baik-baik saja akhirnya milda menyerah dan membiarkannya sampai layla mau memberitahukan masalahnya.

'Gue bingung harus percaya siapa milda atau rena? Apa mungkin semua bukan bunuh diri tapi pembunuhan? Alasannya apa? Mengapa dia tega melakukannya? Apa gue kasih tau guru aja, yah?' Timbul banyak pertanyaan dibatin cicil

"Gue bakal mencari tau tentang kasus lo ini kayla, gue bakal buktikan bahwa renalah penyebab semua ini." Guman milda menghapus air matanya meninggalkan gudang kemudian disusul cicil

Cicil Pov off

"Kenapa lo ngak kasih tau guru?" Tanya tara menatap mata cicil tajam

"Lo gila, yah. Kalau gue kasih guru tapi ngak ada bukti sama aja gue nuduh dan masalahnya tambah rumit. Gue ngak mau nuduh orang lebih baik selidiki dulu, tara." Jawab cicil menaikkan volume suaranya

"Yang dibilang cicil benar karena kita tidak tau siapa yang benar lebih baik kita biarkan saja." Ujar gamall serius yang mengeluarkan aura pemimpin

Nächstes Kapitel