webnovel

(haikyuu) Oikawa tooru x reader : obsesi

Sudah berapa kali kira-kira kau memaafkan Oikawa?

1 kali, dengan alasan bahwasanya dia tidak bisa mengendalikan fangirlnya.

2 kali, dengan alasan bahwa itu adalah kecelakaan.

3 kali, dengan alasan yang sama dengan yang pertama.

4 kali karena memang dia terkenal.

Memang kau tidak pernah bisa membantah alasannya karena semua wanita tergila-gila kepada setter Aoba Johsai itu. Pria cantik, atletis dan berbakat itu adalah idola para gadis-gadis.

Dan kau adalah pacar dari pria itu.

Sebenarnya tidak ada masalah di dalam hubungan kalian selain dari fangirl nya. Oikawa adalah orang yang ramah dan penuh dengan cinta untuk mu sehingga hari-hari mu bersamanya benar-benar menyenangkan.

Satu-satunya hal yang membuat mu tidak bisa menahan hubungan kalian karena ini.

'Plak'

"Kita putus" Ucapmu setelah meninggalkan cetakan tanganmu di pipi mulusnya.

Kau sama sekali tidak merasa sedih setelah sekian banyaknya masalah yang berhubungan dengan wanita menimpamu.

Kau bahkan samar-samar sudah menebak kejadian ini akan terjadi padamu dan menunggu Oikawa untuk marah dan menyetujui pemutusan hubungan ini.

Lagipula dia adalah pria yang dipenuhi dengan main-main ego.

Namun Oikawa yang berada di hadapan mu sepertinya tidak berpikir demikian. Dia terlihat shock dan berkata dengan tidak percaya.

"S-sayang apa kau katakan? Putus kau bercanda bukan?"

Kau menatapnya dengan rasa kesal dan marah"aku tidak bercanda, mulai dari sekarang! Aku bukan lagi pacarmu"

Begitulah ucapanmu sebelum berbalik, berjalan menjauhi pria itu dengan langkah ringan.

Apakah kau tidak sedih?

Kau sangat sedih!

Kau sangat benci!

Kau ingin berteriak dan marah! Namun kau menahan dirimu.

Kenapa?

Tentu saja karena ketidakpedulian adalah bentuk paling menyakitkan. Semakin benci dirimu semakin kau mengabaikannya.

Marah tanda peduli. Lalu mari kita diam dan jangan mempedulikan dia!

Begitulah pikirmu sambil perlahan berjalan menjauhinya meskipun hatimu masih tidak rela tetapi rasionalitas mu menolak kembali bersamanya.

Tetapi pria itu mencengkram tanganmu sebelum kau bisa menjauh, mata coklatnya bergetar.

"Kumohon sayang, itu kecelakaan! Gadis itu mendorong ku dan menciumku aku benar-benar tidak melakukannya! Kumohon percayalah! Sayang"

Kau menampar tangan pria itu dengan jijik. Alasan yang sama... Ini sudah ke lima kalinya.

Sungguh bodoh sekali kau menjadi pacar dari pria ini?

Dia berkata wanita itu mendorongnya dan menciumnya? Lalu kenapa tidak mendorong wanita itu sebelum dia bisa menciumnya?! Kenapa Oikawalah yang mendorong gadis itu ke tembok?!

Untuk pertama kalinya kau ingin mengutuk kebodohan otakmu.

Pria ini bajingan.

Bibir mu bergerak-gerak sebelum akhirnya berkata.

"Aku sungguh menyesal telah menjadi kekasihmu sebelumnya... Kuharap kita tidak akan pernah bertemu lagi"

Bangs*t

Kutuk mu untuk pria dihadapanmu diam-diam.

Dengan begitu kau meninggalkan Oikawa yang menatap sosokmu dengan tatapan kosong.

Tidak menyadari bahwa ekspresi Oikawa terlihat sangat salah.

"Hahaha... Aku benar bukan?" Gadis yang sebelumnya menciumnya mendekati tubuh Oikawa dengan menggoda.

"Gadis itu tidak mencintaimu... Oikawa lupakan saja dia..." Senyumannya melebar melihat tatapan tidak bernyawa milik Oikawa, dia mengulurkan tangannya untuk menjangkau wajah tampan itu.

Namun Oikawa tiba-tiba bergumam.

"Tidak.... Sayangku selalu mencintaiku! Dia mencintaiku! Dia mencintaiku!" Tangan Oikawa bergerak mencekik gadis itu dengan tatapan gelap yang tidak terlukis kan.

Gadis itu tidak berharap Oikawa menyerangnya dan tercekik, dia menggeliat dan mencakar tangan kekar Oikawa yang mencengkram lehernya.

Asupan oksigen pada paru-parunya kian menipis.

Ekspresi Oikawa dipenuhi kegilaan "semua ini salahmu! Salahmu! Jika saja kau tidak mengacaukan nya sayangku tidak akan meninggalkan ku!"

"Ghak, le-paskan!" Gadis itu perlahan-lahan kehilangan kesadarannya. Oikawa yang menyadarinya menjatuhkan tubuh gadis itu sebelum dia bisa melihat penciptanya.

Pemuda dengan dingin meliriknya sekilas sebelum berjalan menuju ke sekolah.

________________________________

Kabar kau dan Oikawa yang putus tersebar keesokan harinya. Banyak orang yang bahagia dengan putusnya hubungan kalian

Mengapa?

Selain karena para wanita yang mengejar Oikawa, para pria sebenarnya juga sangat Menggilaimu.

Kau saja yang selalu merendahkan dirimu namun di mata para laki-laki di sekolah kau adalah dewi mereka!

Cantik, pintar, baik, dan ramah.

Siapa yang tidak suka? Selain itu tubuh mu juga sangat indah! Poin penuh untuk mu!

Oleh karena itu, kau kini sangat terkejut ketika teman-teman laki-laki mu menyapa mu dengan bahagia di pagi hsri ini.

"Kalian kenapa?" Ucapmu bingung.

Biasanya kau lah yang menyapa mereka dengan ramah, namun pada hari biasanya para laki-laki hanya membalasnya singkat dan langsung kabur dari mu seolah-olah melhat hantu.

"Tidak apa-apa bukankah hari ini cukup cerah? Apakah kau akan pergi ke taman sekolah hari ini?" Ucap teman sekelas laki-laki mu.

Pemuda itu tersenyum sambil berkata diam-diam di dalam hatinya.

Sungguh membahagiakan ! Pacar gadis iakhirnya pergi! Jika tidak bagaimana mereka mendekati gadis cantik ini sendirian?

Pemuda itu menggeser tubuh nya untuk mendekatimu. Diam-diam mencium aroma manis tubuhmu yang membuat candu.

Sungguh iri... Oikawa pasti sering mencium aroma manisnya... Batin pemuda itu cemburu.

Kau menatap temanmu aneh. Kenapa hari ini dia agak lengket? Entah ini cuma perasaan mu atau tidak namun kau merasa bahwa mata para lelaki yang menatap mu agak tidak benar...

"... Ya.. Aku akan pergi ke kelas dulu..."

Kau merasa seperti dimangsa.

"Bisakah aku me-" Belum siap teman laki-laki mu berbicara tiba-tiba saja Oikawa berlari dan mendorong pria itu menjauhi mu dan melingkari pinggang mu dengan lihai seolah-olah telah terbiasa melakukannya berkali-kali.

Oikawa tersenyum hippie "maaf gentleman meskipun aku dan sayangku sudah putus namun gadis ini masih milikku"

Kau mendorong Oikawa mundur dengan jijik "menjauh diriku"

'Huh! Sungguh mengesalkan!!!' batinmu marah. Kau pun berjalan pergi menuju kelasmu.

Oikawa diam, dia menyaksikan mu berjalan menjauh darinya. Dia mengeratkan kepalan tangannya melihat betapa banyaknya pria yang memandang mu dengan keingintahuan.

"Milikku.." Oikawa menahan dirinya untuk berlari ke arahmu. Keinginan gelap di dalam hatinya di tahannya.

Ah... Oikawa ingin sekali mengurung mu...

Menjadikan mu hanya miliknya...

Dan menunjukkan kepada semua orang bahwa kau hanyalah miliknya.

"Oi! Trashkawa! Ayo latihan!" Iwaizumi memukul belakang kepala Oikawa.

"Ouch! Iwa-chan... Hidoi... Aku sedang patah hati" Oikawa mengerucutkan bibirnya sok imut.

Iwaizumi menatapnya terkejut "kalian putus?"

Meskipun dia sudah mendengar rumornya, Iwaizumi sulit mempercayai bahwa mereka benar-benar putus.

Iwaizumi tahu bahwa sejak mereka kelas satu Oikawa sangat menyukai dirimu. Lagipula, pria satu ini terang-terangan menatapmu dari jauh tanpa sepengetahuan mu.

Dan sekarang kalian putus?

Oikawa dan iwaizumi segera pergi ke ruang olahraga dan mengganti pakaian mereka.

"Apa yang kau lakukan padanya? Tidak mungkin dia memutuskan mu begitu saja tanpa alasan. Menurut ku dia adalah gadis paling toleran dari sekian banyak mantanmu" Iwaizumi menatap Oikawa yang menutup loker bajunya.

Mata nya menyipit curiga pada temannya itu.

Oikawa terkekeh kecil "seorang penggemar fanatik menjebakku"

Iwaizumi menaikkan sebelah alisnya ".. Menciummu lagi?"

Ya ini bukan pertama kalinya Oikawa dicium oleh wanita asing. Itu sebabnya iwaizumi terkadang ingin sekali membuat pria satu ini lebih tegas kepada wanita-wanita gila diluar sana.

Penentuan waktu kau datang benar-benar tepat ketika Oikawa akan mengancam gadis itu dengan mendorongnya ke tembok.

"... Tidak heran jika dia memutuskan mu... Jika aku adalah pacarmu aku pasti akan memukulmu dengan kursi" Iwaizumi menatap Oikawa tanpa simpati.

Oikawa memang pantas ditinggalkan oleh mu.

Oikawa terlalu ceroboh dan menganggap remeh wanita-wanita di sekitar nya. Dia tidak tahu bahwa wanita adalah makhluk yang menyeramkan jika sudah tergila-gila.

".... Yah.. Itu salahku..." Oikawa menundukkan wajahnya, menyembunyikan ekspresi gelapnya dari iwaizumi.

Dia lebih suka kau memukul dirinya dengan kursi hingga pingsan daripada harus Meninggalkan nya seperti ini.

Kenapa kau pergi...?

Sekarang Oikawa sangat merindukan dirimu...

Melihat kepalanya yang tertunduk membuat iwaizumi menghela nafas.

"Lupakan... Ayo latihan sekarang" Ucapnya sebelum akhirnya berjalan keluar.

Oikawa berjalan keluar mengikuti iwaizumi. Dia melirik sekilas pintu ruang ganti tempat dimana biasanya kau menunggunya keluar dan memeluknya sambil memanggil namanya....

"Oikawa~ peluk!"

Bayangan itu semakin menggetarkan hati Oikawa yang melolong merindukan mu.

...

..

.

"Ada apa dengan dia?" Kindaichi yang terengah-engah meminum air dari botol minumnya. Dia menatap pria yang memukul bola di lapangan dengan penuh keheranan.

"Dia terlihat aneh" Gumam kunimi yang berada disamping Iwaizumi.

Kapten Aoba johsai itu menghela nafas, dia berkata dengan tenang.

"Dia baru saja putus dengan gadis itu"

Shigeru mengusap keringatnya "tapi tidak biasanya dia menjadi se brutal ini"

Hanamaki mengangguk.

Issei menatap Oikawa yang masih melakukan latihan servis dengan helaan nafas.

"... Apakah dia akan baik-baik saja?" Shinji menatap iwaizumi dengan khawatir.

Soalnya... Ini tidak normal.. Bahkan suasana disekitar Oikawa terlihat agak gelap.

Iwaizumi mengerutkan keningnya. Dia menghela nafas kasar.

Oikawa mulai gila lagi

__________________________________

"Siapa pacar imutku yang ganteng ini?" Kau tersenyum gemas dan meremas pipi laki-laki yang memeluk badan mu itu.

"Oikawa tooru, itu aku pacarmu yang paling tampan di dunia" Ucap Oikawa dengan narsisme nya.

Kau tertawa lucu. Sungguh... Kenapa kau menganggap nya imut?

Kau pun mencubit pipinya berulang kali karena geram dan gemas. Wajah pemuda ini tidak hanya lembut bahkan kulitnya halus! Kok bisa ya?

"Ouch! Sakit~" Oikawa merengek manja dan mendusel wajahnya ke dada mu. Haha... Modus sekali.

Kau terkekeh dan mengusap rambut nya.

"Aku mencintaimu Oikawa"

Oikawa menatap wajahmu. Mata itu dipenuhi cinta dan emosi yang tidak bisa kau pahami. Bibirnya mengusap bibirmu lembut.

"Aku mencintaimu.. Sayang"

Mimpi yang sangat indah... Oikawa terbangun dari tidur nya dengan tidak sadar. Ingin sekali dia kembali tidur dan melanjutkan mimpinya jika dia bisa.

Dia perlahan-lahan bangun dan mengambil ponselnya, dia merindukan mu.

Tanpa pikir panjang dia menekan nomor ponselmu. Namun...

Kau susah memblokir nya, kau bahkan tidak lupa untuk memblokir semua media sosial nya.

Tindakan mu yang tegas membangunkan Oikawa dari mimpi indahnya.

"Hahaha... Sayang... Kau berani untuk meninggalkan ku?" Oikawa membuka laci mejanya, menampilkan setumpuk foto kalian berdua meskipun lebih banyak isi fotomu.

Dia mengambil secarik foto paling mencolok di antara semua foto-foto mu. Itu adalah foto terbarumu, foto dirimu sebelum kalian putus.

Fotomu yang menatap ke arah kamera dengan penuh cahaya kelembutan di dalam matamu.

Oikawa tersenyum lebar dan mencium foto itu.

"Kau milikku... Selamanya milikku" Samar-samar rasa obsesi itu keluar dari kelembutan nadanya.

"Aku tidak akan membiarkan mu melarikan diri"

_______________________________

"Aku menyukai mu jadilah pacarku!"

Kau tercengang dan menatap pemuda di depanmu dengan terkejut. Bagaimana tidak?

Ketika kau pulang dari sekolah seseorang menembak mu di gerbang penuh dengan banyak orang terlebih lagi...

Pemuda di depan mu adalah Kageyama tobio! Mantan adik kelasmu dan Oikawa! Dan dia berkata bahwa dia menyukaimu? Kau yang merupakan mantan pacar Oikawa tooru?

"Tobio... Bagaimana bisa kau menyukai ku?" Tentu saja pertanyaan itu terlontar begitu saja dari bibirmu.

Wajah pemuda yang biasanya memiliki ekspresi tajam itu memerah.

Astaga.. Kau benar-benar telah melakukan sesuatu padanya.

Lihatlah betapa merahnya wajah itu.

Kageyama menutup wajahnya dengan kedua tangannya, membuat dirimu ingin sekali mencubit pipinya.

Setelah merasa cukup tenang Kageyama berkata dengan malu.

"Kau selalu menyemangati ku sejak dulu,  kau sangat lembut, perhatian, dan kau selalu membawa aura menenangkan... Aku benar-benar menyukaimu sejak SMP dulu"

Hatimu meleleh akan kejujurannya. Kau bertanya-tanya, mungkin kau bisa mencobanya bukan? Kageyama bukanlah orang yang buruk... Meskipun dia judes namun jelas dia tidak memiliki kebiasaan untuk mencium orang lain.

Kau akan mengangguk jika saja Oikawa tidak datang secara tiba-tiba dan menarikmu ke pelukannya.

"Tobio-chan... Tidak baik untuk merebut pacar orang lain" Oikawa tersenyum dan menatap tajam. Cengkraman nya di pinggang mu membuktikan kemarahannya.

"Bukankah kalian sudah putus?" Kageyama mengerutkan keningnya.

Kau segera memberontak dan mendorong Oikawa yang berdebat.

"Menyingkir! Kita sudah putus!" Ucapmu dengan kebencian.

Oikawa mengepalkan tangannya. Apakah kau akan menerima Kageyama? Kau akan memilih nya daripada seorang Oikawa tooru?!

Pikiran tentang kau menerima cinta Kageyama membakar hati Oikawa dalam kecemburuan. Hasrat gelap yang ditampung nya di dalam hatinya menyeruak

Dia menahan pergelangan tanganmu dan mencium bibirmu di depan semua orang di pintu gerbang.

Kageyama tercengang.

Kau meninju dan mendorongnya berulang kali, namun Oikawa tidak bergeming dan mendorong lidahnya kedalam mulutmu dengan erangan rendah.

Dia tidak peduli dengan tatapan orang-orang yang menyaksikan betapa brutalnya dia menggigiti bibirmu dan menolak melepaskanmu.

Pada akhirnya dia melepaskan mu ketika kau kehilangan kekuatan mu untuk berdiri.

"Kau milikku... Hanya milikku seorang" Oikawa dengan cepat membawa mu kabur di bawah tatapan shock semua orang, terutama fangirlnya yang menyaksikan bagaimana kasarnya Oikawa mencium mu.

Kageyama di sisi lain menyentuh hatinya. Dia dengan sedih kembali ke Karasuno dengan kecewa. Cinta pertamanya... Sungguh menyakitkan.

Kau tidak bisa bereaksi ketika Oikawa melemparkan mu di atas kasurnya dan menindih mu.

"Lepaskan aku!" Katamu dengan keras. Namun Oikawa tidak bergerak dan memeluk mu dengan erat.

"Kumohon... Jangan tinggalkan aku sayang" Dia merengek dan merintih sedih.

Tetapi kau tidak akan termakan rayuan nya. Kau menggeliat dan mendorongnya keras.

"Sayang.. Jangan nakal.. Jika tidak aku akan menghukummu" Mata Oikawa mengelap. Nada suaranya yang dingin dan kasar membuat mu terkejut.

Ini pertama kalinya kau mendengarnya berbicara dengan kasar kepadamu. Biasanya Oikawa selalu bertindak seperti anak anjing yang tidak berbahaya.

Ternyata pemuda ini menyimpan sifat aslinya?

"Aku tidak ingin menyakiti mu... Sayang" Oikawa menatap wajahmu dengan kasih sayang, mata coklatnya hanya memiliki mu di dalamnya seolah-olah ingin menyimpan mu sendiri di dalamnya.

"Kita sudah putus" Kau menolak jatuh ke dalam pesonanya.

Oikawa hanya tersenyum.

Percikan misterius melintas sekilas dari matanya

"sayang kau ingin putus?"

Perubahan ekspresi nya membuatmu sedikit bingung namun kau mengangguk.

"Ya"

Oikawa tertawa "jika itu yang sayangku inginkan maka aku akan mengabulkannya"

Kau bingung.

Bahkan ketika kau diantarkan Oikawa kembali ke rumah mu kau masih bingung.

Bahkan ketika Oikawa menyapa orang tuamu dengan wajah ramah, kau masih kebingungan.

Pemuda ini.... Dia sedikit gila.

Itulah kesimpulan yang kau dapat kan sebelum kau tidur. Tanpa menyadari bahwa hari-hari Oikawa sedang merencanakan sesuatu tanpa sepengetahuan mu.

"Haha... Sayangku.. Bersabarlah sebentar... Aku akan menjadikanmu milikku" Oikawa menatap layar PC nya dengan obsesi. Tampilan wajahmu yang tertidur lelap terpampang jernih.

Ujung jarinya mengusap pipimu melalui layar. Jika kau ada di sini kau akan dapat melihat dengan jelas pupil matanya yang hanya dipenuhi oleh gambarmu. Dia benar-benar kehilangan gila karena mu

".... Sebentar lagi... Aku harus bersabar sebentar lagi"

_______________________________

Selama ujian berlangsung kau benar-benar sibuk belajar, kau tidak sempat memperhatikan lingkungan mu bahkan di rumah kau hanya mengurung dirimu di dalam kamar dengan alasan belajar, padahal kau diam-diam bermain HP

Meskipun terkadang kau merindukan Oikawa di dalam hatimu namun kau juga perlahan-lahan melupakan dirinya, lagipula kau sekarang kepincut dengan Sugawara khousi dari SMA Karasuno.

Hari-hari ujian di sekolah pun berjalan dengan lancar hingga pada akhir nya kau lulus!

Sayang sekali... Kejutan dalam kehidupan mu telah tiba.

'Tak'

Pintu dikunci rapat.

Kedua tanganmu terikat di atas kasur.

"Eh???" Kau berkedip kosong.

Apa-apaan ini.....?

"Sayang... Aku merindukan mu..." Pemuda yang merupakan mantan pacarmu memelukmu erat.

....?!

"Oikawa apa yang kau lakukan?" Kau menggertakkan gigimu penuh kebencian. Oikawa menatap mu dengan sedih dan mencium pipi mu.

"Sayang... Jangan tinggalkan aku... Kumohon" Dia merengek dan bernada pada lehermu, membuatmu menggeliat geli.

"Lepaskan!" Kau berontak, sama sekali tidak menyadari mata Oikawa semakin menggelap. Dia menindih segera menindih tubuhmu.

"Sayang..." Bisiknya rendah pada telingamu. Nafasnya yang hangat menggelitik telingamu yang sensitif.

"Aku akan menjadikan mu milikku"

Suara yang dikenalnya itu berbicara dengan nada asing yang tidak kau kenal. Untuk pertama kalinya kau melihat matanya yang kini tidak menyembunyikan kegilaan nya yang dipenuhi dengan cinta.

Tangannya dengan lembut menyingkap kemeja mu ke atas, jari-jari nya mengusap kulit pinggang mu membuat dirimu menggeliat geli.

"Hentikan...!" Protes mu dengan marah

"Sayang tahukah kau? Selama ini aku tidak pernah menyentuh sseorang gadis pun atas inisiatif ku... Kau adalah satu-satunya untuk ku" Oikawa mengabaikan protes mu dan tersenyum lembut namun tangannya tidak berhenti menyentuh seluruh tubuh mu.

Jari-jari nya bergerak ke lehermu hingga tulang selangka mu.

"Setiap hari... Aku semakin haus akan perhatian mu... Aku mengingkanmu hanya menatapku sendiri... Aku ingin kau hanya memiliki ku di dalam hatimu.."

Oikawa mencium lehermu lembut. Lidahnya yang panas menyapu kulit lehermu, kau mengeluarkan rengekan kecil yang lembut.

"Kau menyukainya sayang? Apakah enak" Oikawa semakin bersemangat untuk menggoda tubuhmu.

Mata nya dipenuhi nafsu.

"Jangan... Oikawa jangan..." Kau mengigil ketakutan. Kau tidak ingin kehilangan kepolosan mu kepada pria ini. Kau takut dengan kegilaannya.

"Ssstt jangan takut.. Aku berjanji akan lembut..."

.....

...

..

.

Ketika kau bangun, seluruh tubuh terasa hancur berkeping-keping. Oikawa benar-benar melampiaskan segalanya pada tubuhmu, menggerakkan ujung jaripun kau tidak sanggup.

"Sayang.... Maaf" Oikawa menatap mu dengan rasa bersalah. Namun kau mengabaikan nya.

"Sayang..."Oikawa menatap mu dengan berlinang air mata. Kau yang melihat nya tahu bahwa pria ini benar-benar mencintaimu sampai ke titik obsesi.

Kau menghela nafas.

"Apa yang kau lakukan jika aku hamil?"

Oikawa tentu saja menjawab pertanyaan mu tanpa basa-basi "aku tentunya akan menikahimu dan menjadi kan mu milikku"

Kau sekali lagi bertanya dengan ragu-ragu "kalau aku kabur?"

Oikawa menarikmu lembut ke dalam pelukannya, dia berbisik pelan sambil membebankan wajahnya pada ceruk lehermu.

"Aku akan mengejarmu... Ketika aku menangkap mu aku akan menguncimu dan mengurungmu agar kau tidak bisa kabur"

Sudah berakhir... Kau benar-benar tidak bisa kabur lagi.

Pria ini benar-benar tidak akan membiarkan mu keluar.

Dia bahkan sudah berbicara dengan orang tua mu untuk acara lamaran.

Bahkan ketika kau akhirnya menikah dengannya, dia menolak melepaskan mu dan membawa mu ke luar negeri untuk melanjutkan profesinya sebagai pemain voli.

Pada akhirnya kau benar-benar menyerah.

"Aku mencintaimu..." Oikawa tooru memeluk mu erat, menatap sepasang matamu.

Kini kau menyadari emosi misterius di dalam matanya. Itu adalah obsesi dan protektif yang selalu dipendam nya. Disembunyikan nya dalam wujud cerianya yang ternoda.

Bahkan setelah bertahun-tahun menikah, kini dia sama sekali tidak menyembunyikan nya.

"Aku mencintaimu juga" Ucapmu lembut sambil mengusap rambut nya.

Nächstes Kapitel