webnovel

Chapter 9,5 : GOT ME BLUSHING N SH!T

NSFW MOMENT🔞❗

SUASANA dia ruang semakin sesak dan panas. Apalagi, mataku masih tertutup kain hitam. Nafas ku berat, entah kenapa aku tak tau. Detak jantung ku lebih lama lebih cepat, seperti jarum jam. Aku bisa merasakan nafas pria di depan diriku menerpa wajahku.

Hanya ada suara nafas kami berdua saja terdengar di ruangan yang sangat hening.

Seketika dia menabrakkan bibirnya di bibirku dengan paksa, menciumku dengan agresif seperti orang kelaparan. Dia menggigit bibirku hingga berdarah dan menghisapnya. Aku hampir kewalahan mengikuti alurnya.

Dia sama sekali tidak membiarkan ku mengambil nafas sedikit pun. Lidah nya masuk ke dalam mulut ku, bermain di sana. Tangan nya bebas berkeliaran di pinggang dan leherku.

Sialan, ciuman nya semakin brutal. Kakiku rasanya lemas. Tubuhku melemah total.

10 detik..

1 menit..

2 menit..

3 menit...

4 menit...

5 menit..

Dia akhirnya melepaskan tautan kami. Terpampang seutas benang air liur di antara bibir kami. Aku terengah-engah, menghirup banyak-banyak udara. Bibirku bengkak serta rambutku yang acak-acakan di gara-gara dia

Dia beralih mengecup ringan pipi dan dahiku, lalu berganti ke leherku. Astagah, tubuhku benar-benar mengkhianati diriku sendiri dengan meresponnya.

"Ugh, cukup, cukup!"

Dia berhenti, mungkin menatap ku saat ini, "kenapa? kau tidak menyukai nya?"

Pertanyaan konyol macam apa itu?!

Dia mendekatkan bibirnya di telingaku dan berbisik lagi, "aku tau, kau menikmati nya, tubuhmu memberitahu semuanya.."

"Sekarang, aku minta kau bebaskan teman ku!" aku mengubah topiknya.

"Ara? kenapa terburu-buru begitu. Aku belum selesai dengan mu"

"Apa-apaan kau?! bukannya tadi kau-"

"Ssst! dengarkan aku atau tidak sama sekali?"

Aku terdiam saat dia meletakkan jari telunjuk di bibirku. Aku benci berada dalam keadaan seperti ini. Dia menyandarkan kepalanya di pundak ku. Tangannya masih setia mengusap pinggang dan punggung ku dari belakang. Situasi begini bikin tubuhku super merinding alias menggigil.

Sebenarnya apa mau orang ini?! tak habis pikir. Perasaan aku tak pernah berbuat salah pada orang sampai kejadian memalukan seperti ini menimpaku.

"Musa.. "

Namaku..

Bagaimana dia bisa tau namaku?!!

Suaranya melembut makin lama tidak seperti yang tadi. Selain Rama, aku belum pernah mendengar seseorang memanggilku selembut ini.

"Na-namaku, bagaimana kau bisa tau?"

Aku mencoba bereaksi biasa walaupun ketar-ketir.

"Itu bukan hal sulit, my dear"

"Sekarang kau harus menepati janji mu! bebaskan temanku" dia tertawa geli.

"Baiklah, baiklah..aku akan membebaskan temanmu, kau puas?"

Percaya tak percaya aku merasa sedikit lega mendengarnya. Penutup mataku di buka, namun aku masih tak bisa melihat wajah asli nya karena dia memakai topeng aneh.

"Aku akan kembali.." dia mengusap wajah ku.

Entah kenapa saat dia mengatakan itu perasaan aneh, campur aduk merambat ke dadaku tepatnya di jantung.

- Bersambung

Nächstes Kapitel