Mengenai hal ini Al-Imam Ibnu Athaillah Askandary telah merumuskan dalam Kalam Hikmahnya yang ke-7 sebagai berikut:
"Jangan anda diragukan pada janji Allah oleh (sebab) tidak (belum) terjadi sesuatu yang dijanjikan, meskipun zamannya telah tertentu. Hal ini supaya jangan ada keraguan itu (menimbulkan) kerusakan pada matahati anda dan memadamkan nur cahaya rahasia hati anda."
Kalam Hikmah ini menerangkan kepada kita pelajaran-pelajaran yang terkandung di dalamnya yang apabila kita dalami, maka dapat kita terangkan sebagai berikut:
I. Bagi hamba-hamba Allah s.w.t., yang selalu patuh dan taatpada menjalankan ajaran-ajaran agamanya, di dalam hidupnya pasti akan timbul sewaktu-waktu suatu "keputusan hati" atau dengan kata-kata lain "ketetapan hati" pada sesuatu yang tidak bertentangan dengan agama. Misalnya ketetapan hati untuk kawin dengan seorang perempuan yang menurut kita adalah baik pada pandangan agama, untuk menjaga kita jangan sampai jatuh pada sesuatu yang tidak diridhai oleh agama. Ketetapan hati telah ada dalil-dalilnya pada kita, apakah disebabkan hasil dari mimpi kita yang tidak dikacaukan oleh iblis, dan syaitan, ataukah seolah-olah datang dari Malaikat. Cuma yang terang hal keadaan itu kita terima dari hamba Allah yang saleh dan taat, ataupun keputusan hati itu datang dengan perantaraan ilham yang betul-betul dari Allah s.w.t.
II. Apabila keputusan hati atau ketetapannya datang seperti di atas, tetapi kenyataannya bahwa yang terjadi tidak seperti demikian, atau betul terjadi tetapi meleset dari waktu yang ditetapkan, maka dalam hal ini kita mesti yakin dan tidak boleh ragu-ragu bahwa janji Allah akan pasti terjadi.
Tentang belum Allah menyampaikan janjiNya, kemungkinan salah satu dari tiga hal:
[a] Mungkin janji itu akan ditukar oleh Allah dengan yang lebih baik menurut Allah. Kalau dalam contoh di atas dapat kita ambil misalnya, bahwa kita tidak diizinkan Allah kawin dengan perempuan "A", tetapi Allah merealisasikan janjiNya bahwa kita akan kawin dengan perempuan "B".
[b] Adakalanya janji Allah ditepati olehNya di akhirat, dengan menjanjikan ha) keadaan ini sebagai pahala buat kita, seperti pengajian kita yang telah lalu.
[c] Janji Allah itu dilaksanakan juga olehNya, tetapi agak lambat dari waktu yang telah ditetapkan, oleh karena mungkin saja Allah melaksanakan janjiN ya ada pcrtalian dengan syarat-syarat atau sebab-sebab di mana kita tidak mcngctahuinya sama sekali. Misalnya contoh di atas, yakni dilambatkan oleh Tuhan perkawinan kita itu karena Allah menghcndaki agar persiapan-persiapan kita telah begitu lengkap sebelum menghadapi perkawinan. Allah s.w.t. tidak memperlihatkan syarat-syarat untuk terlaksana janjiNya itu, tidak lain selain hikmah yang dikehendaki olehNya. Dan apabila kita menoleh kepada hikmah tersebut, maka tentu saja dalam hati kita tidak timbul keraguan apa-apa tentang Allah melaksanakan janjiNya.
III. Wajiblah atas kita selaku hamba Allah mengetahui di mana ukuran kita, yang dalam hal ini kita tidak boleh mendahului Allah, dan kita harus menjaga adab kita kepadaNya. Dengan demikian maka tenanglah hati kita, yakin dan tidak ragu-ragu atas keputusan hati atau ketetapanNya di mana telah kita anggap keadaan ini sebagai janji Allah. Apabila pendirian kita seperti ini, maka berarti aqidah kita terhadap Allah telah begitu mendalam dan pasti tidak akan tergoyang oleh apa pun. Maka barangsiap.a yang, telah diberi hikmah oleh Allah seperti aqidah ini, niseaya orang tersebut telah dapat disebutkan dengan 'Aarif-Billah (yang betul-betul mengenal Allah), Saliimul Bashiirah (yang sejahtera matahatinya), Munauwarus Sariirah (yang bercahaya matahatinya). Tetapi jika pada hamba Allah itu tidak ada dalam keyakinannya seperti yang telah kita sebutkan tadi, maka tentu saja orang tersebut adalah tidak mengetahui Allah, matahatinya rusak dan hatinya penuh dengan kegelapan yang bermacam-macam adanya.
Demikian arti Kalam Hikmah di atas, dan mudah-mudahan dengan keterangan ini dapat kita jadikan pctunjuk buat kita dalam mengatasi sebagian masalah-masalah yang timbul dalam masa hidup kita di dunia yang fana ini, Insya Allah.