webnovel

memulai 1

ibu,ayah dan kedua adik laki-lakinya sangat gembira melihat uang itu, yang menurut mereka itu sangat banyak, tidak pernah di kehidupan masa lalu mereka mendapatkan uang sebanyak itu. Leana yang melihat keluarganya sangat senang, air mata leanapun menetes dengan sendirinya dia bersyukur bisa diberi kehidupan kedua ini dan bisa melihat keluarganya tersenyum dan bahagia.

Di kehidapuan mereka sebelumnya orang tuanya banting tulang untuk mendapatkan uang untuk kebutuhan anak-anak mereka kadang kalau tak punya uang mereka mencoba untuk pinjam uang kekeluarga tapi disemua keluarga mereka tak ada yang sudi untuk meminjamkan uang kepada mereka sepeserpun dan ayah terpaksa menjual lahan pertanian dan perkebunan dengan harga sangat murah, lahan pertanian dan perkebunan dijual sepetak demi sepetak sampai keluarga leana tak mempunyai pertanian dan perkebunan lagi karena habis dijual untuk kebutuhan mendesak keluarga kecil itu sebenarnya keluarga leana mempunyai lahan pertanian dan perkebunan cukup besar tapi karena mengelola harus ada banyak biaya dan tenaga yang cukup besar jadi banyak tak terurus. Waktu leana baru mendapatkan berita orang tuanya meninggal karena tanah longsor di gunung sewaktu berburu diapun pulang kedesa untuk memakamkan orang tuanya uang tak mencukupi leana mencoba untuk pinjam ke saudara ayah dan ibu maupun kekeluarga terdekat mereka dan tak ada yang mau meminjamkanya berbagai alasan mereka sampaikan sebenarnya keluarga ayah dan ibu cukup beruang tapi entah mengapa mereka sangat tidak ingin meminjamkannya, mungkin mereka takut kalau keluarga leana tidak bisa membayar kembali uang itu, tapi dari semua keluarga cuma tetangga leana yang baik meminjam kan sedikit uang untuk mengurus pemakaman kedua ayah ibunya leana sewaktu itu sangat berterima kasih kepada keluarga itu sebenarnya keluarga itu sangat miskin sama dengan keadaan keluarga leana tapi mereka sangat baik kepada keluarga leana sebenarnya leana tidak mau mengambil uang mereka karena leana tau uang yang dipinjamkan mereka kepada dirinya uang simpanan mereka tapi leana saat itu sangat membutuhkan mau tak mau leanapun mengambil uang yang mereka pijamkan sebenarnya uang itu tak mencukupi untuk pemakaman tapi akhirnya tuhan memberkatinya entah mengapa bagian pelayanan pemakaman mau mengasih keringanan sisa uangnya bisa dicicil dengan syarat sertifikat rumah, tapi kalau uang sudah lunas sertifikat rumah tersebut bisa diambil leana mau tak mau menyetujuainya beruntung leana waktu itu mendapatkan beasiswa sekolah jadi dia tak memikirkan uang sekolah dan dia hanya memikirkan biaya nantinya sekolah adik-adiknya tanpa orang tua membantunya. Akhirnya leana harus membawa kedua adiknya kekota karena di desa tak memungkinkan, dan menyewa rumah yang sangat murah dengan uang pinjaman tetangga mereka, di kota leana banting tulang kerja part time untuk bisa menghidupi kedua adiknya dan membayar semua hutang-hutangnya.leana memikirkan kehidupan masalalunya yang sangat pahit

Ayah yang melihat leana menanggis terkejut dan bergegas memeluk leana. leanapun tersentak dari lamunannya.

Ayah " kenapa kamu menanggis"

leana " tidak apa-apa ayah aku bahagia melihat keluarga kita begitu senang"

ayah" hmmm... kalau begitu sekarang kita harus bagaimana dengan uang yang kita dapatkan"

Serentak ibu dan kedua adiknya yang saat itu sangat senang menengok kearah leana harus diapakan uang yang menurut mereka sangat banyak ini dari hasil penjualan emas, mereka tak bisa berbicara ataupun keberatana dengan leana kerena mereka sudah berjanji dirumah karena semua keputusan diputuskan oleh leana apapun itu mereka harus setuju. Sebenarnya ibu sangat memegang erat uang itu tidak rela untuk dibelanjakan terlalu banyak tapi dia sudah berjanji dirumah sama semua keluarga dengan terpaksa harus mengikuti perkataan anak 10 tahun ini. Ibu melihat uang dalam kantong plastik ini ingin menaggis tak rela rasanya uangnya dibelanjakan(karena ibu tak punya tas jadi uang tersebut ditaruh di dalam kantong plastik).

Nächstes Kapitel