webnovel

Bab 193 wanita beban

aku melihat tiga wanita cantik dan 4 pria keluar dari pintu ruangan tempat natsuo di rawat.

melihat tangan ku yg masih menyentuh bahu Rui, salah satu pria yg berdarah campuran Amerika Jepang di dalam kelompok mereka tiba tiba menjadi geram dan bergegas ke arah ku. "lepaskan tangan mu dari Rui." tapi Rui langsung menghalangi pria itu untuk mendekatiku. "hentikan Al, dia tidak melakukan hal jahat pada ku."

melihat ini aku langsung tersenyum pada semua orang, lalu bersandar di dinding yg ada di depan ruang rawat inap. "pria itu sepertinya sangat mencintai mu, sebaiknya kamu menerima nya." pria itu langsung terkejut mendengar perkataan ku dan semua orang juga ikut menatap ku dengan heran. "jangan bicara omong kosong Harry." melihat Rui yg semakin kesal, aku langsung menggelengkan kepalaku. "berusaha mencintai orang yg mencintai mu akan terasa lebih mudah dan akan membahagiakan mu. setidaknya dia tidak akan memutuskan hubungan hanya karena kamu tidak memiliki waktu untuk berkencan dengannya."

Rui langsung mengepalkan tangannya erat erat dan matanya perlahan mulai memerah. "aku salah ok, aku tahu aku salah. tidak bisakah kamu memaafkan ku"

"aku selalu maafkan kesalahan apapun yg kamu buat pada ku, tapi itu tidak mengubah apapun."

"tapi kenapa..., kenapa kamu memilih kak hina tapi tidak memilih ku." air mata Rui mulai jatuh sedikit demi sedikit dan perlahan dia mendekatiku.

"kakak mu membayar harga yg sangat mahal untuk itu dan kamu tidak akan bisa menanggung nya." Rui perlahan membenturkan dahinya dengan lembut di dada ku sambil meremas sudut pakaianku.

"apa yg sudah dibayar kak hina agar bisa bersama mu."

"hina membayar semuanya, termasuk mimpinya, kebahagiannya, hidupnya, hati dan pikirannya." aku dengan lembut membelai rambut Rui. "sekarang hina hanya hidup untuk ku, pikiran hanya bisa memikirkan ku, di hatinya hanya ada aku seorang dan apapun yg dia lakukan hanya di tujukan pada ku."

"aku sudah merebut kehendak bebasnya dan apa pun yg ingin dia lakukan harus melalui persetujuan ku. dia bahkan tidak boleh meninggalkan rumah ku bahkan jika itu hanya untuk sedetik."

"aku bisa melakukan hal yg sama seperti kak hina."

"maka bunuh natsuo untuk ku, aku akan menunggu mu disini. setelah itu kita bisa bersama selama lamanya." perkataan ku langsung membuat semua orang terkejut dan Rui juga perlahan menghentikan tangisannya. lalu perlahan dia mengangkat kepalnya dan mulai menatap ku dengan tatapan yg rumit.

"hei jangan bicara yg tidak tidak, kami semua adalah teman natsuo."

"ya kami tidak akan membiarkan kamu melakukan hal seperti itu." lalu al yg ada di belakang Rui segera menarik Rui menjauh dari ku. "Rui jangan mendekati pria berbahaya ini."

"ha ha ha ha" aku langsung tertawa melihat sikap Rui yg ragu ragu, aku menggelengkan kepalaku dengan expresi sedih. "jika bukan karena salah satu istriku, aku tidak akan pernah memberi kakak mu kesempatan."

"tapi kamu masih ragu ragu setelah aku memberimu 2 kesempatan, anak anak tetap lah anak anak." lalu aku pergi meninggalkan mereka secara perlahan. "Harry tunggu dulu, aku belum selesai berbicara." saat itu Rui dengan paksa melepaskan diri dari Al dan langsung menampar pipinya dengan kasar. "jangan ikut campur urusan ku." tanpa mempedulikan keterkejutan Al, Rui segera berlari dengan cepat dan memeluk ku dari belakang.

tapi Rui langsung terjatuh ke lantai karena yg dia peluk adalah after image ku, karena aku bergerak ke depan dengan cepat untuk menghindari pelukan rui. hal ini langsung membuat semuanya terkejut dan tidak bisa berkata kata sampai beberapa teman wanita Rui bergegas membantunya untuk berdiri.

"tidak semua wanita bisa memeluk ku. sikap ragu ragu mu menunjukan bahwa kamu tidak layak bersama ku. wanita seperti mu hanya beban bagi ku." mendengar itu Rui langsung tertegun sejenak sebelum menangis tersedu sedu dan selah satu temannya langsung memeluk Rui untuk menenangkannya. "jangan katakan hal seperti itu pada Rui, Rui bukan beban." teriak wanita yg memeluk Rui sambil menatapku dengan kesal. "terserah" kataku dengan acuh tak acuh dan meninggal kan Rui yg masih menangis dengan cepat karena aku terlalu malas untuk berbicara lagi dengannya.

'maaf Rui, dunia itu bukan tempat wanita yg penuh keraguan seperti mu' pikirku dalam hati sambil menatap langit berbintang untuk sesaat lalu menggunakan shadow Change untuk pindah ke posisi Yoon in yg ada di Korea.

***

di depan meja rias, Yoon in yg hanya mengenakan handuk di tubuhnya sedang menatap majalah dengan foto ku sebagai sampul utamanya. perlahan dia membelai foto ku yang ada di sampul dengan mata yg penuh kerinduan.

aku yg sudah muncul di belakangnya hanya memperhatikan sambil tersenyum melihat penggemar baru ku. "aku tidak menyangka memiliki penggemar yg sangat cantik seperti mu" Yoon in dengan panik langsung berdiri dan berbalik ke arah ku sambil menyembunyikan majalah yg dia lihat di belakang punggung nya. "kapten jangan muncul tiba tiba, bagaimana jika aku sedang mandi."

"maka kita akan mandi bersama." perlahan aku mendekati Yoon in yg wajahnya sudah memerah dan langsung menunduk kepalnya. "apa kapten baik baik saja." nada bicara Yoon in yg malu malu membuatnya terlihat sedikit imut, mengingat expresi dingin yg sering dia tunjukan. "tentu saja, apa menurutmu kapten sangat lemah." perlahan aku memeluk pinggang Yoon in yg membuatnya semakin panik. "bukan seperti itu, aku hanya mencemaskan kapten saja."

melihat kepanikan Yoon in, aku perlahan mengangkat dagunya. "kamu sangat cantik"

"kapten aku mmm" aku langsung mencium bibirnya yg membuat tubuhnya sedikit menegang dan perlahan dia melepaskan majalah di tangannya, lalu mulai memelukku.

setelah beberapa menit, aku melepaskan bibirku dari bibir Yoon in dan dia perlahan menyandarkan kepalanya di bahu ku sambil berkata dengan suara yg lemah "kapten, aku sudah menyukai mu dari dulu"

"dulu saat masih kecil kita sering bertemu jika ayah mu berkunjung ke rumah ku."

"kamu selalu menggoda ku dan sering membuat ku menangis, tapi perlahan aku mulai menyukai mu."

"aku lah yg mendesak ayah ku untuk mempercepat pertunangan kita, tapi kamu menolaknya yg membuatku sangat sedih." aku benar benar terkejut mendengar perkataan Yoon in yg membuatku mengingat masa masa dulu saat di paksa ikut oleh ayah ku untuk berkunjung ke rumah teman teman nya yg berada di luar negeri.

karena bosan aku sering mengerjai anak anak mereka satu persatu dan membuat kegaduhan di mana mana agar ayah ku cepat membawaku pulang. "maaf, aku tidak menyadarinya sama sekali." aku membelai rambut Yoon in dengan penuh kasih dan rasa bersalah. "tidak apa apa, bisa menjadi anggota kru dragon force sudah membuat ku bahagia." tapi aku merasakan bahu ku perlahan mulai basah oleh tetesan air mata.

"lalu kenapa kamu menangis"

"aku... aku... aku juga ingin menjadi wanita mu yg sebenarnya, seperti kakak flone dan yg lainnya." air mata Yoon in mulai mengalir semakin deras. "aku juga ingin kapten memperlakukan ku seperti kakak flone dan yg lainnya."

"kamu pasti salah paham, aku selalu memperlakukan kalian dengan cinta yg sama."

"lalu kenapa kapten belum menyentuh ku sama sekali. apa kapten tidak menyukai wanita muda seperti ku" bibirku sedikit berkedut mendengar perkataan Yoon in dan segera menjelaskan kenapa aku belum menjatuhkan Yoon in, dal dal dan moon young di tempat tidur. "aku hanya memberikan waktu bagi kalian bertiga untuk berpikir. aku tidak ingin kalian menyesal di kemudian hari."

"kamu, dal dal dan moon young masih memiliki keluarga, sedangkan flone, yor, rebecca dan Lee na sudah bebas menentukan kemana mereka pergi dan tidak ada yg mengikat mereka." saat itu Yoon in mulai mengangkat kepalnya dan menatapku dengan mata yg penuh cinta. "kapten, tolong jadikan aku wanita mu malam ini."

"aku tidak akan pernah menyesali keputusan ini."

"aku tidak akan pernah menyesal mencintai mu" aku dengan lembut mengangkat tubuh Yoon in dan membawanya ketempat tidur. "maka kamu tidak boleh kabur setelah menjadi wanita ku." Yoon in mengangguk dengan penuh semangat. "aku tidak akan pernah kabur"

Nächstes Kapitel