webnovel

Sherlock Holmes Kidnapped

"KREEEECCKKK"

Suara pintu rumah yang bermodal papan kayu.

Mengejutkan hati Sherlock Holmes yang masih bergetar.

Karena fenomena kematian tentara gadungan yang menakutkan banget.

Tampak Alison Seorang Kepala Polisi sedang membuka pintu dan memeriksa sekitar luar rumah.

Kemudian masuk kembali ke dalam rumah.

.......

"Pak Alison...?!"

"Ada apa gerangan?....Kamu keluar...?!", tanya heran Sherlock

Alison tersenyum malu.

"Maaf, Pak Sherlock.!?"

"Tadi aku dengar suara langkah kaki...!!?"

"Mungkin aku salah dengar, Pak Sherlock!?", jawab Alison.

Sherlock memaklumi.

Menatap kembali kepada mayat tentara gadungan yang sedang diperiksa.

Oleh Ardolph Arley Seorang Ketua Komando Militer Kerajaan Inggris.

"Bagaimana nih...?!"

"Pak Sherlock....Aku tidak menemukan kejanggalan yang aneh pada tubuhnya...!?", bingung Ardolph Arley.

Sherlock berpikir keras banget.

"Begini saja, Pak Ardolph Arley...!?", responnya.

.......

......

Beberapa jam kemudian.

Semua tentara inggris dipanggil kembali ke Markas Komando.

Dipaksa telanjang bulat dan bugil tanpa sehelai benang.

Diperiksa tato-tato yang misterius yang diminta oleh Sherlock Holmes.

Tanda tato yang sama dengan tato pada tubuh tentara gadungan.

Hingga besok harinya.

Sherlock berpikir ingin pulang sebentar kediaman rumahnya yang beralamat 221B Baker Street, London.

Hendak berpamitan dengan Ardolph Arley.

.....

"Pak Sherlock....!?"

"Aku sudah melakukan apa yang kamu dugaan yang dicurigai...."

"Aku tidak menemukan hal yang sama dengan tentara gadungan.!?"

"Tetapi....aku mendapat kesaksian...bahwa ada beberapa pakaian tentara kita di curi...!?"

"Dan perangkat radio komunikasi juga di curi..!?", jelas Ardolph Arley.

Sherlock Holmes berpikir lagi.

Dan tersenyum banget.

"Pak Ardolph Arley...Pasukan Kerajaan Inggris sudah bersih total dari tentara-tentara gadungan."

"Jadi....tidak perlu cemas lagi.!?"

"Mungkin mereka sudah kabur lari....sejak temannya ditahan tadi.!?", jelas Sherlock yang bikin lega hati Ardolph Arley.

Sembari memakan apel segar yang ada di dalam tenda komando.

"Pak Ardolph Arley...Aku mau pamit pulang dulu ke rumahku."

"Terima kasih, Pak Ardolph Arley.!?", pamit Sherlock.

......

Mendadak.

Ardolph Arley meminta foto bareng dengan Detektif Sherlock Holmes yang terkenal.

"Jepreeett.....Jepreeet...Jepreeet"

Suara pengambilan foto yang mantap di dekat pantai berpasir putih dan garis depan perang.

.......

Beberapa jam kemudian.

Sherlock Holmes diantar oleh mobil jeep militer yang disopiri oleh seorang tentara militer.

Tapi hanya diantar di jalanan yang dapat dilalui mobil tersebut.

Sisanya Sherlock harus jalan kaki menuju rumahnya.

Sherlock sangat terkejut banget.

Bau aroma yang menyengatkan hidung.

Aroma minyak bahan bakar yang masih kuat.

Aroma membusuk tak dimana tapi terasa kuat.

Terbawa angin yang dingin.

Banyak gerombolan lalat-lalat terbang menghinggapi percakan darah dan potongan daging yang berceceran di jalanan.

Tampak burung-burung gagak berbulu hitam tersebar dimana-mana.

Sumber air di rumah-rumah juga tercemar polusi.

Kota London menjadi sarang penyakit yang menular.

Tidak cocok dihuni oleh manusia sejak serangan kejutan.

........

"Oh, Tidaaakk"

"Rumahkuuu..."

Sherlock terkejut rumah penuh lobang-lobang.

Akibat renteran peluru pesawat tempur bermoncong satu kipas baling.

Tetapi pintu depan masih utuh dan mantap berkilau.

"Tap...Tap..."

"Tap..."

Tangan Sherlock menyentuh gagang pintu yang tak terkunci.

"BBBBBBRRRUURURUUUUUUCCKKKKK"

"BBBBBRRUUUUUUUUDDKK"

Suara robohan bangunan rumah yang kencang terdengar.

Hembusan debu-debu bangunan rumah Sherlock meniup tubuhnya.

"BBAAHH"

Hanya tersisa pintu depan rumah Sherlock yang masih utuh berdiri kokoh.

Tanpa dinding dan isi rumahnya.

Secara resmi dan menyakinkan banget.

Sherlock Holmes menjadi Tunawisma Kota London.

......

Pasrah hati.

Sherlock harus ikut evakuasi ke tetangga kota yang agak jauh.

Saat hendak berjalan di sekitar jalanan kota london.

Sherlock Holmes merasa ada yang mengikutinya.

Berpaling sebentar.

Kemudian berlari dan bersembunyi untuk memastikan siapa yang mengikutinya.

Tetapi tampak tidak ada yang mengikutinya.

.......

"Trek"

Suara bunyi misterius terdengar di dalam gang bangunan.

Sherlock berhenti berjalan kaki.

"Treek"

Lagi suara langkah kaki yang bersembunyi.

"Treeek"

Suara bunyi langkah kaki makin jelas terdengar.

Sherlock mendekati gang tersebut.

"MEONG....MEOW"

Suara bunyi kucing sedang membersihkan perut buncit dengan lidahnya.

Kucing yang sedang hamil tua dan berbulu putih.

Sherlock Holmes merasa lega banget.

......

Kembali berjalan kaki sembari menikmati pemandangan kota london yang luluh-lantah hancur total.

"WOW"

Sherlock kaget banget bukan main.

"Ada orang bodoh yang pasang perangkap babi di jalanan...", ucap Sherlock

Menatap sebuah tali berlingkaran tergeletak di tanah dengan tumpukan koin-koin di tengah lingkaran.

Sherlock berhenti sejenak berjalan.

Memeriksa jalur tali hanya terpasang pada pohon yang bekas terbakar.

"Disini mana ada babi....siapa tuh yang pasang perangkap pakai....uang koin..."

"Pasti orangnya bodoh banget...", ucap senang Sherlock.

"Hei....Keluar.....Kamu yang pasang perangkap ini....", lanjutnya

Menunggu beberapa menit tak kunjung keluar.

"Okaylah....Aku ambil ya....tumpukan uang koin-koinnya..."

Sherlock langsung duduk dekat perangkap tersebut.

Mengambil satu per satu koin dari tumpukan.

Secara hati-hati.

Agar tidak menyentuh lingkaran talinya.

Dengan wajah senang bahagia Sherlock.

Sherlock Holmes menghitung uang koin dengan tangan terbuka.

.......

......

"Tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap...tap.!?"

Suara langkah seorang berlari cepat mendekati punggung Sherlock.

Mulut Sherlock tertutup kain tebal yang beraroma kimiawi.

Aroma bau yang bikin tubuh Sherlock mendadak lemas dan mati rasa.

Mata menjadi berat banget.

Terasa mengantuk sangat kuat.

Bayangan berbayang terlihat dimatanya ada seorang yang membekapnya.

Sherlock Holmes sedang diculik oleh seorang yang misterius.

.....

Nächstes Kapitel