“Air shatter!” teriak komandan demi human yang berwujud setengah kelinci, dia melompat ke udara dan menebaskan kedua pedangnya secara menyilang menuju ke arah Satria.
Seketika itu juga riuh angin berbalik, dari yang tadinya berputar di titik dentuman kini malah bergemuruh mengikuti pergerakan tebasan komandan demi human berwujud kelinci. Kedua pedangnya tampak memancarkan cahaya gradasi berwarna hijau disertai tekanan udara yang memadat menyelimutinya. Saat dia menebaskan pedangnya tekanan udara di depannya memadat dan melesat menuju Satria membentuk dua tebasan menyilang.
“Flame slayer!” balas Satria sembari menebaskan pedangnya menyambut tebasan lawan. Pedang hitam Satria terlihat memancarkan cahaya gradasi berwarna merah layaknya api yang membara.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com