webnovel

Perang di Kota Hint (part 2)

“Assasin,” ucap Satria kembali mengubah job classnya, kali ini tongkat sihirnya berubah bentuk menjadi dua pisau hitam dengan setengah Kristal hitam di masing-masing pangkal bilah tajam pisaunya.

Perlahan Satria keluar dari dalam hutan dan berjalan mendekati undead yang baru dia summon tadi, dia melangkah pelan seakan tanpa keraguan sedikitpun. Andaikan dia tidak memakai masker hitamnya pasti sudah bisa dilihat seringainya yang menandakan rasa senangnya. Lvein yang melihat Satria keluar dari hutan sangat terkejut karena dia hanya sendirian saja.

“Sendirian? Terlebih dia seorang assassin?” batin Lvein yang mulai melesat cepat mendahului semua pasukannya.

“Jadi dia ya, kelihatannya dia player yang cukup tangguh dibandingkan orang-orang yang menyerang Kota Lunar,” tukas Satria seraya menyeringai lalu memegang erat kedua pisau di tangannya.

“Slicer..” ucap Satria mulai menyebutkan nama skillnya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel